Loading...
kekurangan kalium-nutrilon
Nutrisi

Kekurangan Kalium pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 27 Mei 2025


  • Apa Itu Kekurangan Kalium?
  • Penyebab Kekurangan Kalium pada Anak
  • Gejala Kekurangan Kalium pada Anak
  • Bahaya Kekurangan Kalium pada Anak Jika Tidak Ditangani
  • Cara Mengatasi Kekurangan Kalium pada Anak
  • Cara Mencegah Kekurangan Kalium pada Anak

Kalium berperan penting dalam pertumbuhan anak, terutama untuk menjaga fungsi saraf, keseimbangan cairan, dan kontraksi otot. Kekurangan kalium pada anak dapat menyebabkan hipokalemia.

Apa penyebab dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak!

Apa Itu Kekurangan Kalium?

Ma, kekurangan kalium atau hipokalemia terjadi saat kadar kalium dalam darah turun di bawah 3,6 mmol/L. Ini bisa berdampak pada kesehatan secara keseluruhan.

Kalium penting untuk fungsi otot, saraf, dan jantung. Jika kurang, bisa muncul gejala seperti lemas, kram, bahkan gangguan irama jantung.

Pada anak, kalium bantu perkembangan otot dan jantung. Asupan cukup sejak dini juga cegah risiko tekanan darah tinggi di masa depan.

Karena tubuh si Kecil tidak bisa memproduksi kalium sendiri, mereka perlu mendapatkan asupannya dari makanan sehari-hari. Asupan kalium yang cukup bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.

Penyebab Kekurangan Kalium pada Anak

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan anak kekurangan kalium. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  • Pola makan yang buruk atau kurang asupan makanan tinggi kalium, misalnya terlalu banyak makan makanan olahan dan minim buah serta sayur.
  • Diare atau muntah berkepanjangan yang membuat tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit, termasuk kalium.
  • Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti diuretik, yang dapat meningkatkan pembuangan kalium lewat urine.
  • Gangguan ginjal atau metabolisme, yang mengacaukan keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
  • Aktivitas fisik yang berlebihan tanpa asupan nutrisi yang cukup, yang mempercepat pengeluaran kalium lewat keringat.

Kalium berperan penting dalam banyak fungsi tubuh anak, jadi memahami penyebab kekurangannya amatlah penting supaya Mama dan Papa bisa mencegah masalah kesehatan yang lebih serius.

Baca Juga: 9 Vitamin untuk Kecerdasan Otak Anak yang Optimal

Gejala Kekurangan Kalium pada Anak

Kekurangan kalium bisa muncul pelan-pelan tanpa disadari, mulai dari gejala ringan hingga yang lebih serius kalau dibiarkan. Berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai:

1. Gejala Ringan

Kekurangan kalium tidak selalu menimbulkan gejala. Jika hipokalemia masih ringan, si Kecil mungkin mengalami gejala berupa:

  • lebih cepat lelah dari biasanya
  • sering mengeluh kram otot
  • kurang nafsu makan
  • sembelit
  • Kesemutan

2. Gejala Sedang hingga Parah

Apabila dibiarkan dalam jangka panjang, hipokalemia bisa bertambah parah dan menimbulkan gejala yang lebih berat, seperti:

  • detak jantung yang tidak teratur
  • tekanan darah rendah
  • kesulitan bernapas
  • sering buang air kecil
  • kelemahan otot yang parah atau bahkan kelumpuhan, hingga terganggunya pertumbuhan karena tubuh kekurangan energi dan nutrisi penting

Bahaya Kekurangan Kalium pada Anak Jika Tidak Ditangani

Kekurangan kalium yang tidak segera ditangani dapat memicu berbagai gangguan serius pada kesehatan anak. Berikut beberapa dampak yang perlu diwaspadai.

  • Gangguan sistem saraf dan otot sehingga otot anak menjadi lemah, kram, atau mengalami gangguan koordinasi.
  • Gangguan fungsi jantung dan irama jantung.
  • Risiko dehidrasi berat akibat gangguan keseimbangan elektrolit, terutama saat anak mengalami diare atau muntah.
  • Hambatan pertumbuhan dan perkembangan anak karena kalium dibutuhkan untuk mendukung berbagai proses metabolisme dan pembentukan jaringan tubuh.

