- Pembahasan dalam artikel :
- Penyebab Intoleransi Laktosa
- Tiga Jenis Intoleransi Laktosa
- Faktor Risiko Intoleransi Laktosa
Mama mungkin sudah mengenal intoleransi laktosa. Istilah ini sebenarnya merupakan sebuah kondisi di mana tubuh bayi tidak mampu mencerna laktosa, yang merupakan kadar gula di dalam susu dan produk susu olahan.
Intoleransi bukan termasuk alergi karena alergi pada bayi bisa dicegah sejak dini. Intoleransi laktosa disebabkan oleh rendahnya enzim laktase di usus kecil. Pada kondisi normal, enzim laktase akan merekat ke molekul laktosa pada makanan yang diasup. Ini kemudian dipecah di dalam tubuh menjadi dua senyawa gula, yakni glukosa dan galaktosa, agar bisa disebarkan melalui peredaran darah.
Ada beberapa gejala intoleransi laktosa. Salah satunya adalah jika setiap si Kecil mengonsumsi susu atau produk susu olahan ia merasakan nyeri di perut, mual hingga diare, maka kemungkinan si Kecil mengalami intoleransi laktosa.
Penyebab Intoleransi Laktosa
Mama perlu mengetahui apa saja penyebab intoleransi laktosa. Berikut di antaranya:
- Intoleransi laktosa muncul ketika usus kecil tidak memproduksi cukup enzim bernama laktase. Tubuh memerlukan laktase untuk memecah dan mencerna laktosa.
- Kadang produksi laktase berkurang setelah seseorang mengalami sakit jangka pendek, seperti diare.
- Intoleransi laktosa lebih umum dialami oleh orang-orang Asia, Afrika dan Amerika.
Did you know?
"Bayi dan balita yang diberi susu sapi cenderung lebih sering menderita intoleransi laktosa oleh karena itu pemberian ASI eksklusif bagi buah hati Ibu sangat dianjurkan."
dr. Vicka Farah Diba, Msc, SpA
Tiga Jenis Intoleransi Laktosa
Tahukah Mama bahwa ada tiga jenis intoleransi laktosa yang umum terjadi pada si Kecil? Beberapa di antaranya, yakni:
- Intoleransi laktosa primer: Produksi laktase akan berkurang saat konsumsi makanan semakin bervariasi dan saat si Kecil sudah tidak terlalu bergantung pada susu.
- Intoleransi laktosa sekunder: Bentuk intoleransi laktosa ini muncul saat usus kecil mengalami pengurangan produksi laktase setelah mengalami bedah atau gangguan pada saluran cerna.
- Intoleransi laktosa bawaan: Kondisi intoleransi laktosa bawaan termasuk kasus langka pada si Kecil. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya aktivitas laktase di dalam usus.
Faktor Risiko Intoleransi Laktosa
Ada beberapa faktor risiko intoleransi laktosa yang biasanya merupakan kondisi bawaan atau alamiah, antara lain:
- Pertambahan usia
- Etnis
- Kelahiran prematur
- Penyakit yang mempengaruhi usus kecil
- Perawatan medis tertentu
Itu tadi sekilas informasi mengenai intoleransi laktosa pada bayi. Intinya, dibutuhkan perawatan yang khusus jika si Kecil mengalami kondisi ini dan harus sepengetahuan oleh ahli kesehatan.
Namun, Mama tidak perlu khawatir sebab ada beberapa tools yang bisa dimanfaatkan untuk memandu proses tumbuh kembang si Kecil. Beberapa di antaranya, yakni:
- Hitung Anggaran Pendidikan si Kecil: Hitung berapa besar biaya pendidikan bagi Si Kecil melalui tools ini.
- Tangani Demam, Tangis, dan Pemberian ASI si Kecil: Apa yang bisa Mama lakukan jika Si Kecil demam, cara memberikan ASI yang baik, dan cara menghadapi bayi yang terus menangis.
- Cari Tahu Apakah Si Kecil Sudah Cukup Terampil. Apa saja potensi yang dimiliki Si Kecil? Yuk Ma, ikuti beberapa tes yang berhubungan dengan nutrisi, keterampilan, dan karakter Si Kecil!
- Cari Tahu Ketangguhan Si Kecil. Bagaimana perkembangan karakter yang dimiliki si Kecil dari kesehariannya? Cari tahu jawabannya di sini.
Selamat bereksplorasi dengan tools yang ada di Nutriclub, ya Ma!