- Pembahasan dalam artikel :
- Perawatan Diri Pasca Melahirkan
- Kembali ke Rumah setelah Melahirkan
Setelah kelahiran si Kecil, rasanya tak ada hal yang lebih penting di dunia daripada memastikan agar ia selalu sehat dan nyaman dalam gendongan Mama. Meski si Kecil jadi fokus utama, jangan lupa untuk menjaga dan merawat diri Mama sendiri setelah melahirkan, ya. Karena dengan menjaga kesehatan diri sendiri lah, Mama dapat menjaga dan merawat si Kecil dengan baik.
Perawatan Diri Pasca Melahirkan
Sempatkan waktu untuk beristirahat
Selamat ya, Ma. Proses yang sudah Mama lalui—mulai dari mengandung hingga melahirkan si Kecil—pastinya bukanlah hal yang mudah. Tapi Mama berhasil melewati segala rintangan dan halangan, baik fisik maupun psikis, hingga akhirnya si Kecil lahir dan berada di tengah-tengah kalian.
Tentu perjuangan Mama tidak selesai sampai di sana. Kini Mama perlu menjaga dan merawat si Kecil yang tengah beradaptasi dengan dunia barunya. Mama bisa jadi lebih sibuk untuk memenuhi kebutuhan si Kecil sehingga lupa untuk merawat diri Mama sendiri. Padahal, salah satu cara terbaik dalam merawat si Kecil adalah dengan memperhatikan dan merawat diri setelah melahirkan, loh.
Kenali perubahan emosi Mama pasca melahirkan
Memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat pasca melahirkan si Kecil merupakan hal yang penting, karena di masa tersebut Mama rentan merasa lelah. Jika tidak dijaga dengan baik, fisik yang terlalu lelah akan memengaruhi emosi Mama sehingga berisiko memicu gangguan emosi pasca melahirkan, seperti di bawah ini:
Baby blues
Mama dapat merasakan perubahan emosi mendadak dalam beberapa hari setelah melahirkan si Kecil. Kondisi yang dikenal dengan sebutan baby blues ini merupakan reaksi alami tubuh setelah mengalami peristiwa penting dalam hidup dan bisa dialami Mama pasca melahirkan karena terjadi penurunan kadar hormon oksitoksin atau hormon bahagia dalam tubuh, sehingga Mama dapat tiba-tiba merasa sedih tanpa sebab. Untuk mengatasi baby blues, Mama hanya perlu pengertian dan support dari orang-orang terdekat baik Papa, keluarga di rumah maupun teman-teman Mama. Jika baby blues tak kunjung membaik dalam beberapa hari, jangan segan untuk berkonsultasi dengan dokter Mama, ya.
Depresi pasca-melahirkan
Depresi pasca melahirkan atau PND (postnatal depression) merupakan gangguan emosi yang bisa menyerang 1 dari 10 Mama di dunia. Biasanya kondisi ini terjadi beberapa bulan setelah proses melahirkan, yang dapat dipicu oleh rasa trauma saat melahirkan, kurang tidur ataupun rasa kelelahan Mama dalam mengemban tanggung jawab atau tugas baru sebagai seorang ibu. Gejala yang dapat dirasakan berbeda-beda pada tiap Mama, tapi umumnya, Mama dapat merasakan perasaan cemas atau panik yang datang tiba-tiba, merasa tidak percaya diri, atau merasa hampa.
Untuk mengatasi depresi pasca melahirkan, Mama dapat melakukan talking therapy, yakni salah satu jenis psikoterapi di mana Mama dapat membicarakan hal yang Mama rasakan dan pikirkan pada psikolog ataupun orang yang Mama percaya. Jika gejala depresi tidak mereda, hubungi dokter untuk mendapat pengobatan lebih lanjut ya, Ma.
Perubahan fisik Mama pasca melahirkan
Meskipun proses melahirkan si Kecil dapat berlangsung cepat dan tanpa kendala, tubuh Mama tidak bisa serta merta kembali ke bentuk semula seperti sebelum hamil. Bahkan, setelah melahirkan si Kecil Mama akan mendapati rasa nyeri, sakit dan beberapa memar di beberapa bagian tubuh yang akan terus ada selama beberapa minggu, bahkan beberapa bulan lamanya. Agar Mama dapat pulih dengan cepat, jangan lupa untuk menjaga waktu istirahat dan tidur Mama, ya.
