Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
bantu-si-kecil-bersendawa_large
Kesehatan

Cara Tepat Menyendawakan Bayi Setelah Menyusui

Article Oleh : Annisa Amalia Ikhsania 15 Januari 2020

Mama mungkin sudah paham kalau bayi juga perlu sendawa agar ia tidak kembung setelah menyusu. Namun, sudah tahukah Mama bagaimana cara menyendawakan bayi yang aman dan tepat? Yuk, ketahui kenapa penting menyendawakan bayi dan cara melakukannya dalam artikel ini!

Kenapa Penting Menyendawakan Bayi?

Bersendawa adalah cara untuk mengeluarkan udara yang terhirup ketika si Kecil diberi ASI, saat ia menangis atau bernapas biasa. 

Sama halnya seperti orang dewasa, Ma, bayi sendawa sangatlah penting. Bukan hanya untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan bayi, tapi ini juga karena perut bayi sering kali penuh udara. Jika tidak dikeluarkan, gelembung udara yang terperangkap di dalam sistem pencernaan bisa membuat bayi lebih cepat kenyang padahal sebetulnya bayi belum menyimpan cukup makanan di perut. 

Misalkan ketika bayi minum ASI secara langsung atau minum susu lewat botol ada sebagian udara yang masuk ke dalam perutnya. Terlebih jika si Kecil menyedot susu dengan cepat dan terburu-buru, maka semakin banyak udara yang masuk ke perut bayi. Akibatnya perut bayi tidak kenyang oleh ASI atau susu, melainkan oleh udara yang masuk. 

Pada banyak kasus, terlalu banyak gas yang masuk, terperangkap, dan tidak dikeluarkan akan membuat bayi kembung, sakit perut, rewel, gelisah, hingga membuatnya sulit tidur. Bahkan, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyendawakan bayi juga dilakukan sebagai cara untuk mencegah gumoh pada bayi.

Inilah kenapa bayi harus disendawakan setelah menyusui. Sistem pencernaan bayi belum seoptimal orang dewasa. Oleh sebab itu, bersendawa membantu sistem pencernaannya tetap bekerja dengan baik. Bayi yang mulanya rewel akan mulai tenang dan mungkin dapat minum ASI kembali. 

Kapan Waktu yang Tepat untuk Menyendawakan Bayi?

Ada bayi yang diberi ASI sampai selesai tanpa perlu bersendawa, sedangkan ada juga bayi yang perlu bersendawa di antara waktu pemberian ASI. Bayi yang diberi ASI, lebih sedikit mengalami masalah perut kembung karena mereka bisa mengontrol aliran susu dengan lebih mudah.

Lantas, kapan waktu yang tepat untuk menyendawakan bayi? Pada dasarnya, Mama hanya perlu membuat bayi sendawa saat si Kecil butuh. Namun, ada beberapa kondisi yang tepat untuk menyendawakan bayi, yakni sebagai berikut:

  • Sesaat setelah minum ASI atau susu. 

  • Ketika pindah posisi menyusu dari satu payudara ke sisi satunya.

  • Saat bayi rewel usai menyusu.

  • Saat bayi rewel setelah bangun tidur. Ini biasanya terjadi saat Mama tidak membuatnya bersendawa tepat setelah menyusui, misalnya karena bayi terlanjur tidur.

Seiring bertambahnya umur si Kecil, ia akan mulai belajar mengisap ASI lebih baik, tanpa menelan banyak udara. Mungkin ini bisa menjadi momen bagi Mama untuk mulai mengurangi menyendawakan bayi secara bertahap.

Baca Juga: 5 Penyebab Bayi Sering Kentut dan Cara Mengatasinya

Cara Menyendawakan Bayi yang Tepat

Supaya Mama tidak salah, ikuti cara menyendawakan bayi yang tepat berikut ini:

1. Gendong Bayi Menghadap Belakang

Menggendong bayi menghadap belakang merupakan salah satu cara menyendawakan bayi yang umum dilakukan. 

Pertama-tama, tegakkan si Kecil lalu sandarkan kepalanya di bahu dan topang pantanya menggunakan lengan Mama. Posisi bayi yang tegak dengan postur tubuh yang diluruskan merupakan ‘posisi bersendawa’ yang baik. Selanjutnya, tepuk atau usap punggungnya dengan lembut secara berulang untuk mengeluarkan gas dari dalam perutnya. 

