Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
14 Penyebab dan Cara Mengobati Alergi pada Bayi Baru Lahir

Alergi

14 Penyebab dan Cara Mengobati Alergi pada Bayi Baru Lahir


Anak bayi terkena alergi? Yuk, simak dulu beberapa informasi di bawah ini.

Memahami Alergi dan Cara Mengobati Alergi pada Bayi Baru Lahir

Alergi pada bayi biasanya muncul karena sistem kekebalan tubuh yang masih lemah. Selain itu, ada penyebab lain yang bisa memicu kondisi ini, misalnya alergi makanan atau obat-obatan. Hal inilah yang akan dijabarkan di artikel, lengkap dengan cara mengobati alergi pada bayi. Mari kita simak bersama, ya, Ma!

Apakah Alergi itu?

Alergi adalah reaksi abnormal sistem imun pada zat yang umumnya tidak berbahaya pada umumnya terhadap manusia. Pada seseorang yang alergi terhadap suatu zat, sistem imun salah mendeteksi bahwa zat tersebut bersifat berbahaya bagi tubuh. Zat yang menyebabkan reaksi alergi, misalnya beberapa jenis makanan, debu, serbuk sari, atau obat-obatan, disebut sebagai alergen.2

Bagaimanakah Proses Terjadinya Alergi?

Proses alergi terjadi ketika sistem imun/daya tahan tubuh bereaksi lebih terhadap alergen, menganggap alergen sebagai musuh, dan mengusahakan melawannya. Gejala yang muncul akibat proses alergi ini dapat menimbulkan gangguan yang ringan, hingga gangguan yang serius ataupun mengancam nyawa.2

Dalam proses berupaya melindungi tubuh, sistem imun membentuk antibodi yang disebut Imunoglobulin E (IgE). Antibodi ini kemudian memicu sel untuk melepas beberapa macam zat kimia (termasuk histamin) ke dalam aliran darah di dalam tubuh, untuk melawan alergen (zat yang pada umumnya tidak mengganggu, tetapi diidentifikasi tubuh sebagai berbahaya).2

Proses pelepasan zat kimia tersebut menyebabkan reaksi alergi. Reaksi tersebut dapat mempengaruhi organ mata, hidung, paru-paru, kulit, dan saluran pencernaan. Apabila di waktu berikutnya tubuh terpapar dengan alergen yang sama, maka respon alergi akan muncul kembali lagi.2

Beberapa tipe alergi muncul pada musim tertentu, dan hanya terjadi pada kurun waktu tertentu dalam setahun. Ada juga tipe alergi yang muncul ketika seseorang kontak dengan alergen (misalnya seseorang yang alergi terhadap debu, berkontak dengan debu maka akan dapat muncul reaksi alergi).2

Baca Juga: Proses Terjadinya Alergi Pada Balita dan Penyebabnya

Siapa Saja yang Dapat Mengalami Alergi?

Kecenderungannya adalah seseorang yang mengalami alergi umumnya adalah seorang yang memiliki faktor keturunan alergi dari orang tuanya. Hanya saja, bukan berarti bila kedua orang tua memiliki gen alergi, setiap anak yang dimilikinya pasti terturunkan faktor turunan gen penyebab alergi. Pada beberapa kondisi, seorang anak memiliki alergi, juga tidak memiliki riwayat alergi pada kedua orang tuanya.2

Apa Saja Zat yang Dapat Menyebabkan Alergi?

Allergen Airborne (terbawa melalui udara)
Berapa alergen yang bersifat airborne, adalah sebagai berikut :2

1. Tungau debu rumah

2. Serbuk sari

3. Jamur/kapang

4. Hewan peliharaan

5. Lipas

Allergen Makanan

Bahan makanan yang sering menjadi penyebab alergi :2

6. Susu Sapi

7. Telur

8. Ikan & Kerang

9. Kacang-kacangan

10. Kacang kedelai

11. Gandum

Beberapa Penyebab Alergi Lain:2

12. Alergi gigitan serangga

13. Alergi obat

14. Alergi bahan kimia

Bagaimanakah Tanda dan Gejala Alergi?

