Loading...
Imunitas

Bekas Suntikan DPT Bengkak & Keras? Ini Cara Mengatasinya

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 02 Mei 2025


  • Penyebab Bekas Suntikan Imunisasi DPT Bengkak dan Keras
  • Cara Mencegah & Mengatasi Bekas Suntikan Imunisasi DPT Bengkak dan Keras
  • Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Bekas suntikan imunisasi DPT bengkak dan keras adalah respons imun yang normal. Secara umum, kondisi ini biasanya berlangsung 1-2 hari dan akan mereda secara berangsur-angsur. Bagaimana cara mengatasinya?

Penyebab Bekas Suntikan Imunisasi DPT Bengkak dan Keras

Bekas suntikan yang bengkak dan keras bisa disebabkan oleh teknik penyuntikan atau sistem imun si Kecil. Agar lebih paham, berikut penjelasannya:

1. Respons Sistem Kekebalan Bayi

Tubuh merespons vaksin DPT dengan membentuk antibodi dan antitoksin. Ini disebut respons imun aktif yang melindungi tubuh dari bakteri penyebab difteri, pertusis, dan tetanus.

Dampak langsungnya adalah muncul peradangan yang memicu terjadinya pembengkakan dan pengerasan jaringan. Ini wajar karena tubuh sedang berusaha melawan zat asing yang dianggap berbahaya.

Peradangan bisa berupa nyeri, bengkak, atau kemerahan di area suntikan. Gejala ini muncul dalam 24 jam dan umumnya mereda dalam 3-5 hari.

2. Teknik Penyuntikan

Vaksin DPT biasanya disuntikkan langsung ke otot. Cara ini bisa menyebabkan efek ringan seperti kemerahan, nyeri, atau bengkak kecil di bekas suntikan.

Kalau dibandingkan, suntikan ke jaringan lemak (subkutan) memang terasa lebih ringan dan jarang menimbulkan reaksi seperti infeksi. Namun untuk vaksin DPT, suntikan ke otot lebih efektif.

3. Jenis Vaksin

Kadang bekas suntikan imunisasi DPT bengkak dan keras bisa terjadi. Ini dipengaruhi oleh jenis vaksin yang digunakan, karena reaksi seperti demam dan nyeri lebih sering terjadi pada vaksin DTwP dibandingkan DTaP.

Baca Juga: Bayi Boleh Dimandikan Setelah Imunisasi, Begini Caranya

Cara Mencegah & Mengatasi Bekas Suntikan Imunisasi DPT Bengkak dan Keras

Agar bengkak tidak berlangsung lama dan si Kecil lebih nyaman, berikut adalah beberapa cara yang perlu Mama lakukan:

1. Memastikan Teknik Penyuntikan Tepat

Dalam Pedoman Praktis Manajemen Program Imunisasi Puskesmas disebutkan bahwa penyuntikan vaksin hanya bisa dilakukan oleh dokter, serta bidan dan perawat yang harus bertugas di bawah pengawasan dokter.

Dari sumber yang sama, disebutkan pula bahwa rekomendasi lokasi suntikan vaksin DPT-HB-Hib untuk bayi usia 2, 3, 4 bulan adalah di area paha luar dengan dosis 0,5 ml untuk mencegah pembengkakan.

Sebelum jadwal suntik, Mama bisa konfirmasi lebih dulu dengan dokter dan petugas imunisasinya terkait cara-cara mengantisipasi kemungkinan efek samping vaksin.

2. Menjaga Bayi Tetap Tenang Selama Penyuntikan

Menyusui atau memberikan ASI adalah cara terbaik dari Mama untuk menenangkan dan merelaksasikan bayi sebelum diberi suntikan vaksinasi.

Pemberian ASI dapat membantu mengalihkan perhatian si Kecil dan dapat membuatnya lebih rileks. Asi sendiri memiliki sedikit rasa manis yang membantu mengurangi rasa sakit selama penyuntikan.

Sebelum penyuntikan, pastikan Mama melakukan teknik merangkul untuk anak di bawah 6 bulan. Pangku si Kecil seperti posisi menyusui, dekap dan pegang kedua kakinya dengan lembut tetapi kuat.

3. Memberikan Kompres Setelah Imunisasi

Rasa nyeri, pembengkakan, dan kemerahan pada kulit si Kecil di area suntikan adalah hal yang normal. Ini menandakan bahwa vaksin bekerja meskipun mungkin bayi jadi rewel.

Jika terjadi nyeri atau kemerahan, kompres area suntikan si Kecil dengan kain yang dibasahi air hangat ke area tersebut selama 10 menit dan ulangi sesuai kebutuhan.

