Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
macam-macam-karakter-anak
Stimulasi

11 Karakteristik Belajar Anak Usia Dini yang Perlu Mama Pahami

Article Oleh : Febriyani Suryaningrum 06 September 2021

Ma, setiap anak memiliki karakter yang unik dan tidak dapat dipaksakan! Oleh karena itu, sangat penting bagi Mama untuk mengidentifikasi karakter anak sejak usia dini. 

Pasalnya, identifikasi karakter anak usia dini akan membuat Mama mampu menyikapi keunikan anak dengan lebih bijak sehingga ia dapat mengembangkan potensi terbaiknya secara optimal.

Tipe-tipe Karakteristik Belajar pada Anak Usia Dini

Tipe-tipe Karakteristik Belajar pada Anak Usia Dini

Usia dini merupakan sebuah periode emas di mana perkembangan motorik, bahasa, emosional, dan sosial anak sedang berlangsung dengan sangat pesat. Perkembangan ini sangat dipengaruhi oleh stimulasi dan pola asuh orang tua. 

Oleh karena itu, memahami karakter anak usia dini merupakan salah satu upaya terbaik untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil agar optimal sehingga ia tumbuh menjadi generasi pemenang. 

Nah, menurut metode belajar age-approptiate pedagogies, ada setidaknya 11 karakter anak usia dini yang sangat berpengaruh pada proses pembelajaran. Berikut penjelasan selengkapnya untuk Mama:

1. Aktif

Anak memiliki buntalan energi yang butuh disalurkan melalui berbagai aktivitas, termasuk bermain. 

Oleh karena itu, anak membutuhkan keterlibatan fisik dalam berbagai macam proses belajar, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan, agar dapat mengaktifkan potensinya secara penuh. 

Misalnya, Mama mengajak si Kecil untuk mengenal jenis-jenis daun dengan cara memungut dedauan yang gugur di halaman belakang dan menempelkannya di dalam buku catatan khusus.

Jadi, sambil menghafal nama dan bentuk tulang daunnya, si Kecil sambil terus bergerak aktif kesana dan kemari. Tidak hanya duduk diam sambil mendengarkan atau melihat gambar.

Lalu, apa saja sih potensi diri yang akan dikembangkan si Kecil ketika karakteristik aktifnya terfasilitasi dengan baik? 

Melalui gerakan tubuh dan proses interaksi dengan lingkungan di sekitarnya, si Kecil akan mengembangkan kemampuan fokus dan konsentrasi, motivasi, dan regulasi diri dengan lebih baik, Mama. 

Ketika keempat aspek tersebut berkembang dengan baik, tingkat prestasi akademik si Kecil di sekolah cenderung akan meningkat, Ma. 

2. Agentik

Anak memiliki keinginan untuk didengar selama proses belajar berlangsung. Itulah yang dinamakan dengan karakteristik agentik. 

Sebagai seorang individu, si Kecil pasti memiliki ide dan ketertarikan sendiri terhadap suatu hal. Ide dan minat personal yang muncul perlu Mama dukung agar dapat mendorong potensi pembelajaran dalam proses anak membangun pemahaman tentang dunia nyata di sekitarnya. 

Mama bisa mulai dengan membiarkan anak memutuskan mau belajar apa hari ini. Sediakan pilihan terbatas yang aman dan sesuai dengan kebutuhan anak. Misalnya: 

  • Adik hari ini mau berenang atau main sepeda? 

  • Adik nanti sore mau menggambar dulu atau mau bermain puzzle? 

  • Adik mau membaca buku cerita apa hari ini? Little Red Riding Hood atau Jack and the Bean Stalks?

Selain mengajak anak membuat pilihan sederhana, Mama juga dapat mengajaknya untuk bersama-sama merencanakan kegiatan harian menggunakan point of view si Kecil, menjalankan rencana yang telah dibuat, dan merefleksikan kegiatan atau proses pembelajaran yang telah ia lalui. 

Jika karakter ini Mama fasilitasi dengan optimal, si Kecil akan mampu menyelami berbagai pengalaman nyata sesuai dengan minatnya. Ia pun menjalaninya dengan lebih sadar dan bertanggung jawab. Hal ini tentu saja menjadi luar biasa bekal bagi kehidupan si Kecil di masa depan. 