Alergi dapat muncul dengan tanda dan gejala seperti rasa gatal pada area mata, bersin, hidung tersumbat, rasa tercekik pada tenggorokan, kesulitan bernafas, muntah, atau pun pingsan/ penurunan kesadaran. Pada anak yang terjadi kondisi alergi berat, dapat terjadi kondisi reaksi anafilaksis, yaitu sebuah kondisi reaksi alergi berat yang berpotensi membahayakan nyawa, dapat berlangsung dalam waktu yang cepat (beberapa detik setelah terpapar alergen), atau pun berlangsung dalam kurun waktu beberapa jam kemudian (bila alergen penyebabnya adalah makanan).2

Baca Juga: Penyakit Alergi pada Awal Kehidupan Bayi

Cara Membantu Dokter Mendiagnosis Alergi Pada Bayi

Mama dapat membantu dokter untuk mendiagnosis alergi pada anak, dengan cara membuat jurnal/catatan tentang gejala yang timbul saat alergi (dengan isi catatan seperti gejalanya apa saja, dan kapan terjadinya gejala tersebut). Hal ini akan membantu dokter untuk mengetahui penyebab dan derajat klinis kondisi alergi yang dialami oleh anak, dan bagaimana untuk memberikan tata laksana yang tepat. Dokter juga akan menanyakan kepada Mama tentang tanda dan gejala yang muncul, kemudian disertai juga pertanyaan tentang riwayat kesehatan pada keluarga (orang tua, kakek, nenek, dan anggota keluarga lain). Dokter juga dapat menganjurkan agar anak Mama menjalani beberapa jenis pemeriksaan penunjang terkait alergi sebagai rangkaian pemeriksaan untuk mengetahui diagnosis alergi pada anak. Beberapa rangkaian pemeriksaan penunjang yang dapat dianjurkan oleh dokter untuk mengetahui kondisi alergi pada anak adalah sebagai berikut:3

Skin test

Pada saat dilakukan pemeriksaan skin test, sedikit jumlah allergen dimasukan ke bawah kulit dengan menggunakan jarum, teknik ini disebut skin prick test. Jarum suntik juga dapat digunakan untuk menyuntik alergen yang telah dilarutkan dengan cairan suntik, ke dalam kulit, dengan metode yang disebut intradermal test. Metode pemeriksaan ini umumnya digunakan untuk pasien berusia 6 bulan ke atas.

Pemeriksaan darah

Walaupun tidak sesensitif skin test, pemeriksaan darah dapat digunakan untuk anak yang lebih muda, atau bila skin test tidak dapat dilakukan pada pasien.

Tes eliminasi diet

Bila dokter menduga adanya alergi makanan, maka pasien dapat diberikan instruksi untuk tidak memakan makanan yang diduga menjadi alergen, misalnya seperti susu, yang dapat terkandung dalam berbagai macam produk makanan.

Cara Mengobati Alergi pada Bayi

Berikut beberapa cara mengobati alergi pada bayi yang dapat Mama lakukan. Pada prinsipnya, tata laksana utama pada alergi bayi adalah mengeliminasi paparan terhadap alergen. Sebagai contoh, bila penyebab alergi pada bayi adalah bulu hewan kucing, maka bayi perlu dihindarkan dari bulu hewan kucing. Bila penyebab alergi adalah susu sapi, maka pemberian susu pada bayi perlu diubah menjadi susu yang berbahan dasar selain dari susu sapi.1

Selain eliminasi terhadap bahan alergen, pemberian obat-obatan dalam golongan antihistamin juga dapat membantu mengurangi reaksi alergi. Hanya saja, sebagian besar obat golongan antihistamin tidak direkomendasikan untuk anak berusia di bawah dua tahun, oleh karenanya konsultasikan dengan dokter sebelum pemberian obat-obatan terhadap kondisi alergi pada anak, dan pastikan untuk membaca label cara pemberian pada kemasan obat.1

Dokter juga dapat merekomendasikan pemberian krim tertentu seperti krim Hidrocortison sebagai tatalaksana bagi kondisi alergi. Hanya tetap konsultasi dengan dokter spesialis anak juga, ya, Ma, sebelum memberikan obat krim apapun kepada kulit anak.1

Pada kondisi alergi berat, hingga terjadi reaksi anafilaksis, maka anak akan memerlukan tindakan emergensi (seperti injeksi obat Epinephrine) yang dilakukan dokter pada fasilitas kesehatan yang dilengkapi peralatan sesuai.

