Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
penyakit-umum-balita-dan-cara-menanganinya_large
Kesehatan

10 Penyebab Anak Gampang Sakit dan Penyakit Umum Balita

15 Januari 2020

Saat si Kecil masih berusia di bawah lima tahun, sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk secara sempurna. Ada macam-macam penyakit pada bayi yang perlu diwaspadai. Tentunya, penyakit tersebut menginfeksi bayi karena beberapa penyebab.

Baca Juga: Ketahui Lebih Lengkap Masalah Talasemia Pada Bayi dan Anak

10 Penyebab Anak Gampang Sakit

Salah satu kondisi penyakit anak yang sering terjadi adalah demam. Ada faktor-faktor yang menjadi penyebab anak jadi gampang sakit. Misalnya, paparan dengan lingkungan, udara yang kurang baik, atau bahkan terlalu lelah dalam aktivitas. Tak jarang, infeksi pun menjadi salah satu penyebab anak mudah sakit.

Faktor penyebab anak gampang sakit yang berasal dari lingkungan dan udara cenderung dapat membuat anak demam, alergi, atau lain sebagainya. Berikut ini beberapa penyebabnya.

  1. Lingkungan di sekitar anak kurang bersih
  2. Kurang asupan probiotik
  3. Tidur kurang cukup dan tidak berkualitas
  4. Kurang olahraga
  5. Tidak mengonsumsi asupan bernutrisi
  6. Punya keturunan penyakit kronis
  7. Faktor lingkungan dan cuaca
  8. Kurang konsumsi susu
  9. Kurang rajin mencuci tangan sehingga mudah terkontaminasi virus dan bakteri
  10. Orangtua jarang bermain dengan anak sehingga kurang paham dengan kondisi anak

Untuk mengetahui penyakit apa saja yang sering menginfeksi anak, berikut beberapa jenis penyakitnya.

Penyakit Umum yang Dialami Balita

Penyakit umum adalah sakit yang paling sering menginfeksi bayi. Akibatnya, si Kecil mudah terserang berbagai macam penyakit. Namun, Ibu tidak perlu khawatir, sebagian besar penyakit si Kecil tidak tergolong penyakit serius dan hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang sifatnya sementara.

Baca Juga: 12 Cara Menurunkan Panas Pada Anak dengan Cepat dan Efektif

Berikut penyakit yang umum dialami oleh balita:

1. Demam

Saat Ibu meraba tubuh si Kecil dan suhu tubuhnya melebihi kondisi normal, ada kemungkinan tubuhnya sedang berusaha untuk mengenali dan melawan beragam virus serta bakteri.

Pertolongan pertama yang bisa Ibu lakukan adalah memberinya obat penurun demam, setelah suhu tubuhnya di atas 38,5 derajat Celcius. Perlu diketahui, demam yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kejang pada anak. Bila ada riwayat kejang, atau ketika suhu tubuhnya tidak mereda setelah minum obat penurun panas, jangan ragu untuk segera bawa si Kecil ke dokter.

Did you know?

”Daya tahan tubuh si Kecil secara berkesinambungan akan berubah, beradaptasi, dan menjadi lebih kuat dengan banyaknya faktor eksternal yang ia hadapi sehari-hari. Ketahui selengkapnya di sini.“

LIHAT LENGKAP

2. Influenza

Pada umumnya virus influenza menyerang pada musim hujan, atau saat peralihan dari musim panas ke musim hujan. Virus ini mudah menyebar di dalam ruangan.

Penyebaran virus juga akan semakin mudah dengan kebiasaan si Kecil yang sering memasukkan tangan atau benda lain ke dalam mulut, sehingga mikroorganisme dengan mudah masuk ke dalam tubuh. Balita yang terserang flu akan mengalami gejala-gejala seperti bersin-bersin, hidung tersumbat atau berlendir, demam ringan dan batuk.

Untuk meredakan demam si Kecil, Ibu bisa memberikan obat penurun demam. Sedangkan untuk meredakan hidung tersumbat, berikan si Kecil obat tetes hidung. Selain itu, Ibu juga bisa menghisap cairan dari hidungnya dengan menggunakan bantuan alat berupa bola karet yang dilekatkan kateter karet lunak atau plastik.

Pastikan Ibu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memberikan obat-obatan kepada si Kecil.

Sering-seringlah memberikan si Kecil air mineral, untuk membantunya mengencerkan dahak. Bila pilek berlangsung lebih dari 10 hari, sebaiknya Ibu konsultasikan kondisi si Kecil ke dokter.

3. Diare

Bila frekuensi buang air besar si Kecil menjadi lebih sering dari biasanya dan fesesnya lebih encer (berair), kemungkinan si Kecil mengalami diare. Pada umumnya diare disebabkan oleh infeksi yang disebabkan bakteri atau virus.

