Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
masalah-kehamilan
Kehamilan & Menyusui

12 Masalah Umum Kehamilan dan Cara Mengatasinya

22 Juli 2021

Menjalani masa kehamilan tidak selamanya mudah. Meski banyak hal dan juga perubahan menyenangkan yang akan Mama rasakan selama mengandung si Kecil, berubahnya kadar hormon dalam tubuh Mama juga dapat menyebabkan sakit dan rasa tidak nyaman yang bisa Mama alami saat hamil. Bagi Mama yang sedang mengharapkan kehamilan atau tengah menjalani kehamilan, yuk cari tahu apa saja masalah umum kehamilan dan bagaimana cara mengatasinya.

1. Masalah Kehamilan Mual dan Muntah

Mama mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah morning sickness. Ya, kondisi mual dan muntah yang disebabkan oleh berubahnya kadar hormon dalam tubuh ini merupakan masalah kehamilan yang umum terjadi dan kerap dikeluhkan Mama di awal masa kehamilan. Meski disebut morning sickness, kondisi ini juga dapat dirasakan Mama di siang maupun malam hari sepanjang trimester pertama. Jangan cemas ya, Ma. Selain dapat diatasi, morning sickness akan berangsur hilang seiring dengan berkembangnya kehamilan Mama.1

Kunci untuk mengatasi gejala morning sickness berbeda-beda pada tiap Mama. Cobalah beberapa tips di bawah untuk meredakan gejala Mama dan teruslah melakukan hal tersebut saat morning sickness menyerang.1

Cara Meredakan Mual saat Hamil

Beristirahat

Jika kondisi memungkinkan, cobalah untuk langsung duduk atau berbaring hingga rasa mual menghilang.

Makan dengan porsi sedikit, namun sering

Rasa mual akan bertambah parah jika perut Mama dalam kondisi kosong. Isi perut Mama agar tidak sampai kosong seharian dengan makan camilan bergizi seperti buah (jeruk, anggur) atau biskuit gandum. Mama juga bisa mencoba meningkatkan frekuensi makan namun dengan porsi yang lebih sedikit, namun pastikan makanan tinggi nutrisi untuk menghindari rasa mual sambil terus menjaga perut tetap terisi sepanjang hari.

Pilih makanan yang hambar

Makanan yang pedas, berminyak dan mengandung gula dapat memicu rasa mual. Jadi, cobalah makan makanan dengan rasa hambar untuk mencegah mual.

Minum air jahe

Air jahe merupakan obat yang ampuh dalam meredakan mual. Mama bisa mencoba membuat teh jahe atau merebus potongan jahe untuk diminum. 

Minum vitamin di malam hari

Konsumsi vitamin kehamilan di pagi hari mungkin dapat memperparah gejala morning sickness Mama, jadi cobalah untuk mengganti waktu minum vitamin di malam hari.

2. Cara Meredakan Masalah Kehamilan Asam Lambung (Heartburn)

Heartburn merupakan sensasi terbakar di sekitar dada yang dapat terjadi saat kadar hormon progesteron dalam tubuh Mama meningkat, biasanya di usia kehamilan trimester tiga. Hormon yang berfungsi melonggarkan otot demi menyiapkan proses kelahiran si Kecil ini dapat turut memicu longgarnya otot esofagus, sehingga asam dari lambung dapat naik dan menyebabkan sensasi terbakar di dada. Jangan khawatir ya, Ma, kondisi ini tidak membahayakan si Kecil di kandungan dan akan berhenti setelah ia lahir.

Cara mengatasi heartburn pada Ibu Hamil

Hindari makan dengan porsi berat

Kurangi porsi makan Mama di siang hari untuk mengurangi tekanan pada perut Mama.

Jauhi makanan pemicu heartburn

Perhatikan jenis makanan apa yang Mama konsumsi sehingga memicu heartburn, misalnya makanan pedas atau berminyak. Setelah tahu pemicunya, hindari mengonsumsi makanan tersebut secara berlebihan.