3. Kolaboratif

Selanjutnya, si Kecil memiliki karakteristik kolaboratif. Untuk memfasilitasi karakter ini, Mama dan si Kecil dapat bekerjasama dalam menemukan cara belajar yang paling nyaman dan mudah dipahami melalui diskusi serta kegiatan yang dapat dilakukan bersama. 

Pertama-tama, Mama perlu mengajarkan bagaimana cara yang tepat untuk aktif mengambil keputusan. Mulai dari mengemukakan pendapat pribadi hingga mendengarkan pendapat orang lain.

Kemudian, Mama bisa mengajak si Kecil untuk play-date dengan beberapa teman sebayanya dan siapkan permainan yang membutuhkan kerjasama kelompok.

Dengan terfasilitasinya karakteristik ini diharapkan si Kecil tumbuh menjadi sosok yang mampu menegosiasikan dan memenuhi hak, peran, serta tanggung jawabnya. 

4. Kreatif

Anak-anak memiliki karakteristik belajar kreatif. Mama dapat memicu pola pikir kreatif anak dengan memberikan berbagai macam pertanyaan bersifat “what-if”.

Bentuk pertanyaan tersebut akan menstimulasi munculnya rasa ingin tahu, proses eksplorasi, dan jiwa artistik anak sehingga ia mampu memproduksi sudut pandang dan kemungkinan-kemungkinan baru. 

Baca Juga: Yuk, Mulai Membangun Karakter Resilien Si Kecil!

5. Eksplisit

Mama, agar si Kecil semakin semangat belajar sesuatu yang baru, ia perlu diberi penjelasan tentang mengapa ia harus mempelajari sesuatu dengan cara tertentu. Hal ini dinamakan karakteristik eksplisit. 

Misalkan Mama ingin mengenalkan huruf pada si Kecil. Mama dapat menyampaikan, “Adik hari ini akan Mama ajak bermain huruf pakai balok warna-warni. Nanti kita susun jadi menara ya!”

Kemudian Mama bisa meneruskan, “Kalau Adik sudah mengerti huruf, besok Adik akan lebih mudah saat belajar membaca. Kalau sudah pintar membaca, nanti Adik bisa membaca buku cerita sendiri. Asik sekali!”

6. Kekayaan Bahasa dan Dialog

Kekayaan bahasa dan dialog adalah karakteristik yang perlu dipenuhi dalam proses pembelajaran anak usia dini. Caranya dengan membangun percakapan yang meaningful antara Mama dan si Kecil. 

Melalui proses ini si Kecil didukung untuk mengemukakan pemikiran mereka tentang hal yang sedang dipelajari serta meningkatkan pemahaman, keikutsertaan, imajinasi, dan  daya ingatnya.

7. Learner focused

Setiap anak memiliki cara, proses, dan pencapaian belajar yang berbeda-beda. Hal ini termasuk dalam karakteristik pembelajaran yang disebut sebagai learner focused. 

Untuk memfasilitasi karakteristik ini, Mama dan para guru perlu memahami dan mengayomi perbedaan fisik, intelektual, kultur, sosial, pengalaman, serta perspektif pribadi setiap anak dengan cara menyediakan proses pembelajaran yang paling sesuai. 

Misalkan Mama tahu betul si Kecil sangat menyukai tokoh kartun Thomas and Friends. Nah, Mama dapat membelikan buku belajar menulis serta alat tulis bertema Thomas and friends untuk meningkatkan motivasi belajarnya.

Baca Juga: 13 Peran Orang Tua dalam Pembentukan Karakter Anak

8. Naratif

Karakteristik belajar anak usia dini berikutnya adalah naratif, dimana si Kecil belajar melalui proses mendengarkan, membuat, dan menyampaikan cerita. Hal ini nantinya akan membantu anak untuk terbiasa berbicara secara runut tanpa melupakan detail-detail penting. 

Untuk memfasilitasi karakteristik pembelajaran satu ini, Mama dapat membacakan buku cerita pada anak secara rutin dan memotivasi si Kecil untuk menceritakan pengalaman pribadinya. Misalkan, “Adik kemarin waktu jalan-jalan ke kebun binatang lihat hewan apa saja?”