Penyebab lainnya adalah alergi makanan dan reaksi terhadap obat. Diare biasanya tidak berbahaya asalkan Ibu dapat menjagakecukupan asupan cairan dan nutrisi si Kecil. Diare umumnya hanya menyebabkan dehidrasi ringan seperti mulut yang sedikit kering, lebih sering haus dan berkurangnya urin.

Untuk menjaga kecukupan asupan cairan pada anak, berikan dengan minum dalam jumlah banyak, berupa air putih, cairan elektrolit (oralit) dan minuman manis. Jika diare tergolong parah dan terus berlangsung lebih dari 24 jam, sebaiknya Ibu segera berkonsultasi dengan dokter.

4. Muntah

Jika si Kecil memuntahkan makanan dari mulutnya, Ibu tidak perlu panik, karena kondisi ini bisa jadi merupakan reaksinya saat diperkenalkan dengan beberapa makanan baru atau ketika ia terlalu banyak makan.

Muntah juga bisa muncul sebagai indikasi ia mengalamialergidengan makanan yang diberikan. Bila ia sering muntah, dikhawatirkan kemungkinan penyebabnya adalah gastroenteritis (radang pada saluran pencernaan), keracunan makanan atau masalah serius lainnya, sehingga memerlukan penanganan dokter.

5. Cacar Air

Penyakit ini memperlihatkan gejala khas berupa bintik-bintik merah pada tubuh, yang beberapa hari kemudian berubah menjadi benjolan-benjolan berisi air yang menyebar ke seluruh tubuh dan menimbulkan rasa gatal.

Ibu dapat mengoleskan krim calamine yang membantu mengurangi rasa gatal. Jika kondisi ini disertai demam, berikan obat penurun demam pada si Kecil.

Pemberian vaksin akan mampu menangkal serangan cacar air secara efektif. Namun, meski si Kecil tidak mendapatkannya, cacar air biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Virus cacar air sangat mudah menular, jadi sebaiknya Ibu tidak membolehkan si Kecil keluar rumah sampai ia benar-benar sembuh.

6. Campak

Penyakit yang juga dikenal sebagai tampek atau morbili ini menimbulkan bercak-bercak merah yang menyebar ke seluruh tubuh. Sebelum bercak merah timbul, si Kecil akan biasanya akan mengalami beberapa gejala. Menurut Health Protection Agency (HPA) gejala yang muncul adalah hidung berair, demam tinggi dengan suhu tubuh sekitar 38 derajat Celcius, batuk, mata merah dan muncul bintik putih kecil di dalam mulutnya.

Umumnya jika bercak merah sudah muncul, maka demam akan turun dengan sendirinya. Bercak merah nantinya akan menjadi kehitaman sampai akhirnya menghilang.

Ibu bisa melakukan pengobatan untuk menangani gejala yang timbul, yaitu dengan memberikan obat penurun demam dan menjaga kecukupan asupan cairan bila disertai diare.

Bila gejala-gejala tadi tidak kunjung membaik setelah diberikan pengobatan, maka Ibu harus segera membawa si Kecil ke rumah sakit. Mengingat campak tergolong penyakit menular, maka bila si Kecil dirawat di rumah, pastikan ia ditempatkan di tempat tersendiri agar tidak menularkan ke orang lain. Akan lebih baik bila Ibu melakukan pencegahan dengan memberikan imunisasi campak kepada si Kecil.

7. Masalah Kulit

Terdapat beragam masalah pada kulit balita dengan penyebab yang berbeda-beda. Dermatitis atopik merupakan penyakit kulit yang paling umum dialami si Kecil. Penyebabnya adalah alergi atau kulit yang sangat sensitif. Si Kecil akan merasa gatal dan kulitnya terlihat kemerahan, pecah, dan mengelupas. Ada pula impetigo yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan ditandai dengan bintik-bintik di sekitar mulut dan hidung.

Penyakit kulit lainnya yang bisa menyerang si Kecil adalah kudis. Bila si Kecil mengalami masalah kulit, ada baiknya Ibu berkonsultasi dengan dokter anak.

8. Infeksi Telinga Tengah

Infeksi pada telinga tengah umumnya disebabkan oleh virus. Gejala-gejalanya antara lain demam, keluarnya cairan bening dari salah satu atau kedua telinga, dan merasa pusing.

Sebagai pertolongan pertama, Ibu dapat memberikan obat penurun demam. Infeksi ini biasanya akan sembuh dalam beberapa hari. Agar tidak terjadi secara berulang atau menjadi lebih parah, direkomendasikan Ibu membawa si Kecil ke dokter untuk diperiksa.

Itulah delapan penyakit umum yang terjadi pada anak. Sebaiknya, Ibu menghindari penyebab anak gampang sakit, seperti lingkungan yang kotor, rajin mencuci tangan, dan konsumsi makanan bergizi.

comment-icon comment-icon