Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
dampak operasi caesar, efek operasi caesar pada bayi
Kehamilan & Menyusui

Efek Samping Operasi Caesar pada Sistem Imun Bayi

Article Oleh : Annisa Amalia Ikhsania 23 Februari 2021

Saat ini operasi caesar tergolong aman dan bahkan tersedia alternatif prosedur tanpa rasa sakit. Akan tetapi, setiap prosedur medis termasuk persalinan caesar tetap memiliki risiko komplikasinya tersendiri, bak terhadap Mama sendiri atau si Kecil. Salah satu risiko efek samping yang bisa dialami bayi adalah melemahnya sistem imun. Apa penyebabnya, ya?

Untuk itu, penting bagi Mama mengetahui segala kemungkinan efek operasi caesar yang dapat terjadi dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Terlebih jika Mama mempertimbangkan operasi caesar karena alasan pribadi (non-medis). 

Yuk, simak informasi selengkapnya di artikel ini!

Risiko Efek Operasi Caesar pada Sistem Imun Bayi

Tahukah Mama? Ternyata, perbedaan utama dari bayi yang lahir caesar dan lahir secara normal terletak pada daya tahan tubuhnya dan kemampuannya menghadapi penyakit dari luar.

Bayi yang lahir melalui persalinan caesar dapat kehilangan kesempatan untuk mendapatkan bakteri baik yang biasanya diterima oleh si Kecil melalui jalan lahir ibunya. Ini karena metode kelahiran caesar dapat menyebabkan gangguan keseimbangan kolonisasi bakteri di saluran pencernaan si Kecil. 

Padahal, bakteri pencernaan yang baik seperti Bifidobacteria berperan penting pada perkembangan sistem daya tahan tubuh si Kecil sampai ke depannya. Ketika adanya perbedaan jumlah mikrobiota pada saluran cerna si Kecil, sistem kekebalan tubuhnya bisa jadi terganggu. Gangguan kolonisasi bakteri inilah yang dapat menyebabkan si Kecil yang lahir melalui operasi caesar memiliki sistem imun yang lebih sensitif.

Bahkan, sebuah studi yang diterbitkan pada Journal of Clinical Epidemiology meneliti lebih dari 2 juta anak yang lahir melalui operasi caesar dan persalinan normal.

Hasilnya menunjukkan bahwa bayi yang lahir secara caesar lebih gampang mengalami alergi dan sakit akibat masalah kekebalan tubuh dibandingkan bayi yang dilahirkan secara normal.

Di antara penyakit tersebut terutama adalah peningkatan risiko alergi makanan, alergi rhinitis, hingga diabetes, radang sendi, penyakit celiac, dan penyakit radang usus.

Mengutip National Center for Health Research, berbagai penelitian menunjukkan bahwa bayi yang lahir melalui operasi caesar juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami sakit akibat infeksi. Terutama infeksi pada saluran pencernaan (lambung dan usus), infeksi saluran pernapasan, dan infeksi virus.

Penyebabnya lagi-lagi karena bayi caesar tidak terkena bakteri baik (probiotik) di jalan lahir yang sebetulnya dapat bantu membentuk kekebalan tubuhnya sejak dilahirkan. 

Risiko Operasi Caesar Lainnya yang Mungkin Terjadi pada Bayi

Operasi caesar umumnya dapat membantu mengurangi risiko kematian ibu dan anak selama proses persalinan apabila terindikasi ada masalah yang menyebabkan persalinan normal tidak mungkin dilakukan.

Akan tetapi, tindakan caesar juga memiliki risiko efek samping tertentu pada bayi yang dapat terjadi setelah operasi. Dengan mengetahui efek operasi caesar pada bayi bisa mengurangi rasa khawatir yang Mama rasakan. Berikut penjelasannya.

1. Proses Menyusui Menjadi Lebih Sulit

Mama yang melahirkan lewat operasi caesar cenderung lebih kesulitan dalam menyusui bayinya. Ini karena setelah bersalin, bayi tidak bisa langsung bersentuhan dengan Mama untuk mendapatkan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). 

2. Bonding Menjadi Lebih Lama

Tidak hanya menghambat proses menyusui, proses skin to skin dengan ibu yang lambat juga ternyata dapat memperlambat proses bonding antara Mama dan bayi, lho!

3. Rentan Memiliki Masalah Pernapasan

Efek operasi caesar pada bayi berikutnya adalah si Kecil lebih mungkin mengalami gangguan pernapasan, Ma. Biasanya risiko komplikasi ini terjadi jika bayi dilahirkan sebelum berusia 39 minggu ketika paru-parunya belum berkembang dengan sempurna. 

Jika tidak disertai gangguan lain, Mama tidak perlu khawatir, karena kondisi ini biasanya akan membaik dengan sendirinya.

4. Risiko Memiliki Asma 

Selama persalinan normal, tubuh bayi mungkin ditekan oleh otot-otot pada jalan lahir. Tekanan ini membantu mengosongkan cairan ketuban yang terdapat dalam paru-paru mereka.