- Memar
Memar bisa muncul di area tubuh bekas suntikan epidural diberikan atau pada bagian di mana selang kanul dipasang.
- Kram di perut
Mama bisa merasakan kram di bagian rahim karena otot rahim akan mengencang dan kembali ke kondisi saat sebelum masa kehamilan.
- Payudara terasa lunak
Di masa menyusui, payudara Mama bisa saja terasa lunak sebagai tanda bahwa tubuh Mama sedang melakukan penyesuaian terhadap kebutuhan ASI si Kecil.
- Pendarahan
Apapun jenis persalinannya, Mama dapat mengalami pendarahan setelah melahirkan. Sisa darah pasca persalinan ini dapat keluar selama 2-6 minggu dengan kadar darah yang berangsur-angsur menipis. Namun jika pendarahan justru semakin banyak, segera hubungi dokter Mama, ya.
- Rasa gatal
Mama yang pada saat persalinan mendapat suntik anestesi dapat merasakan gatal selama beberapa hari. Gatal ini juga bisa dirasakan Mama sebagai efek samping penggunaan obat pereda nyeri dalam epidural.
- Nyeri di bagian perineum
Mama juga bisa merasakan sakit saat duduk karena nyeri di bagian perineum (area kulit di antara liang vagina dan anus). Hubungi dokter Mama jika rasa nyeri tersebut sudah tak tertahankan.
- Nyeri pasca Caesar
Jika Mama melakukan operasi Caesar, Mama dapat merasakan nyeri di luka bekas sayatan. Jangan mengangkat benda besar yang beratnya melebihi si Kecil setidaknya selama enam minggu ke depan ya, Ma.
Obat Injeksi Mandiri
Dalam waktu tujuh hari pasca melahirkan, dokter dapat memberikan Mama resep obat injeksi antikoagulan untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah di tubuh. Obat injeksi ini dapat Mama suntikkan sendiri di rumah: dokter akan memberikan dosis obat injeksi yang sesuai untuk sekali suntik, lengkap dengan pena suntik (injection pen) beserta instruksi penggunaannya.
Bersiap untuk kembali beraktivitas
Masa pemulihan setelah melahirkan si Kecil sangat bergantung pada jenis persalinan Mama dan juga istirahat yang Mama dapatkan. Nah, sebelum Mama mulai bergerak dan beraktivitas kembali, perhatikan hal-hal berikut ini ya, Ma!
- Seringlah beristirahat dan minum air, regangkan kaki atau lakukan sit up di tempat tidur jika Mama sanggup.
- Jika Mama ingin bangun dari tempat tidur, mintalah bantuan dari Papa atau perawat.
- Cobalah untuk buang air.
- Duduklah di tepi tempat tidur untuk memulihkan otot dasar panggul Mama. Berhati-hatilah dalam bergerak jika Mama punya jahitan setelah melahirkan.
- Regangkan tangan atau putar bahu Mama untuk meredakan pegal setelah menggendong atau menyusui si Kecil.
Beraktivitas dengan perlahan
Setelah beberapa hari, Mama dapat meningkatkan frekuensi maupun intensitas gerak otot dasar panggul dengan cara berjalan-jalan di sekitar rumah. Tidak perlu jauh-jauh ya, Ma, cukup di sekitar rumah saja agar Mama juga dapat menghirup udara segar. Jangan lupa, konsumsi makanan berprotein seperti daging, ikan, kacang-kacangan dan produk susu untuk mempercepat proses pemulihan. Minum dua liter air putih setiap hari dan buang airlah setiap dua-tiga jam ya, Ma.
Kapan Mama dapat berolahraga kembali?
Waktu tercepat bagi Mama untuk dapat berolahraga kembali adalah pada 6 atau 8 minggu setelah waktu persalinan. Namun, jangan memaksakan untuk berolahraga jika tubuh Mama belum siap, ya. Berkonsultasilah lebih dulu dengan dokter Mama sebelum Mama memutuskan untuk berlari atau senam pagi.