9. Playful

Playful adalah karakteristik proses pembelajaran anak usia dini berikutnya. Karakteristik ini didukung dengan cara menghubungkan imajinasi dan kreativitas sehingga anak dapat bereksplorasi dengan dunianya tanpa dibatasi dengan kondisi kehidupan nyata. 

Disini, Mama perlu memberikan kebebasan pada anak untuk berinovasi dan memungkinkan munculnya potensi baru.

Salah satu contoh kegiatan untuk memfasilitasi karakter satu ini adalah mengajak si Kecil untuk bermain peran dan biarkan ia menarasikan karakter yang sedang ia “hidupkan”. Di akhir permainan, Mama bisa mengajak anak untuk merefleksikan peran yang tadi ia bawakan. 

Baca Juga: 7 Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini

10. Responsif

Dalam proses pembelajaran si Kecil memiliki karakteristik responsif yang perlu difasilitasi. Jadi, Mama dan para guru perlu memastikan bahwa sistem pembelajaran memiliki struktur yang jelas namun tetap dijalankan secara fleksibel. 

Pembelajaran perlu bersifat fleksibel sebab anak sering menunjukkan beberapa sifat spontan. Saat ini terjadi, Mama bisa memberikan kesempatan pada anak untuk memimpin jalannya diskusi sebagai proses pemahaman suatu materi tertentu. 

11. Scaffolding

Scaffolding adalah karakteristik proses pembelajaran anak usia dini dengan memberikan contoh, semangat, tantangan, pertanyaan-pertanyaan yang bermakna, dan refleksi pembelajaran. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi anak sebagai generasi pemenang. 

Dukungan terhadap pembelajaran baru selalu diberikan hingga anak menguasai materi yang Mama berikan dengan baik. Dukungan tersebut kemudian secara bertahap dikurangi agar anak menjadi lebih mandiri dalam kompetensi yang dipelajarinya.

Demikianlah ulasan tentang 11 karakter belajar pada anak usia dini. Mama juga bisa bekali perjalanan kemenangan si Kecil dengan prinsip Growth Mindset, lho!

  1. Active. (2019). Early Childhood Education and Care. https://earlychildhood.qld.gov.au/early-years/age-appropriate-pedagogies/characteristics/active

  2. Agentic. (2019). Early Childhood Education and Care. https://earlychildhood.qld.gov.au/early-years/age-appropriate-pedagogies/characteristics/agentic

  3. Collaborative. (2019). Early Childhood Education and Care. https://earlychildhood.qld.gov.au/early-years/age-appropriate-pedagogies/characteristics/collaborative

  4. Creative. (2019). Early Childhood Education and Care. https://earlychildhood.qld.gov.au/early-years/age-appropriate-pedagogies/characteristics/creative

  5. Explicit. (2019). Early Childhood Education and Care. https://earlychildhood.qld.gov.au/early-years/age-appropriate-pedagogies/characteristics/explicit

  6. Language rich and dialogic. (2019). Early Childhood Education and Care. https://earlychildhood.qld.gov.au/early-years/age-appropriate-pedagogies/characteristics/language-rich-and-dialogic

  7. Learner focused. (2019). Early Childhood Education and Care. https://earlychildhood.qld.gov.au/early-years/age-appropriate-pedagogies/characteristics/learner-focused

  8. Narrative. (2019). Early Childhood Education and Care. https://earlychildhood.qld.gov.au/early-years/age-appropriate-pedagogies/characteristics/narrative

  9. Playful. (2019). Early Childhood Education and Care. https://earlychildhood.qld.gov.au/early-years/age-appropriate-pedagogies/characteristics/playful

  10. Responsive. (2019). Early Childhood Education and Care. https://earlychildhood.qld.gov.au/early-years/age-appropriate-pedagogies/characteristics/responsive

  11. Scaffolded. (2019). Early Childhood Education and Care. https://earlychildhood.qld.gov.au/early-years/age-appropriate-pedagogies/characteristics/scaffolded

comment-icon comment-icon