Sementara bayi yang lahir melalui operasi caesar tidak mengalami proses tersebut sehingga ia memiliki cairan yang lebih banyak di paru-paru mereka. Kondisi ini membuat mereka lebih mungkin mengalami masalah asma. 

Efek samping operasi caesar jangka panjang pada bayi ini diduga terkait dengan efek operasi caesar secara jangka pendek, karena operasi caesar dianggap mengubah perkembangan sistem kekebalan anak dan meningkatkan risiko alergi dan asma pada bayi.

5. Meningkatkan Risiko Obesitas

Risiko obesitas juga lebih mungkin dialami oleh bayi yang dilahirkan secara sesar.

Hasil studi yang dimuat pada Journal of the American Medical Association terhadap 33.000 orang menemukan bahwa mereka yang dilahirkan melalui operasi caesar lebih banyak yang mengalami obesitas daripada yang dilahirkan lewat persalinan normal. 

Hal ini diduga karena bayi yang lahir secara caesar memiliki bakteri pencernaan yang lebih sedikit. Padahal, bakteri baik seperti Bifidobacteria dan Bacteroides dapat membantu mencegah obesitas.

6. Meningkatkan Risiko Autisme dan ADHD

Autism spectrum disorder (ASD) atau yang lebih sering disebut autisme merupakan gangguan perkembangan saraf. Sementara itu, Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan perilaku yang membuat anak sulit fokus dan konsentrasi. 

Penyebab pasti ADHD belum ada yang tahu pasti sampai saat ini. Namun, sebuah studi yang dimuat pada Jurnal JAMA menemukan bahwa bayi yang dilahirkan lewat persalinan sesar berisiko lebih tinggi mengalami gangguan autis dan ADHD dibandingkan dengan bayi yang lahir secara normal. 

Walaupun ini bukan pertama kalinya peneliti menemukan kaitan efek operasi caesar dengan gangguan perilaku si Kecil, efek operasi caesar pada bayi ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut di kemudian hari.

Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Bayi yang Lahir Sesar

Meski daya tahan tubuh bayi terdampak akibat operasi caesar, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh si Kecil. Misalnya:

1. Segera Lakukan IMD Setelah Bayi Lahir

Salah satu manfaat IMD adalah mampu meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Faktanya, memisahkan Mama dengan si Kecil saat ia baru lahir dapat menurunkan daya tahan tubuhnya. Namun ketika Mama bersama dengan bayi dan melakukan inisiasi menyusui dini, daya tahan tubuhnya akan berada dalam kondisi prima.

Ini karena aktivitas bayi merangkak, menjilat, dan menyusu pada payudara Mama juga berperan sebagai kontak mikrobiom, yaitu proses mendapatkan bakteri baik dari kulit ibu. 

Bakteri baik yang tertelan bayi ini berperan dalam menurunkan risiko infeksi pada bayi baru lahir, serta dapat meningkatkan imunitas bayi untuk melawan bakteri jahat dari lingkungan.

Mama dapat melakukan IMD dalam kurun waktu 1 jam setelah lahir. 

2. Berikan ASI Eksklusif

Pada awal kehidupan bayi, ASI merupakan nutrisi yang paling penting pemberian ASI disarankan secara eksklusif selama 6 bulan dan dapat dilanjutkan secara optimal hingga 2 tahun atau lebih untuk meningkatkan kesehatan si Kecil.

ASI merupakan pilihan nutrisi terbaik untuk si Kecil dan dapat mendukung daya tahan tubuh di 1000 hari pertama kehidupannya, serta tidak dapat tergantikan bagi si Kecil untuk membentuk sistem imun yang baik sehingga tumbuh kembangnya menjadi optimal. 

Selain itu, pemberian ASI juga dapat mengembalikan kolonisasi dan maturasi bakteri baik ke dalam saluran cerna si Kecil yang berperan penting pada perkembangan sistem daya tahan tubuhnya. 

Adapun beberapa kandungan nutrisi penting untuk si Kecil yang bisa didapatkan dari ASI adalah karbohidrat, lemak, protein, vitamin, probiotik, dan prebiotik.

ASI juga tidak hanya memberikan nutrisi pada bayi, melainkan juga menjadi sumber sinbiotik, yaitu kombinasi probiotik dan prebiotik yang berkontribusi pada pembentukan mikrobiota usus si Kecil. ASI mengandung nutrisi sinbiotik ini sangatlah penting untuk mengoptimalkan daya tahan tubuh si Kecil yang lahir caesar.

Namun, bila karena kondisi tertentu sehingga belum bisa memberikan ASI, Mama dapat berdiskusi dengan dokter anak untuk pemberian dan pemilihan PASI (Pengganti ASI).

Baca Juga: Cara Menentukan Jarak Kehamilan Setelah Sesar agar Tidak Terlalu Dekat

Melihat berbagai kemungkinan risiko yang dapat terjadi, keputusan untuk menjalani operasi caesar sebaiknya Mama buat setelah dipertimbangkan dengan hati-hati dan berkonsultasi dengan dokter kandungan. 