Kembali ke Rumah setelah Melahirkan
Mengecek kesehatan Mama sebelum pulang ke rumah
Sebelum Mama dan si Kecil keluar dari rumah sakit dan kembali ke rumah, dokter akan melakukan pemeriksaan kesehatan si Kecil secara menyeluruh, termasuk pemeriksaan heel prick (pemeriksaan kesehatan dengan cara mengambil sampel darah melalui tumit). Selain si Kecil, kesehatan Mama pun akan diperiksa.
Pemeriksaan pasca persalinan
Setelah melahirkan, Mama harus kembali ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan pasca persalinan. Pada sesi yang biasanya dilakukan di usia 6-8 minggu setelah persalinan tersebut, dokter akan memeriksa kesehatan Mama dan juga perkembangan si Kecil. Jangan sungkan juga untuk berkonsultasi terkait kondisi emosional Mama, ya, karena kesehatan psikis Mama juga tidak kalah pentingnya dari kesehatan fisik.
Menerima tamu pasca kelahiran si Kecil
Setelah tahu si Kecil sudah lahir, keluarga dan teman-teman Mama tentu turut berbahagia dan ingin mengunjungi si Kecil. Namun, jangan sampai kelelahan saat menerima tamu ya, Ma. Jika Mama sudah merasa terlalu lelah dan ingin beristirahat, tidak ada salahnya untuk menolak kedatangan tamu untuk sementara. Ingatlah bahwa Mama juga memiliki prioritas untuk bonding dengan si Kecil dan beristirahat agar segera pulih.
Mencari bantuan
Di masa pemulihan yang sekaligus jadi masa menyusui si Kecil, jangan sampai Mama kelelahan hingga jatuh sakit, ya. Jangan ragu untuk meminta bantuan Papa, keluarga atau orang lain untuk melakukan beberapa pekerjaan rumah seperti mencuci, memasak, belanja bulanan, atau menggendong si Kecil saat Mama harus mandi dan beristirahat.
Pentingnya memiliki Me Time
Mama, waktu yang Mama miliki bersama si Kecil yang baru lahir akan berlalu dengan cepat. Jadi, nikmatilah momen-momen spesial Mama berdua dengan si Kecil di masa menyusui ini dengan baik. Selain itu, manfaatkan waktu ini untuk Mama beristirahat. Tak perlu merasa bersalah jika Mama hanya bersantai sambil menjaga si Kecil seharian.
Jika Mama ingin memasak atau melakukan aktivitas lain tanpa meninggalkan si Kecil, gunakan kain gendong agar si Kecil tetap dapat terlelap di pelukan Mama. Selain si Kecil yang tetap nyaman dan aman, Mama pun akan merasa tenang.
Saat Mama merasa lelah, Mama bisa memanfaatkan waktu tidur si Kecil untuk ikut bersantai. Atau mintalah Papa untuk bergantian menjaga si Kecil agar Mama bisa me time; entah untuk mandi, tidur siang, atau sekedar berjalan-jalan di sekitar rumah.
Masa menyusui juga tak kalah penting dari masa kehamilan Ma, yang berarti Mama harus menjaga asupan nutrisi Mama. Konsumsilah makanan sehat dan bergizi seimbang setiap harinya. Hal itu tidak hanya bermanfaat untuk mempercepat proses pemulihan Mama, tapi juga bermanfaat agar ASI yang Mama berikan untuk si Kecil selalu bernutrisi.
Langkah selanjutnya
- Sebelum berangkat ke rumah sakit, siapkan makanan sehat yang dapat Mama simpan di kulkas seperti saus pasta atau sup agar saat Mama kembali ke rumah, makanan tersebut bisa disiapkan dengan mudah.
- Mintalah ‘kado’ unik dari teman dan keluarga Mama, berupa bantuan untuk mengerjakan pekerjaan rumah atau memasakk masakan rumah yang lezat untuk Mama dan Papa.
- Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Mama merasa lelah atau sedih tanpa sebab.
- Jangan memaksakan diri Mama saat beraktivitas.
Sesekali, pergilah makan siang atau makan malam di restoran bersama Papa dan si Kecil (selagi ia masih di usia dengan waktu tidur yang panjang). Pilih restoran dengan suasana tenang, nyaman, juga baby friendly ya, Ma.