Duduk tegak setelah makan

Dengan memposisikan tubuh dalam keadaan duduk selama beberapa menit setelah makan, akan memberikan waktu untuk tubuh mencerna makanan yang masuk.

Konsultasi dengan dokter terkait obat pereda heartburn

Ada beberapa obat pereda asam lambung yang aman untuk Mama konsumsi selama kehamilan. Tanyakan pada dokter atau ahli medis, ya.

3. Insomnia adalah Masalah Umum Kehamilan

Masalah kehamilan lain yang dapat menyerang Mama adalah insomnia atau susah tidur. Biasanya, masalah kehamilan ini dialami Mama beberapa minggu menjelang waktu kelahiran si Kecil, di mana kondisi fisik yang tak nyaman seperti kram, nyeri punggung, sesak atau heartburn dapat Mama rasakan di malam hari. Selain itu, Mama mungkin kerap merasakan aktifnya gerakan si Kecil di perut atau merasa khawatir memikirkan waktu persalinan yang semakin dekat sehingga membuat Mama susah untuk memejamkan mata dengan tenang.4, 5

Agar Mama dapat tidur dengan mudah5, 6

  • Hindari konsumsi minuman berkafein.
  • Cobalah berbaring miring, gunakan bantal hamil untuk mengganjal perut Mama atau gunakan bantal/guling di bawah lutut agar posisi Mama nyaman.
  • Berjalan-jalan santai atau mandi air hangat di sore hari untuk membuat Mama lebih rileks dan lebih mudah tidur.
  • Matikan semua gadget setidaknya satu jam sebelum waktu tidur.
  • Hindari makan besar sesaat sebelum tidur karena dapat memicu rasa tak nyaman seperti heartburn.
  • Cobalah bermeditasi atau melakukan kegiatan menenangkan lain untuk bantu Mama terlelap.

4. Lengan Tangan dan Kaki Membengkak

Tubuh Mama menampung lebih banyak cairan saat hamil, sehingga menyebabkan lengan tangan, lutut dan kaki Mama bengkak. Ikuti tips berikut untuk mengurangi pegal akibat bengkak.

  • Hindari berdiri terlalu lama. Saat duduk dan berbaring, posisikan kaki Mama agar sedikit terangkat.
  • Berolahraga.
  • Berjalan-jalan di sekitar rumah atau berenang. Berenang atau sekedar berdiri di dalam kolam renang dapat memberikan rasa nyaman pada bagian yang bengkak karena adanya gaya angkat air.
  • Regangkan kaki saat Mama duduk.
  • Saat melakukan peregangan kaki, tekuk bagian tumit terlebih dulu, lalu regangkan kaki dengan perlahan agar otot betis Mama menjadi rileks. Putar pergelangan kaki dan goyangkan jari-jari Mama. Lebih baik lagi bila Mama berbaring dengan posisi tungkai ditinggikan.

Meski masalah ini normal terjadi saat hamil, segera hubungi dokter Mama jika bengkak muncul tiba-tiba dan disertai dengan nyeri yang bisa menandakan adanya sumbatan pembuluh darah. Bengkak yang terjadi tiba-tiba juga dapat menandakan peningkatan teknan darah.7

5. Sesak Napas adalah Masalah Kehamilan

Di awal masa kehamilan, perubahan hormon dan peningkatan volume darah dalam tubuh dapat membuat Mama merasakan sesak saat bernapas. Di trimester selanjutnya, janin yang kian membesar dapat menekan diafragma Mama sehingga menyebabkan gejala yang sama saat Mama bernapas. Rasa sesak biasanya menghilang di trimester akhir menjelang waktu kelahiran si Kecil, karena ia akan bergerak turun dan memberikan ruang yang lebih lega untuk Mama bernapas.8

Jika Mama mengalami sesak napas di masa kehamilan8

  • Atur posisi tubuh agar nyaman. Mama bisa menggunakan bantal di bawah tubuh bagian atas dalam posisi semi-duduk, sehingga tekanan uterus pada paru berkurang.
  • Beristirahatlah sesering mungkin.
  • Jangan mengangkat beban berat.
  • Hubungi dokter atau ahli medis jika sesak napas memberat dan disertai gejala lain, seperti nyeri, batuk, atau dada berdebar-debar.

