Loading...
Makanan Penyebab Alergi Pada Anak - Nutri
Imunitas

6 Makanan Penyebab Alergi pada Anak dan Cara Menghindarinya

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 16 Juli 2020


  • Macam-Macam Makanan Penyebab Alergi pada Anak
  • Tanda-Tanda Alergi Makanan pada Anak
  • Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Menunjukkan Gejala Alergi?
  • Cara Menghindari Alergi Makanan pada Anak

Ma, alergi makanan pada anak merupakan kondisi yang harus diwaspadai karena dapat berdampak serius terhadap kesehatan dan kualitas hidup mereka, lho!

Macam-Macam Makanan Penyebab Alergi pada Anak

Pernah melihat Si Kecil tiba-tiba ruam atau batuk setelah makan? Reaksi seperti itu bisa jadi tanda alergi makanan. 

Supaya tidak terulang, yuk kenali jenis-jenis makanan yang sering menjadi pemicu alergi pada anak!

1. Susu Sapi

Alergi susu sapi dapat menyebabkan gejala seperti gatal-gatal, muntah, diare, dan sesak napas pada anak. Gejala ini biasanya muncul dalam beberapa menit hingga dua jam setelah mengonsumsi produk susu.

Sebagai alternatif, Mama dapat memberikan susu formula berbasis kedelai atau susu hipoalergenik yang telah dihidrolisis pada si Kecil. ​

2. Telur

Alergi telur sering terjadi pada anak-anak dan dapat menimbulkan gejala seperti ruam kulit, hidung tersumbat, dan muntah. 

Reaksi alergi ini biasanya muncul dalam beberapa menit hingga beberapa jam setelah mengonsumsi telur atau makanan yang mengandung telur. 

Telur banyak ditemukan dalam kue, roti, dan makanan olahan lainnya, sehingga penting untuk membaca label makanan dengan cermat.

3. Kacang-kacangan

Kacang tanah dan kacang pohon seperti almond dan kenari adalah penyebab alergi yang umum pada anak-anak. Gejala alergi kacang dapat meliputi pembengkakan bibir, muntah, dan gatal-gatal.

Untuk mencegah reaksi alergi, hindari makanan penyebab alergi ini dan selalu periksa label makanan.

4. Ikan dan Kerang

Alergi terhadap ikan dan kerang dapat menyebabkan reaksi mulai dari gatal-gatal ringan hingga anafilaksis yang mengancam jiwa. 

Gejala dapat mencakup pembengkakan tenggorokan, kesulitan bernapas, dan pingsan.​

Penting untuk menghindari semua jenis makanan penyebab alergi ini jika anak memiliki riwayat alergi dan pastikan selalu membawa obat darurat seperti epinefrin.

Baca Juga: 15 Makanan yang Mengandung Kalium Tinggi Untuk Anak

5. Gluten (Penyakit Celiac)

Penyakit celiac adalah gangguan autoimun yang disebabkan oleh intoleransi terhadap gluten, protein yang ditemukan dalam gandum, rye, dan barley

Konsumsi makanan penyebab alergi ini dapat merusak usus kecil dan menyebabkan malabsorbsi nutrisi. ​

Makanan yang mengandung gluten meliputi roti, pasta, dan sereal. Anak dengan penyakit celiac harus mengikuti diet bebas gluten secara ketat.

6. Buah dan Sayur Tertentu

Beberapa anak dengan alergi serbuk sari dapat mengalami sindrom alergi oral setelah mengonsumsi buah atau sayur mentah tertentu. 

Gejalanya termasuk gatal pada mulut, bibir, dan tenggorokan.

Buah dan sayur yang sering memicu reaksi ini antara lain apel, wortel, dan seledri. Memasak buah dan sayur tersebut sebelum dikonsumsi dapat membantu mengurangi reaksi alergi.

Tanda-Tanda Alergi Makanan pada Anak

Tanda alergi makanan pada anak bisa muncul dalam waktu cepat atau tertunda, tergantung apakah reaksi tersebut diperantarai oleh antibodi IgE atau tidak. 

Gejala alergi bisa berupa ruam merah, batuk, bersin, gatal, muntah, dan diare. Dalam kasus berat, anak dapat mengalami syok anafilaktik dengan kesulitan bernapas.

