Ciri-ciri DBD pada anak biasanya muncul dengan demam tinggi mendadak, bintik merah, hingga keluhan mual, muntah, dan nyeri tubuh. Jika gejala DBD anak makin parah yaitu terjadi perdarahan, badan dingin, atau napas memburu, segera bawa ke dokter untuk penanganan cepat.
Yuk, kenali tanda-tandanya di setiap fase agar bisa segera bertindak!
Apa Itu DBD dan Bagaimana Anak Bisa Terinfeksi?
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dengan ciri khas menimbulkan demam tinggi.
Siapa pun bisa terinfeksi virus dengue, tapi anak-anak lebih rentan karena daya tahan tubuh yang masih lemah dan berisiko lebih besar terkena gigitan nyamuk di rumah atau sekolah.
Demam berdarah biasanya mulai muncul 4-7 hari setelah anak kena gigitan nyamuk yang terinfeksi. Gejalanya biasanya berlangsung sekitar 3-10 hari.
Ciri-Ciri DBD pada Anak Secara Umum
Gejala DBD biasanya muncul 3-14 hari setelah anak digigit nyamuk Aedes aegypti. Lantas, bagaimana ciri-ciri anak kena DBD? Berikut ciri DBD yang dapat Mama amati pada si Kecil:
1. Demam Tinggi
DBD menyebabkan demam tinggi mendadak yang dapat mencapai 40°C. Fase demam tinggi biasanya berlangsung selama 2-7 hari.
Demam pada anak yang disebabkan DBD tidak cepat turun meski sudah minum obat penurun panas seperti paracetamol.
2. Muncul Bintik Merah
Ciri-ciri DBD pada anak selanjutnya adalah bintik-bintik merah di kulit. Bintik ini tidak timbul dan tidak gatal, juga tidak hilang ketika diusap sambil agak ditekan. Kondisi ini disebut flushing.
Bintik merah gejala DBD pada anak umumnya muncul di wajah, punggung tangan, dan punggung kaki lalu menyebar ke lengan, tungkai, dada, atau bagian tubuh lain.
3. Sakit Kepala dan Pegal Linu
Anak yang mengalami DBD akan merasakan sakit kepala dan nyeri di bagian belakang mata, juga pegal linu pada otot, sendi, dan tulangnya.
Namun, anak-anak di usia dini mungkin masih sulit untuk mengungkapkan keluhannya dengan kata-kata. Jadi, yang mungkin Mama sadari adalah anak demam dan lebih rewel dari biasanya.
Baca Juga: 7 Ciri Anak Demam karena Kecapekan dan Cara Mengatasinya
4. Mual dan Muntah
Gejala DBD pada anak juga termasuk demam yang disertai muntah-muntah paling tidak 3 kali dalam waktu 24 jam.
Mual muntah saat DBD biasanya disertai dengan sakit perut yang hebat dan jarang buang air kecil atau sama sekali tidak buang air kecil dalam 4-6 jam terakhir.
Jarang buang air kecil termasuk tanda bahaya DBD yang perlu Mama waspadai.
5. Perdarahan
Anak yang terkena demam berdarah bisa mengalami perdarahan spontan. Hal ini membuat kulit terlihat mudah memar, gusinya berdarah atau mimisan.
Selain itu, perdarahan juga bisa membuat si Kecil mengalami BAB berdarah atau muntah disertai darah. Ini juga termasuk tanda bahaya yang perlu diwaspadai.
6. Badan Dingin
Salah satu ciri-ciri DBD pada anak yang khas adalah penurunan suhu tubuh.
Dalam 48 jam setelah demam tinggi, panas badan anak biasanya akan kembali turun mendekati suhu normalnya yaitu sekitar 37.5 sampai 38°C.
Banyak orang tua yang menganggap demam turun pertanda anak mulai sembuh. Namun, ini justru tanda fase kritis yang berbahaya.