Baca Juga: Cegah Alergi Anak dengan Keseimbangan Mikrobiota Usus

Bagaimana Cara Mencegah Terjadinya Alergi?

Sering kali kondisi alergi adalah kondisi yang menyertai sepanjang proses kehidupan pasien, dimana penatalaksanaan lebih diarahkan agar kondisi tersebut terkontrol, daripada dapat disembuhkan (walaupun perlu diketahui juga bahwa banyak gejala klinis alergi yang terjadi pada bayi. Setelah bayi bertambah usia gejala tersebut membaik atau pun perbaikan hingga menghilang gejalanya). Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya alergi adalah sebagai berikut:1

Obat dan makanan

Ketika memperkenalkan jenis makanan atau obat baru pada anak, berikan secara perlahan dan terpisah sesuai jenis bahan makanan. Setelah pemberian satu jenis makanan selama beberapa hari, baru diberikan jenis makanan lain. Tindakan ini dimaksudkan agar bila terjadi alergi, lebih mudah diketahui jenis zat yang menyebabkan kondisi alergi tersebut.

Faktor lingkungan

Bila anak memiliki risiko terhadap kondisi alergi atau asma, maka menghindarkan paparan terhadap debu dan tungau, akan membantu mencegah masalah alergi dan asma. Peralatan tidur dapat dipilih yang memiliki kapasitas anti alergi, dan dipastikan agar peralatan tidur anak dicuci dengan air panas. Pembersihan secara teratur dengan vacuum cleaner, dan membersihkan permukaan untuk mencegah tumpukan debu, hal berikut dapat membantu seluruh anggota keluarga yang berada di rumah (yang mungkin memiliki sensitivitas terhadap debu).

Alergi pada bayi dapat dikelola, hanya Mama perlu melakukan proses adaptasi dalam proses kegiatan kehidupan sehari-hari. Alergi terhadap makanan pada anak, dapat berarti mengubah pola makan untuk seluruh keluarga di rumah.

Mama juga perlu lebih waspada bila ada gejala alergi pada bayi, khususnya bila gejala terkesan berat dan mengkhawatirkan, segera konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan informasi dan pengertian yang tepat tentang alergi, dan juga berikan informasi dan pengertian kepada siapapun yang membantu Mama mengasuh anak, agar dapat membantu mengelola kondisi alergi pada anak, sehingga Mama juga lebih paham mengenai cara mengobati alergi pada bayi.

Terakhir, jangan lupa untuk mengecek apakah si Kecil memang benar-benar memiliki gejala alergi atau tidak. Proses pengecekannya bisa dengan memanfaatkan tool Allergy Symptom Checker dari Nutriclub.

Perlu diingat ya Ma kalau tes ini hanya memberikan informasi awal dan bukan diagnosis yang menggantikan saran tenaga medis. Konsultasikan ke dokter anak untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut secara tepat, ya!

Terima kasih atas perhatian Mama, salam sehat selalu untuk Mama dan keluarga.

  1. Ronald J. What to Expect When Your Baby Has Allergies [Internet]. San Francisco: Healthline; 2018 [updated 2018; cited 2021 Aug 10]. Available from: https://www.healthline.com/health/parenting/baby-allergies#prevention
  2. Smallwood JC. All About Allergies [Internet]. New Jersey: Nemours KidsHealth; 2016 [updated 2016; cited 2021 Aug 10]. Available from: https://kidshealth.org/en/parents/allergy.html
  3. Miller K. Allergies in Babies and Toddlers [Internet]. New York: WebMD; 2021 [updated 2021; cited 2021 Aug 10]. Available from: https://www.webmd.com/allergies/allergies-babies-toddlers#1 
  4. FARE. Skin Prick Tests [Internet]. Virginia: FARE; 2021 [updated 2021; cited 2021 Aug 10]. Available from: https://www.foodallergy.org/resources/skin-prick-tests 
comment-icon comment-icon