6. Kram pada Kaki

Kram di kaki yang terjadi di masa kehamilan bisa mengindikasikan bahwa Mama kekurangan asupan magnesium.9 Jika kaki Mama kram, lakukan hal berikut10

  • Berjalan-jalan, lakukan peregangan atau jejakkan kaki Mama ke lantai secara perlahan untuk meredakan rasa kram.
  • Konsumsi makanan kaya magnesium seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, buncis, gandum, dan oats.
  • Konsultasikan dengan ahli medis apakah Mama perlu mengonsumsi suplemen magnesium.

7. Sering Buang Air Kecil

Kondisi yang dikenal dengan sebutan beser ini terjadi akibat meningkatnya kadar hormon progesteron, yang memicu otot kandung kemih menjadi lebih kendur sehingga keinginan untuk buang air kecil jadi meningkat. Selain itu, peningkatan aliran darah dalam tubuh juga dapat memicu ginjal memproduksi lebih banyak urin. Di akhir masa kehamilan, ukuran janin yang semakin besar dapat menekan kandung kemih, membuat intensitas ke kamar kecil jadi lebih sering.11,12

Tips jika Mama sering buang air kecil saat hamil12

  • Jangan mengurangi kebutuhan minum air Mama dalam sehari, karena minum banyak cairan baik untuk kesehatan Mama. Usahakan untuk tetap mencukupi kebutuhan cairan sebanyak dua liter air per hari. 
  • Agar Mama bisa tidur nyenyak di malam hari tanpa harus menahan keinginan untuk buang air kecil, aturlah waktu konsumsi kebutuhan cairan Mama agar tidak lebih banyak minum sejak sore hari.
  • Lakukan senam kegel yang biasa dilakukan ibu hamil untuk melatih dan menguatkan otot dasar panggul. Selain bermanfaat untuk memperlancar proses persalinan, senam ini juga dapat mencegah inkontinensia urine (susah menahan buang air kecil) sebelum dan setelah persalinan.

8. Konstipasi atau sembelit

Masalah kehamilan yang tak kalah menjengkelkan bila dialami Mama adalah konstipasi atau sembelit. Sembelit saat hamil juga disebabkan oleh meningkatnya hormon progesteron yang membuat otot-otot pada dinding perut Mama menjadi lebih longgar, sehingga proses mencerna makanan pun jadi lebih lambat. Selain itu, sembelit saat hamil juga bisa disebabkan karena tekanan dari janin Mama yang semakin besar, sehingga membuat Mama susah buang air besar.13

Cara mengatasi sembelit saat hamil13

  • Konsumsi makanan tinggi serat, misalnya buah-buahan dan sayuran.
  • Minum banyak air putih.
  • Berolahraga secara rutin untuk memperlancar gerak usus.

9. Wasir pada Ibu Hamil

Salah satu jenis masalah saat hamil yang sering terjadi adalah wasir. Penyebab wasir saat hamil salah satunya adalah karena rahim yang semakin membesar. Hal ini menyebabkan pembuluh darah menekan panggul dan pembuluh balik (vena). Ada beberapa cara mengatasi wasir saat hamil. Berikut di antaranya:

  • Kompres anus dengan air dingin atau es batu yang dibungkus dengan kain bersih
  • Pastikan daerah anus selalu bersih dan terjaga

10. Tekanan Darah Tinggi

Salah satu jenis masalah Ibu hamil adalah darah tinggi. Ini juga tak jarang menjadi penyebab kematian terbesar pada Ibu hamil. Untuk mencegahnya, Ibu bisa menghindari diri dari stres dan pikiran-pikiran yang membuat kurang tenang. Selain itu, Ibu juga bisa mengonsumsi buah-buahan sehat kaya nutrisi.

