Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
5-ketakutan-umum-yang-dialami-ibu-hamil-dan-cara-mengatasinya_large
Kehamilan & Menyusui

5 Ketakutan yang Dialami Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya

15 Januari 2020

Kekhawatiran yang dialami oleh Ibu Hamil selama menjalani proses kehamilan adalah sebuah hal yang wajar. Namun ketakutan dan kekhawatiran berlebih akan memberikan dampak buruk terhadap kesehatan Ibu dan calon si Kecil.

Ibu dapat mengatasi rasa khawatir berlebih tersebut dengan mengetahui ketakutan-ketakutan umum tentang kehamilan yang sering terjadi berikut ini:

5 Rasa Takut yang Sering Muncul saat Hamil

1. Ketakutan akan Kelainan/Cacat Lahir

Menurut fakta yang dikemukakan jurnal WHO, Prevention and Control of Birth Defects in South-East Asia 2013-2017, di Indonesia perbandingan angka kelahiran bayi dengan kelainan adalah 5 bayi per 1000 kelahiran. Angka tersebut terbilang masih sangat kecil.
Kekhawatiran mengenai kelainan atau cacat lahir pada bayi dapat diatasi dengan perilaku sehat selama masa kehamilan. Ibu dapat mengonsumsi setidaknya 400 mikrogram asam folat setiap hari untuk mengurangi risiko cacat tabung saraf, seperti spina bifida(lihat A-Z).  Disarankan juga untuk mengatur pola makan dan diet seimbang yang sehat, tidak mengonsumsi daging mentah, dan menjaga kadar gula darah Ibu berada pada angka normal.

2. Keguguran

Sebagian besar kasus keguguran terjadi dalam beberapa minggu awal kehamilan, ketika kebanyakan perempuan biasanya tidak menyadari bahwa mereka hamil dan tidak akan tahu jika mengalami keguguran.  Ibu hanya akan merasa mengalami periode menstruasi yang normal.  Pada periode kehamilan setelah dokter dapat melihat adanya tanda detak jantung, biasanya pada usia kehamilan 6 sampai 8 minggu, risiko(Lihat A-Z) keguguran turun sampai dengan 5 persen. Risiko terjadinya keguguran akan terus menurun seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.

3. Menderita Stres Berlebih

Kelelahan fisik yang dialami oleh Ibu ditambah dengan perubahan hormon yang terjadi selama masa kehamilan dapat memicu stres dan depresi. Namun hal tersebut tidak memengaruhi kondisi kehamilan secara signifikan. Ibu dapat mengatasi hal tersebut dengan berkonsultasi dengan dokter atau berbagi cerita seputar kehamilan dengan Suami. Ibu juga dapat melakukan aktivitas-aktivitas penurun stres seperti melakukan latihan pernafasan, meditasi, atau berlatih yoga.

4. Kelahiran Prematur

Ketakutan akan kelahiran prematur sebenarnya dapat langsung diatasi dengan persiapan prenatal yang baik.  Penyebab terbesar terjadinya kelahiran premature adalah obesitas, tekanan darah tinggi, dan tingginya kadar gula dalam tubuh. Pastikan kondisi tekanan darah dan kadar gula Ibu berada pada angka normal. Atur pola makan seimbang dan konsultasi rutin ke dokter untuk mengetahui angka perkembangan dan pertambahan berat badan yang sesuai. Hindari aktivitas dan kondisi yang mengakibatkan stress berlebih.

5. Rasa Sakit Saat Melahirkan

Tidak bisa dipungkiri bahwa proses persalinan beriringan dengan rasa sakit yang muncul selama proses itu berlangsung. Namun Ibu memiliki pilihan untuk melakukan sesuatu demi tujuan mengurangi rasa takut dan rasa sakit saat melahirkan. Beberapa hal dapat dilakukan seperti memilih metode konsumsi obat pengurang rasa sakit, tentunya dengan persetujuan dari dokter.  Kenali hal-hal yang menyebabkan rasa sakit, karena ketidaktahuan akan menciptakan kecemasan yang justru akan menambah rasa sakit selama proses persalinan.  Ibu juga dapat melakukan persiapan persalinan yang matang, melibatkan suami untuk terus mendukung secara fisik maupun emosional, sehingga Ibu merasa lebih siap dan memperoleh semua dukungan yang dibutuhkan.

comment-icon comment-icon