Cara Mengatasi Kekurangan Kalium pada Anak

Mengatasi kekurangan kalium pada anak perlu pendekatan yang tepat, tergantung seberapa berat kondisinya. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1. Perbaikan Pola Makan

Langkah awal yang penting adalah memperbaiki asupan gizi. Si kecil perlu lebih banyak mengonsumsi makanan yang kaya kalium seperti pisang, jeruk, bayam, dan alpukat. 

Selain itu, menjaga kecukupan cairan juga penting untuk mendukung keseimbangan elektrolit tubuh.

Baca Juga: 15 Makanan yang Mengandung Kalium Tinggi untuk Anak

2. Pengobatan Medis (Jika Diperlukan)

Jika kondisinya cukup serius, penanganan medis mungkin dibutuhkan. Pemeriksaan lebih lanjut penting untuk memastikan penyebabnya.

Mama sebaiknya berkonsultasi dengan dokter agar tahu apakah si Kecil perlu suplemen kalium. Pemantauan kadar elektrolit juga perlu dilakukan secara rutin.

Cara Mencegah Kekurangan Kalium pada Anak

Mencegah tentu jauh lebih baik daripada mengobati, apalagi jika sudah menyangkut tumbuh kembang anak. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah kekurangan kalium sejak dini:

1. Berikan Pola Makan Bergizi Seimbang

Pola makan yang bergizi seimbang adalah kunci utama untuk mencukupi asupan kalium anak. Pastikan si Kecil mengonsumsi makanan kaya kalium, seperti pisang, kentang, bayam, dan kacang-kacangan, ya, Ma.

Namun, selain makanan sehat, Nutrilon Royal 3 juga bisa menjadi pilihan untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil! Susu ini dirancang dengan Double Biotics FOS:GOS, DHA & EPA lebih tinggi, memberikan nutrisi optimal sebagai "The Formula For Winning Child."

2. Mengenali Faktor Risiko Sejak Dini

Orangtua perlu waspada terhadap kondisi yang bisa meningkatkan risiko kekurangan kalium, seperti diare berkepanjangan, muntah, atau penggunaan obat-obatan tertentu.

3. Konsultasi Rutin dengan Dokter Anak

Pemeriksaan kesehatan secara berkala dapat membantu mendeteksi kekurangan kalium pada anak sejak awal, terutama jika anak memang berisiko. 

Dengan begitu, Mama bisa memberikan penanganan sebelum kondisi ini berkembang menjadi gangguan yang lebih serius.

Ma, cara terbaik mencegah kekurangan kalium adalah jaga asupan gizi dan rutin pantau kesehatan si Kecil. Ini bantu si Kecil tetap aktif dan sehat.

Untuk mendapat akses dengan ahli seputar nutrisi, Mama bisa bergabung jadi member Nutriclub. Gratis! Mama bisa dapatkan beragam macam fitur, serta exclusive rewards dari setiap pembelian produk Nutrilon.

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Azizullah, Chand, S., Shah, M. A., Radhan, A. H., Baloch, H. N., Nazimuddin, & Chohan, M. N. (2024). Prevalence and patterns of electrolyte imbalance in children diagnosed with acute severe malnutrition at a nutritional stabilization center. Pakistan Journal of Health Sciences, 5(9), Article e2137. https://doi.org/10.54393/pjhs.v5i09.2137
     
  2. Castro, D., & Sharma, S. (2025, January 19). Hypokalemia. Nih.gov; StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482465/
     
  3. Editorial Team. (2023, September 6). Low potassium levels in your blood (Hypokalemia). Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17740-low-potassium-levels-in-your-blood-hypokalemia
     
  4. Editorial Team. (2023, September 15). Potassium deficiency. Healthdirect.gov.au; Healthdirect Australia. https://www.healthdirect.gov.au/potassium-deficiency
     
  5. Editorial Team. (2025). Potassium. Nih.gov. https://ods.od.nih.gov/factsheets/Potassium-HealthProfessional/#en3
     
  6. Editorial Team. (2025). McGraw Hill Medical. https://accesspediatrics.mhmedical.com/content.aspx?bookid=2762§ionid=234452355
     
  7. Editorial Team. (2025). Potassium foods. Rochester.edu. https://www.urmc.rochester.edu/childrens-hospital/nutrition/potassium-foods
     
  8. Editorial Team. (2025). Hypokalemia discharge instructions. Saint Luke’s Health System. https://www.saintlukeskc.org/health-library/discharge-instructions-hypokalemia-child
Artikel Terkait