Loading...
Bayi sungsang - Nutriclub
Untuk Mama

Penyebab, Ciri, Bahaya, dan Cara Mengatasi Bayi Sungsang

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 15 Januari 2020


  • Apa Itu Bayi Sungsang?
  • Apa Ciri-Ciri Bayi Sungsang?
  • Apa yang Menyebabkan Bayi Sungsang?
  • Posisi Sungsang Apakah Berbahaya?
  • Apakah Bayi Sungsang Harus Dilahirkan Caesar?
  • Apa yang Harus Dilakukan Jika Bayi Sungsang?

Mendekati hari persalinan, bayi akan bergerak turun ke bawah panggul sehingga wajahnya menghadap punggung Mama. Namun jika posisi bayi sungsang, kondisi ini bisa mempersulit proses persalinan normal sehingga biasanya harus dilahirkan lewat operasi Caesar.

Bisakah Mama tahu ciri-cirinya dan adakah cara mengubah posisi bayi agar jadi siap lahir? Cari tahu selengkapnya di artikel ini!

Apa Itu Bayi Sungsang?

Bayi sungsang adalah kondisi ketika posisi kepala bayi dalam kandungan tetap berada di atas dan kakinya berada di bawah pada usia kehamilan lebih dari 35 minggu.

Pada umumnya, janin akan berputar sehingga bagian kepalanya mengarah ke bawah dan bergerak turun ke panggul untuk bersiap lahir. Sebagian besar bayi akan berputar ke posisi siap lahir di minggu 33-36 kehamilan atau menjelang trimester akhir. Posisi kepala lebih dulu adalah posisi kelahiran yang paling aman.

Posisi bayi vertikal dengan kepala di atas dan kaki di bawah biasanya terjadi di awal kehamilan. Sebelum usia 37 minggu, ada kemungkinan besar bayi tidak akan bergerak turun ke posisi kepala lebih dulu. Namun, apabila letak kepalanya masih di atas lewat dari 36 minggu, ini tandanya posisi janin sungsang.

Secara persentase posisi janin sungsang terjadi sekitar 3-4% dari seluruh kehamilan full term atau cukup bulan.

Baca Juga: Macam-macam Posisi Janin Sungsang

Apa Ciri-Ciri Bayi Sungsang?

Ciri-ciri bayi sungsang tidak bisa dilihat secara kasat mata dari luar dengan melihat kondisi tubuh Mama. Dokter harus memeriksa apakah bayi dalam kondisi sungsang menggunakan ultrasonografi (USG).

Secara umum, bayi sungsang tidak memunculkan gejala khusus yang bisa Mama rasakan. Posisi sungsang tidak menyebabkan Mama jadi lebih sering atau lebih jarang mual, atau memunculkan gejala kehamilan baru. Kehamilan Mama akan berjalan sama seperti biasanya.

Namun, Mama mungkin merasa posisi tendangan bayi lebih rendah di perut. Mama mungkin juga merasakan benjolan keras di bawah tulang rusuk yang menandakan kepala bayi masih di atas.

Tanda-tanda melahirkan janin sungsang juga tidak berbeda dengan tanda melahirkan pada umumnya. Kontraksi dan pecah ketuban akan tetap Mama rasakan walaupun posisi janin sungsang. 

Mama juga mengalami setiap tahapan persalinan seperti umumnya, mulai dari pembukaan hingga proses mengeluarkan plasenta.

Apa yang Menyebabkan Bayi Sungsang?

Ada beberapa penyebab bayi posisi sungsang yang perlu Mama ketahui, antara lain:

1. Kelainan Rahim

Rahim umumnya memiliki bentuk menyerupai buah pir yang berongga dan terbalik. Pada beberapa wanita, bentuknya dapat berbeda. Perbedaan bentuk rahim ini hanya bisa dideteksi melalui pemeriksaan panggul atau ultrasonografi (USG) sebelum atau selama kehamilan.

Mama mungkin memiliki bentuk rahim sejak lahir atau mengalami perubahan bentuk tersebut di kemudian hari akibat faktor seperti jaringan parut yang disebabkan oleh operasi, termasuk operasi caesar, pertumbuhan fibroid di dalam rahim, atau infeksi rahim yang parah.

Oleh sebab itu, bayi mungkin tidak memiliki cukup ruang untuk memutar badan dengan kepala menghadap ke bawah.

2. Posisi Plasenta

Posisi plasenta juga berperan penting menyebabkan posisi janin sungsang.

Jika plasenta Mama letaknya rendah (plasenta previa), menutupi leher rahim, atau terletak di dekat bagian atas dinding rahim tetapi menghalangi ruang di dekat kepala bayi, kemungkinan bayi tidak dapat bergerak ke posisi bawah.

3. Kondisi Air Ketuban

Cairan ketuban yang terlalu sedikit atau terlalu banyak juga bisa menjadi penyebab bayi dalam posisi sungsang.

Air ketuban akan membuat bayi merasa seperti berenang, jika terlalu sedikit akan membuatnya sulit untuk bergerak. Jadi, jumlah air ketuban harus dalam kondisi yang normal agar pergerakan bayi tetap terkontrol dengan baik.

4. Masalah pada Tali Pusar

Memiliki tali pusar yang pendek menjadi salah satu penyebab posisi sungsang. Sebab, kondisi tali pusar yang tidak normal ini akan membatasi pergerakan bayi di dalam rahim. 