7. Napas Memburu
Ketika napas anak terdengar lebih cepat, lebih pendek, dan lebih dangkal, ini pertanda DBD sudah masuk fase yang parah.
Sulit bernapas terjadi akibat cairan tubuh yang berpindah dari satu bagian tubuh ke paru-paru atau perut.
Baca Juga: Kapan Anak Harus Dapat Vaksin DBD?
Ciri-Ciri DBD pada Anak Berdasarkan Fase Penyakit
Gejala DBD pada anak akan muncul bertahap selama kurang lebih 10 hari usai digigit nyamuk yang membawa virus DBD. Berikut ciri-ciri anak DBD yang perlu Mama perhatikan:
1. Fase Demam (Hari ke-1–3)
Penyakit DBD dimulai dengan fase demam selama sekitar 1-3 hari dan kadang bisa berlangsung hingga 7 hari. Berikut ciri-ciri DBD pada anak di 3 hari pertama:
- Demam naik turun (bifasik), mereda sementara kemudian naik lagi.
- Sakit kepala hebat.
- Nyeri di belakang mata.
- Nyeri pada otot dan sendi.
- Muncul ruam kemerahan di kulit.
- Wajah dan tenggorokan tampak kemerahan pada 1-2 hari pertama.
Kadang juga muncul tanda perdarahan ringan seperti bintik merah kecil yang tidak hilang saat ditekan, memar, mimisan, gusi berdarah, atau darah dalam urine.
2. Fase Kritis (Hari ke-4–6)
Gejala DBD hari ke-4 umumnya sudah mulai memasuki fase kritis, meski ada pula yang masih berada di fase demam. Berikut ciri-ciri DBD anak di fase kritis:
- Demam mulai turun dan berlangsung sekitar 1-2 hari.
- Kondisi pasien terlihat mulai membaik, tapi sebenarnya belum benar-benar pulih.
- Beberapa pasien bisa mengalami kebocoran plasma dari pembuluh darah yang berisiko mengakibatkan DBD berat.
- Tekanan nadi mengecil.
- Kebocoran plasma yang parah bisa menimbulkan penumpukan cairan di paru-paru (efusi pleura), perut (asites), serta tanda seperti darah mengental (hemokonsentrasi).
- Risiko syok dengue, ditandai dengan tangan dingin, denyut nadi lemah, dan anak lemas hingga sulit dibangunkan, yang bisa berujung fatal bila tidak segera ditangani.
- Muncul perdarahan berat, seperti muntah darah, mimisan, buang air besar berdarah, menstruasi berlebih.
- Berisiko mengalami komplikasi langka seperti radang hati, jantung, pankreas, atau otak.
3. Fase Penyembuhan (Hari ke-7–10)
Setelah berhasil melalui fase kritis, anak masuk ke fase penyembuhan yang biasanya berlangsung di hari ke-7 sampai 10. Ini ciri-ciri DBD pada anak di fase ini:
- Cairan yang menumpuk di rongga dada atau perut perlahan berkurang.
- Tekanan darah kembali stabil.
- Lebih banyak dan sering buang air kecil karena mengeluarkan kelebihan cairan.
- Sel darah putih dan trombosit mulai naik kembali.
- Kadang kulit mengalami ruam dan gatal pertanda tubuh mulai pulih dari infeksi dengue.
- Nafsu makan mulai kembali, anak tampak lebih segar.