Baca Juga: Fakta tentang Pre-eclampsia

11. Berat Badan Naik Drastis

Kehamilan tentu membuat berat badan Ibu hamil meningkat. Namun, pastikan peningkatan berat badan tersebut masih dalam batas wajar. Untuk mencegah peningkatan berat badan drastis, Ibu hamil bisa meminimalisir konsumsi karbohidrat dan gula.

12. Keluar Cairan Sebelum 37 Minggu

Salah satu jenis masalah umum Ibu hamil adalah keluarnya cairan dari vagina sebelum usia kehamilan 37 minggu. Namun, Ibu harus waspada jika cairan yang keluar cukup banyak.

Baca Juga: 12 Masalah Umum Kehamilan dan Cara Mengatasinya

Kapan Mama Harus Menghubungi Dokter?

Jika Mama mengalami masalah kehamilan disertai dengan gejala lain seperti pendarahan, nyeri hebat di bagian perut, palpitasi jantung (jantung berdetak lebih kencang dari biasanya), sakit kepala berkepanjangan, gangguan penglihatan atau nyeri lain yang sangat mengganggu, jangan ragu dan segeralah pergi menemui dokter ya, Ma! Bila Mama memiliki pertanyaan seputar masalah kehamilan, Mama dapat bertanya pada Nutriclub Expert Advisor.

  1. Nguyen P, Einarson A. Managing nausea and vomiting of pregnancy with pharmacological and nonpharmacological treatments. Womens Health. 2006;2(5):763-70.
  2. Palaniappan S. Nausea and vomiting in pregnancy. Oxford: Oxford University Hospital NHS Trust; 2015.
  3. Thélin CS, Richter JE. the management of heartburn during pregnancy and lactation. Aliment Pharmacol Ther. 2020;51(4):421-34.
  4. Miller MA, Mehta N, Clark-Bilodeau C, Bourjeily G. Sleep pharmacotherapy for common sleep disorders in pregnancy and lactation. Chest. 2020;157(1):184-97.
  5. Reichner CA. Insomnia and sleep deficiency in pregnancy. Obstet Med. 2015;8(4):168-71.
  6. Pachecho D. Pregnancy and Sleep [Internet]. Seattle: Sleep Foundation; 2020 [updated 2020 October 30; cited 2021 May 30]. Available from: https://www.sleepfoundation.org/pregnancy
  7. Tobah YB. Ankle swelling during pregnancy what helps? [Internet]. Rochester: MFMER; 2020 [cited 2021 May 30]. Available from:  https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/expert-answers/swelling-during-pregnancy/faq-20058467
  8. Why do some pregnant women have trouble breathing? [Internet]. 2016 [cited 2021 May 30]. Available from: https://kidshealth.org/en/parents/breathing.html#:~:text=Breathing
  9. Supakatisant C, Phupong V. Oral magnesium for relief in pregnancy‐induced leg cramps: a randomised controlled trial. Matern Child Nutr. 2015;11(2):139-45.
  10. Marnach M. What causes leg cramps during pregnancy, and can they be prevented? [Internet]. Rochester: MFMER; 2021 [cited 2021 May 30]. Available from:  https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/expert-answers/swelling-during-pregnancy/faq-20058467
  11. Kristiansson P, Samuelsson E, Schoultz BV, Svärdsudd K. Reproductive hormones and stress urinary incontinence in pregnancy. Acta Obstet Gynecol Scand. 2001;80(12):1125-30.
  12. Murray D. Frequent urination in pregnancy [Internet]. 2019 [cited 2021 May 30]. Available from: https://www.verywellfamily.com/frequent-urination-in-pregnancy-4177475
  13. Fan W, Kang J, Xiao X, Li L, Yang X. Causes of constipation during pregnancy and health management. Int J Clin Exp Med. 2020;13(3):2022-6.
comment-icon comment-icon