5. Kehamilan Pertama

Kemungkinan bayi berada dalam posisi sungsang cenderung lebih tinggi pada kehamilan pertama. Sebab, rahim dan otot-otot perut pada kehamilan pertama belum sepenuhnya meregang dan mengendur seperti pada kehamilan berikutnya.

Kondisi ini membuat ruang yang lebih terbatas bagi bayi untuk berputar posisi. 

6. Bayi Kembar

Hamil kembar juga dapat meningkatkan risiko bayi berada dalam posisi sungsang. Pada kehamilan kembar, faktor-faktor seperti keterbatasan ruang dalam rahim dan interaksi antara kedua janin dapat mempengaruhi posisi bayi tersebut.

Baca Juga: Penyebab Posisi Bayi Melintang Jelang Kelahiran

Posisi Sungsang Apakah Berbahaya?

Jika bayi masih dalam posisi sungsang lewat dari 37 minggu dan tidak segera mendapatkan penanganan, kondisi ini dapat berisiko membahayakan Mama dan bayi.

Kebanyakan janin sungsang dapat dilahirkan dalam keadaan sehat, tapi mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap cacat lahir tertentu. Misalnya patah bahu (distosia bahu) karena bahunya tersangkut di jalan lahir saat proses persalinan.

Selain itu, tali pusar juga dapat melilit kepala bayi yang dapat menyebabkan kerusakan saraf atau otak karena kekurangan oksigen.

Baca Juga: Waktu yang Tepat Berangkat ke Rumah Sakit untuk Melahirkan

Apakah Bayi Sungsang Harus Dilahirkan Caesar?

Dalam beberapa kasus, bayi dalam posisi sungsang bisa dilahirkan secara normal walaupun mempunyai risiko berbahaya yang tinggi. Persalinan normal hanya dapat dilakukan dengan syarat:

  • Bayi cukup bulan dengan kondisi tidak terlalu besar.

  • Mama memiliki panggul yang besar.

  • Tidak ada komplikasi kehamilan.

  • Mendapat tim dokter yang berpengalaman menangani kelahiran sungsang secara normal.

Namun untuk keamanan serta kesehatan Mama dan bayi, dokter umumnya akan merencanakan melahirkan lewat operasi caesar. Sebab, risiko Mama dan si Kecil mengalami komplikasi akan jauh lebih tinggi jika mencoba melahirkan bayi posisi sungsang melalui pervaginam.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Bayi Sungsang?

Perlu Mama ingat jika posisi sungsang bukan tanda bahaya kehamilan yang perlu Mama terlalu khawatirkan. Posisi bayi yang sungsang masih bisa berubah dengan sendirinya jika terjadi di bawah 35 minggu kehamilan.

Setelah usia kehamilan mencapai 35 minggu dan dokter telah mengkonfirmasi dengan USG, Mama dapat melakukan beberapa cara untuk mengubah posisi bayi. Sebab, menjelang akhir kehamilan bayi akan bertambah besar sehingga sudah sulit untuk berputar ke posisi ideal.

Cara mengubah posisi sungsang yang tepat adalah dengan olahraga dan stimulasi tertentu. Sampai saat ini memang belum ada bukti ilmiah bahwa obat-obatan berhasil mengubah posisi bayi.

Berikut adalah beberapa cara mengubah posisi bayi sungsang yang bisa Mama lakukan setiap hari sampai menjelang hari-H persalinan:

  • Melakukan posisi jembatan, yaitu dengan berbaring dengan posisi kaki menekuk dan angkat pinggul sambil tahan selama 10 atau 15 menit beberapa kali sehari.

  • Mencoba posisi child pose dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Mama dapat duduk bersila sambil membungkuk ditopang oleh kedua tangan yang menyentuh lantai.

  • Mendengarkan musik lewat speaker yang ditempatkan di bagian bawah perut agar bayi terdorong untuk berputar mengikuti arah suara.

  • Mencoba berikan rangsangan dengan suhu dingin di bagian atas perut atau letak kepala bayi berada, kemudian Mama juga meletakkan sesuatu dengan suhu hangat di bagian bawah untuk memancingnya berputar.

Jika usia kehamilan Mama sudah lebih dari 35 minggu dan masih belum merasakan bayi bergerak turun, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, ya. 

Tidak ada salahnya juga untuk konsultasi langsung dengan Nutriclub Expert Advisor terkait persiapan melahirkan dan panduan perawatan bayi baru lahir agar Mama lebih siap menjalani peran baru. Semoga artikel ini membantu!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Kelly, J. (2015, January 14). Breech Position: What It Means if Your Baby Is Breech. What to Expect; WhattoExpect. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/breech-baby/
  2. What Can I Do if My Baby is Breech? Familydoctor.org. https://familydoctor.org/what-can-i-do-if-my-baby-is-breech/
  3. ‌Mehta, P. (2022, August 15). What to Know About a Breech Baby. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/baby/what-to-know-about-breech-baby
  4. ‌Clinic, C. (2021). Breech Baby: Causes, Complications, Turning & Delivery. Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21848-breech-baby
  5. ‌Breech pregnancy. (2023, October 30). Pregnancybirthbaby.org.au; Pregnancy, Birth and Baby. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/breech-pregnancy
  6. ‌NHS Choices. (2023). What happens if your baby is breech? https://www.nhs.uk/pregnancy/labour-and-birth/what-happens/if-your-baby-is-breech/
  7. ‌How to Prepare for a Cesarean Delivery - Atlantic Health. (2023). Atlantichealth.org. https://www.atlantichealth.org/conditions-treatments/maternity/preparing-for-cesarean-surgery.html
Artikel Terkait