Nah untuk membantu Mama mempertimbangkan masak-masak, ada E-book eksklusif dari MyNutriclub yang bisa Mama unduh dan baca selengkapnya mengenai persiapan sebelum maupun setelah persalinan, termasuk panduan tepat untuk merawat bayi yang lahir caesar.

Semoga persalinan Mama lancar dan si Kecil tumbuh besar menjadi beloved winner kebanggan Mama dan Papa, ya!

  1. Sung S, Mahdy H. Cesarean Section. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK546707/
  2. Sandall J, Tribe RM, Avery L, Mola G, Visser GH, Homer CS, et al. Short-term and long-term effects of caesarean section on the health of women and children. Lancet. 2018 Oct 13;392(10155):1349–57.
  3. Munasir Z, Khoe LC. Immune development of children born from Caesarean section. World J Nutr. 2020 Oct 1;4(1–2):17–25.
  4. Loo EXL, Sim JZT, Loy SL, Goh A, Chan YH, Tan KH, et al. Associations between caesarean delivery and allergic outcomes: Results from the GUSTO study. Ann Allergy Asthma Immunol. 2017 May;118(5):636–8.
  5. WHO. Breastfeeding [Internet].  2015 [cited January 30 2021]. Available from: https://www.who.int/news-room/q-a-detail/breastfeeding
  6. Garwolińska D, Namieśnik J, Kot-Wasik A, Hewelt-Belka W. Chemistry of Human Breast Milk—A Comprehensive Review of the Composition and Role of Milk Metabolites in Child Development. J Agric Food Chem. 2018 Nov 14;66(45):11881–96.
  7. Cederlund A, Kai-Larsen Y, Printz G, Yoshio H, Alvelius G, Lagercrantz H, et al. Lactose in Human Breast Milk an Inducer of Innate Immunity with Implications for a Role in Intestinal Homeostasis. PLoS One. 2013 Jan 10;8(1):e53876
  8. Visentainer JV, Santos OO, Maldaner L, Zappielo C, Neia V, Visentainer L, et al. Lipids and Fatty Acids in Human Milk: Benefits and Analysis. Biochemistry and Health Benefits of Fatty Acids [Internet]. 2018 Nov 27 [cited January 30 2021]. Available from: https://www.intechopen.com/books/biochemistry-and-health-benefits-of-fatty-acids/lipids-and-fatty-acids-in-human-milk-benefits-and-analysis
  9. Ballard O, Morrow AL. Human Milk Composition: Nutrients and Bioactive Factors. Pediatr Clin North Am. 2013 Feb;60(1):49–74.
  10. Hampel D, Dror DK, Allen LH. Micronutrients in Human Milk: Analytical Methods. Advances in Nutrition. 2018 May 1;9(suppl_1):313S-331S.
  11. Pandey KavitaR, Naik SureshR, Vakil BabuV. Probiotics, prebiotics and synbiotics- a review. J Food Sci Technol. 2015 Dec;52(12):7577–87.
  12. D'Auria E, Pilloni S, Beretta S, Paradiso L, Zuccotti G. Probiotics, Prebiotics and Postbiotics in Atopic Dermatitis. Biomed J Scientific Tech Res. 2019;22(5):16930-16933.
  13. C-Section Birth Associated with Numerous Health Conditions. (2020, December 7). National Center for Health Research. https://www.center4research.org/c-section-birth-health-risks/
  14. Terreri, C. (2018, April 4). What to Know About Babies Born by C-section - And What You Can Do. Lamaze International; Lamaze International. https://www.lamaze.org/Giving-Birth-with-Confidence/GBWC-Post/what-to-know-about-babies-born-by-c-section-and-what-you-can-do
  15. Curley, B. (2019, September 4). C-Section Delivery May Raise Risk of Autism, ADHD — But Experts Aren’t Sure Why. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health-news/do-c-sections-increase-risk-of-autism-and-adhd#Not-a-call-to-avoid-all-C-sections
  16. Pediatric Microbiome Imbalance (Dysbiosis) - Children’s Health. (2022). Childrens.com. https://www.childrens.com/specialties-services/conditions/pediatric-microbiome-imbalance
  17. KC. (2022, July 18). A pediatrician’s perspective on c-section births and the gut microbiome - International Scientific Association for Probiotics and Prebiotics (ISAPP). International Scientific Association for Probiotics and Prebiotics (ISAPP). https://isappscience.org/a-pediatricians-perspective-on-c-section-births-and-the-gut-microbiome/#:~:text=Newborns%20delivered%20by%20C%2Dsection,children%20(e.g.%20Bacteroides%20species).
  18. Rumah Sakit Universitas Indonesia. (2022, August 22). Ui.ac.id. https://rs.ui.ac.id/umum/berita-artikel/artikel-populer/peran-penting-inisiasi-menyusu-dini-imd
comment-icon comment-icon