Metode ini akan meningkatkan aliran darah ke area tersebut dan membantu mempercepat proses penyembuhan dan untuk menghindari bekas suntikan imunisasi DPT bengkak dan keras.

4. Memastikan Bayi Tetap Bergerak

Setelah perawatan selesai, Mama perlu memastikan si Kecil tetapi aktif. Dorong si Kecil untuk kembali ke rutinitas mereka agar Ia merasa kembali normal.

Puji si Kecil atas perilaku tenang, diam, atau mengambil napas dalam-dalam saat penyuntikan. Bantu mereka mengidentifikasi perasaannya dan memvalidasi emosi mereka.

Hindari posisi tidur yang menekan area suntikan terlalu lama. Cara tidur paling aman bagi bayi adalah telentang. Hindari posisi tengkurap atau menyamping agar mereka tidur seaman mungkin.

Baca Juga: 10 Cara Ampuh Menghilangkan Rasa Sakit Setelah Imunisasi pada Bayi

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Mama disarankan segera hubungi dokter bila si Kecil mengalami kondisi, seperti kemerahan menjadi lebih besar dari 5 cm, terasa nyeri setelah 3 hari, dan demam yang berlangsung lebih dari 3 hari.

Selain itu, Mama juga perlu memeriksakannya ke dokter jika kemerahan tidak kunjung hilang setelah 7 hari penyuntikan.

Dengan penanganan yang tepat dan paham kapan saatnya berkonsultasi dengan dokter, Mama bisa bantu si Kecil lebih nyaman setelah imunisasi.

Selain agar bayi sehat dan terbebas dari penyakit, imunisasi diperlukan untuk membentuk kekebalan masyarakat yang tinggi lewat cakupan imunisasi dasar dan lanjutan yang tinggi dan merata di seluruh wilayah.

Untuk membantu si Kecil tumbuh sehat, Mama bisa download ebook Panduan Dukung Daya Tahan Tubuh di 1000 Hari Pertama secara gratis! Yuk, terus kawal pertumbuhan anak mulai dari sekarang!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  • Galan, Nicole. (2024). Injection Side Effects and When to Seek Medical Help. Verywell Health.https://www.verywellhealth.com/injection-side-effects-call-doctor-2616542
  • Ogden, Shawnna A. et al. (2022). Diphtheria Tetanus Pertussis (DTaP) Vaccine. National Library of Medicine.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545173/
  • Chen, Linlin, et al. (2017). Inflammatory responses and inflammation-associated diseases in organs. National Library of Medicine. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC5805548/
  • Ansari, Ramsha. (2001). Dpt Vaccine. Pediatric Oncall.https://www.pediatriconcall.com/articles/vaccinology/dpt-vaccine/dpt-vaccine-patient-education
  • Mark, A, et al. (1999). Subcutaneous versus intramuscular injection for booster DT vaccination of adolescents. National Library of Medicine. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/10217608/
  • Davis, Kathleen. (2021). What to know about different types of injections. Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/types-of-injections
  • Korkmaz, Huseyin Anil, et al. (2014). Comparison of acellular pertussis-tetanus-diphtheria vaccines and whole-cell pertussis-tetanus-diphtheria vaccines in infancy. National Library of Medicine. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24621240/
  • Editorial, Team. (2025). Immunization Reactions. Seattle Children’s Hospital. https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/immunization-reactions/
  • Handy, Lori. (2024). Vaccine Safety: Fever and Vaccines. The Children's Hospital of Philadelphia. https://www.chop.edu/vaccine-education-center/vaccine-safety/other-vaccine-safety-concerns/fever-and-vaccines
  • Voronika, Vivi, et al. (2023). Pedoman Praktis Manajemen Program Imunisasi Puskesmas. Kementerian Kesehatan. https://cdn.who.int/media/docs/default-source/searo/indonesia/2023-buku-pedoman-praktis.pdf
  • Tingate, Natalie. (2024). Subcutaneous injections and device management. The Royal Children's Hospital Melbourne. https://www.rch.org.au/rchcpg/hospital_clinical_guideline_index/Subcutaneous_injections_and_device_management/
  • Editorial, Team. (2024). Make Shots Less Stressful for Your Child. CDC.https://www.cdc.gov/vaccines-children/before-during-after-shots/less-stress.html
  • Ben-Joseph, Elana Pearl. (2024). How Can I Comfort My Baby During Shots?. Nemours Kids Health. https://kidshealth.org/en/parents/baby-vaccinations.html
  • Editorial, Team. The best sleeping position for babies. The Lullaby Trust. https://www.lullabytrust.org.uk/baby-safety/safer-sleep-information/sleeping-position/
Artikel Terkait