Jika penyebabnya susu formula, gejala bisa mencakup anemia, kolik terus-menerus, pilek berkepanjangan, hingga gangguan pertumbuhan akibat diare dan nafsu makan menurun. 

Diagnosis alergi dilakukan melalui skin prick test, tes darah, atau pemeriksaan medis lainnya. Mengetahui gejala sedini mungkin sangat penting untuk menentukan penanganan yang tepat dan mencegah reaksi berulang.


Baca Juga: 9 Ciri Anak ADHD yang Wajib Orangtua Ketahui

Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Menunjukkan Gejala Alergi?

Jika anak menunjukkan gejala alergi, langkah pertama adalah melakukan pemeriksaan medis seperti skin prick test dan tes darah untuk mengidentifikasi alergen pemicu. 

Tes ini membantu mendeteksi respons antibodi IgE terhadap zat tertentu, terutama setelah anak mengonsumsi makanan berisiko seperti telur, susu, kacang, atau makanan laut.

Untuk penanganannya, alergi ringan bisa diatasi dengan obat seperti antihistamin, kortikosteroid, atau dekongestan yang diresepkan dokter. 

Jika gejalanya berat, seperti kesulitan bernapas, anak harus segera dibawa ke rumah sakit. 

Mama juga harus mencegah paparan alergen seperti makanan penyebab alergi dan selalu berkonsultasi dengan dokter untuk dosis dan jenis obat yang tepat!

Cara Menghindari Alergi Makanan pada Anak

Salah satu pendekatan utama dalam mencegah alergi makanan pada anak adalah dengan memperkenalkan makanan padat, termasuk yang berpotensi menimbulkan alergi seperti kacang dan telur, sejak usia sekitar 6 bulan. 

Penelitian menunjukkan bahwa memperkenalkan makanan ini lebih awal dapat membantu sistem kekebalan tubuh anak mengenali dan mentoleransi alergen tersebut, sehingga mengurangi risiko alergi di kemudian hari. 

Selain itu, penting bagi orang tua untuk memperkenalkan satu jenis makanan baru dalam satu waktu dan menunggu 3–5 hari sebelum memperkenalkan makanan baru lainnya. 

Hal ini memungkinkan identifikasi cepat terhadap makanan yang mungkin menyebabkan reaksi alergi. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan pendekatan ini untuk memantau reaksi alergi pada anak.

Baca Juga: 11 Ciri Demam Karena Kecapekan Pada Anak

Itulah beberapa makanan penyebab alergi yang perlu Mama perhatikan. Pastikan Mama menerapkan beberapa cara di atas untuk mengatasi dan menghindarinya, ya!


Download Panduan Dukung Daya Tahan Tubuh 1000 Hari Pertama untuk panduan lengkap dan eksklusif seputar cara pemenuhan nutrisi penting untuk daya tahan tubuh anak, cara stimulasi yang optimal, hingga strategi menjaga kesehatan si kecil di 1000 hari pertama usianya. Gratis!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama

American Academy of Pediatrics. (2022). Food allergies in children. HealthyChildren.org. Retrieved from: www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/allergies-asthma/Pages/Food-Allergies-in-Children.aspx

Centers for Disease Control and Prevention. (2023). When, what, and how to introduce solid foods. CDC.gov. Retrieved from: www.cdc.gov/infant-toddler-nutrition/foods-and-drinks/when-what-and-how-to-introduce-solid-foods.html

Cleveland Clinic. (2023). Allergies. ClevelandClinic.org. Retrieved from: my.clevelandclinic.org/health/diseases/8614-allergies

Hopkins Medicine. (2023). Food allergies in children. Johns Hopkins Medicine. Retrieved from: www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/food-allergies-in-children

Mayo Clinic. (2023). Allergy tests. MayoClinic.org. Retrieved from: www.mayoclinic.org/tests-procedures/allergy-tests/about/pac-20392895

Alodokter. (2024). Kenali gejala alergi pada anak berikut ini. Retrieved from www.alodokter.com/kenali-gejala-alergi-pada-anak-berikut-ini

Klinik Pintar. (2023, April 6). Kenali ciri-ciri alergi makanan pada anak. Retrieved from https://klinikpintar.id/blog-pasien/kenali-ciri-ciri-alergi-makanan-pada-anak

Hello Sehat. (2023). Alergi buah, apa saja tanda-tandanya? Retrieved from https://hellosehat.com/alergi/makanan/alergi-buah/

Artikel Terkait