Saat melakukan cara menyendawakan bayi ini, Mama dapat melakukannya dalam posisi berdiri atau duduk, yang terpenting nyaman ketika menggendong si Kecil. Jangan lupa siapkan kain di bahu untuk menahan gumoh yang mungkin akan keluar ya, Ma.

2. Dudukkan Bayi di Atas Pangkuan

Selain menggendong bayi menghadap belakang, cara menyendawakan bayi juga bisa dengan mendudukkan si Kecil di atas pangkuan Mama. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  • Pasangkan celemek atau kain di atas pangkuan Mama untuk mengantisipasi ludah atau air susu yang mungkin dikeluarkan bayi.

  • Dudukkan si Kecil dengan posisi tegak di pangkuan Mama, boleh menyamping atau menghadap ke arah Mama.

  • Gunakkan satu tangan untuk menopang tubuh bayi dengan meletakkannya di dada. Posisi ini akan menekan perutnya dengan lembut dan bisa membantunya bersendawa

  • Jari-jari Mama memegangi dagu dan rahangnya dengan lembut. Pastikan tidak meletakkan jari di lehernya agar anak tidak tercekik.

  • Condongkan badan bayi ke arah depan sembari menepuk-nepuk dan mengusap lembut punggungnya dengan tangan Mama yang lain.

3. Baringkan Bayi di Pangkuan

Cara menyendawakan bayi setelah minum ASI atau susu adalah dengan membaringkan bayi di pangkuan Mama. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu Mama lakukan:

  • Letakkan kain di atas pangkuan Mama sebagai alas untuk ludah atau susu yang mungkin dikeluarkan bayi.

  • Baringkan atau telungkupkan bayi di pangkuan menghadap ke bawah, ke arah kaki Mama.

  • Pegang dagu dan rahangnya secara lembut dengan satu tangan.

  • Usahakan agar kepala bayi tidak lebih rendah dari bagian tubuhnya yang lain untuk menghindari darah mengalir ke kepalanya.

  • Tepuk dan usap punggungnya dengan lembut untuk mengeluarkan udara di dalam perutnya.

Setelah memberikan ASI, selanjutnya peluk si Kecil dengan erat dan mungkin si Kecil akan bersendawa sebagai responnya.

Saat menyendawakan bayi, Mama bisa sambil bersenandung atau mengajak si Kecil ngobrol sambil menepuk-nepuk punggungnya perlahan. Mendengarkan suara Mama bisa membuatnya merasa lebih rileks, lho. 

4. Mandikan dengan Air Hangat

Ini adalah langkah opsional hanya jika cara-cara di atas tidak berhasil dan si Kecil masih rewel karena kembung. Memandikan si Kecil menggunakan air hangat dapat membantu melemaskan otot-otot perutnya agar pada akhirnya ia bisa sendawa sendiri tanpa perlu dipancing.

Tak hanya itu, Mama juga bisa memijat area perutnya secara lembut dengan gerakan melingkar searah jarum jam untuk membantu menenangkan bayi sekaligus mengeluarkan gas yang terjebak di dalam perutnya. 

Sekarang Mama sudah tahu ‘kan cara-cara yang tepat menyendawakan bayi? Di antara ketiga metode tersebut, pilihlah cara yang paling efektif untuk membuat bayi sendawa dan tentunya tetap membuat bayi tetap merasa nyaman. Jika dalam beberapa menit bayi tidak juga sendawa, coba ulangi menggunakan cara lainnya. Jika tidak berhasil juga, tandanya bayi Mama memang tidak perlu bersendawa. Ini mungkin karena perutnya tidak terisi oleh gas yang berlebihan.

Jika masih bingung, tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter anak atau bertanya kepada tim Nutriclub Expert Advisor mengenai segala aspek kesehatan bayi dan pengobatannya di rumah.

Bukan hanya itu, Mama juga bisa mengunduh E-Book Panduan Dukung Daya Tahan Tubuh Si Kecil secara gratis. Yuk, download sekarang!

  1. Newborn wind and burping: in pictures. (2023, May 3). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/newborns/health-daily-care/health-concerns/wind
  2. IDAI | Bedanya “Gumoh” dan Muntah pada Bayi. (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/bedanya-%E2%80%98gumoh%E2%80%99-dan-muntah-pada-bayi
  3. How to burp your baby. (2023). BabyCentre UK. https://www.babycentre.co.uk/a1051322/how-to-burp-your-baby
  4. Nick. (2020, September 14). How to Burp Baby | Why Babies Burp | Pathways.org. Pathways.org. https://pathways.org/how-to-burp-baby-and-why/
comment-icon comment-icon