Baca Juga: Pertolongan Pertama Demam Berdarah pada Anak
Tabel Ringkasan Gejala dan Tahapan Fase DBD
|
Fase DBD |
Durasi |
Gejala Utama |
Tanda Bahaya |
|
Demam |
Hari 1-3 |
Demam tinggi, wajah tampak merah |
Bintik merah mulai muncul |
|
Kritis |
Hari 4-6 |
Suhu tubuh menurun, muntah, perdarahan |
Syok, lemas, sulit dibangunkan |
|
Penyembuhan |
Hari 7-10 |
Nafsu makan mulai membaik |
Tetap pantau cairan dan trombosit |
Perbedaan DBD dan Demam Biasa pada Anak
Demam biasa dan demam ciri-ciri DBD pada anak kerap sulit dibedakan karena tampak serupa. Agar lebih mudah mengenalinya, berikut perbedaan gejala demam DBD dan demam biasa:
|
Aspek |
Demam Berdarah (DBD) |
Demam Biasa / Infeksi Virus Umum |
|
Lama demam |
Biasanya lebih dari 3 hari, bahkan bisa mencapai 5-7 hari. |
Umumnya 1-3 hari, lalu suhu tubuh berangsur turun. |
|
Respons terhadap obat penurun panas |
Tidak cepat turun meski sudah diberi obat. Suhu bisa naik lagi dalam beberapa jam. |
Cepat mereda setelah minum obat penurun panas seperti parasetamol. |
|
Fase kritis (tanpa demam) |
Suhu tampak menurun tiba-tiba, tapi anak tampak lemas, ujung jari dingin, mengigau, dan sulit dibangunkan. |
Saat suhu turun, anak terlihat membaik, mulai aktif dan mau makan. |
|
Gejala penyerta lainnya |
Bintik merah di kulit, mimisan, gusi berdarah, muntah terus, atau badan memar. |
Pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan penurunan nafsu makan ringan. |
Langkah Pertolongan Pertama Ketika Anak Terkena DBD
Pada dasarnya, tidak ada obat khusus yang berdiri sendiri untuk mengobati DBD. Akan tetapi, Mama bisa melakukan cara ini untuk meringankan ciri-ciri DBD pada anak:
- Menurunkan demam anak dengan parasetamol yang sudah diresepkan dokter.
- Hindari penggunaan ibuprofen atau obat antiinflamasi lainnya karena bisa memicu perdarahan.
- Menempelkan kompres hangat pada dahi, ketiak, dan selangkangan sekitar 10-15 menit.
- Biarkan anak banyak tidur dan usahakan si Kecil tetap pada jadwal tidurnya.
- Penuhi kebutuhan cairan harian anak dengan memberikan air putih, susu, serta cairan elektrolit isotonik.
- Berikan jus jambu untuk menaikkan trombosit anak.
- Berikan makanan sumber probiotik, prebiotik, zat besi, dan protein untuk bantu perkuat sistem kekebalan tubuh anak.
- Hindari memberikan minuman dan makanan yang bercita rasa tajam agar tidak memicu mual dan muntah yang dapat memperburuk kondisi si Kecil.
Segera temukan pertolongan pertama terbaik untuk turunkan demam si Kecil di Health Immune Checker. Setiap langkah penanganannya aman untuk si Kecil karena sudah diverifikasi dokter ahli, jadi Mama tidak perlu khawatir.
Baca Juga: Imun Tubuh Lemah pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Meningkatkannya
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan anak ke dokter bila ia mengalami demam yang tidak kunjung sembuh meski sudah diberi obat penurun panas.
Adanya gejala mengkhawatirkan lain juga bisa menjadi ciri-ciri DBD pada anak termasuk parah atau berat, seperti:
- Demam tinggi tidak kunjung turun, atau turun kemudian naik lagi.
- Demam disertai keparahan gejala, bahkan makin memburuk dalam 1-2 hari setelah demam turun.
- Anak tampak lemas, kurang nafsu makan, merasa mual, nyeri di sekujur tubuh, dan sakit tenggorokan.
Jangan tunggu trombosit turun, Ma, cek lebih awal lebih baik sebelum anak memasuki fase kritis dan untuk mempercepat kesembuhannya.
Gabung jadi member Nutriclub untuk dapatkan ratusan expert-verified parenting content yang terkurasi sesuai usia si Kecil, akses ke call center yang terhubung langsung dengan ahli seputar nutrisi dan tumbuh kembang anak, serta beragam exclusive rewards khusus untuk Mama dan si Kecil dari setiap pembelian produk Nutrilon. Daftar gratis, sekarang!
