Cerita Ibu Nadia Mulya Saat Hamil Baby Delmar
Loading...
burger menu
cerita-ibu-nadia-mulya-saat-hamil-baby-delmar
Untuk Mama

Cerita Ibu Nadia Mulya Saat Hamil Baby Delmar

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 10 Februari 2020


  • Pengalaman saat Hamil

Hai Ibu, sudah bulan September saja. Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu. Delmar juga sudah dua bulan umurnya. Cepat sekali! Aku yang menghabiskan nyaris setiap detik dengannya, suka tidak percaya kok bayi mungil yang lahir tanggal 26 Juni lalu sudah menjadi sebesar ini? Ia sekarang menatap mataku sambil tersenyum dan mengeluarkan suara-suara lucu. Ia sudah bisa menegakkan lehernya. Ia sudah naik 2.5 kg dan bertambah 8 cm. Ah Delmar, rasanya baru kemarin aku masih menebak-nebak apakah si kecil dalam perutku ini lelaki atau perempuan.

Pengalaman saat Hamil

Alhamdulillah kehamilan dan proses persalinanku lancar. Bahkan bisa dikatakan “lebih lancar” dibandingkan kedua kehamilan dan persalinan sebelumnya. Memang ketiganya minus mual muntah dan ketiganya lahir secara normal. Tapi yang kali ini pengalamannya lebih menyenangkan lagi, mungkin karena sudah yang ketiga jadi jauuuh lebih santai. Selain itu, pada kehamilan ketiga, aku menemukan olahraga yang benar-benar aku suka. Inilah yang menurut dokterku membantu aku mengejan dan melahirkan Delmar dalam waktu yang terbilang cepat (dari bukaan ketujuh, dipecahkan air ketuban, dan lahirlah Delmar 37 menit kemudian.) Olahraga jugalah yang membuatku begitu cepat masa pemulihannya dan segar bugar walau sampai sekarang masih begadang – padahal anak ketiga ini usiaku sudah 36 tahun lho. Ternyata benar ya, gaya hidup sehat itu membuat kita bugar dan “awet muda.”

Gaya hidup yang dimaksud bukan hanya olahraga saja. Makanan, istirahat dan pola pikir sangat penting. Nah keempat hal ini adalah satu kesatuan. Manakala kita rajin olahraga, pasti makanan dijaga (suka ogah rugi kan, capai-capai olahraga kemudian “mengotori” badan dengan junk food), tidur lebih lelap, dan endorfin membuat happy dan otomatis semakin menikmati hari. Nah urusan makanan, aku tetap menikmati apa yang aku inginkan (namanya juga hamil, “justifikasi” untuk makan yang enak-enak seenaknya, hehehe) yang penting balance dan membuat pilihan yang pintar. Walau sekali-sekali makan martabak, bakwan, nasi uduk, dan lain-lain (makanan Indonesia memang comfort food paling nikmat ya) aku tetap pastikan masih ada menu sayur, buah dan susu.

Makan, olahraga, istirahat, pikiran positif semua didukung dengan pengetahuan bahwa apa yang aku lakukan itu benar dan adalah yang terbaik, karena aku banyak membaca dan bertanya dengan dokter/psikolog/nutrisionis/para mama/dan pihak-pihak lain yang memperkaya pengetahuanku. Setiap kontrol ke dokter dan melihat si kecil di layar USG tumbuh sehat, membuatku semakin merasa tenang. Bahkan aku sengaja tidak ingin tahu jenis kelaminnya agar surprise! Memang sih membuat banyak pihak (seperti kakek neneknya) gemas (baca: keki!) Hal ini aku lakukan juga saat hamil kedua dengan Nuala. Menurutku, membuat kehamilan menjadi semakin “greget” dan kehadirannya semakin dinantikan. Yang penting sudah menyiapkan nama untuk lelaki dan perempuan. Kalau urusan belanja, beli yang berwarna netral saja.

Dan nyatanya seru lho, benar-benar tidak tahu sampai detik terakhir. “Wah, ini jagoan,” seru Dr. Rama Tjandra yang membantuku melahirkan. Dan langsung aku berikan nama: Delmar Bevandimulya Mudijana. Delmar berarti laut (tempat favorit aku dan suami), Bevandi adalah singkatan dari ketiga malaikat pelindungnya: Benny (almarhum adikku) – Yovan (almarhum adik ipar) – Muchdi (almarhum kakek), dan tentunya Mulya Mudijana adalah nama keluargaku dan suami. Nama putra pertamaku yang sarat makna membuat Ibuku (yang menemani dan menyaksikan seluruh proses persalinan) menitikkan air mata haru dan bahagia.

Gayaku yang santai dan happy-happy ini membuat banyak teman mengomentari “wah kalau hamilku enak begini, mau deh hamil lagi,” “kok bisa sih elo, glowing banget lagi hamil?” (glowing maksudnya mengkilap karena muka berminyak kali ya, hihihi) dan berbagai komentar positif lain. Tapi bukan berarti aku tidak mengalami momen-momen yang tidak enak. Namanya juga kehidupan, pasti ada “up and down” serta masalah personal. Tapi aku meyakini, toh pada akhirnya akan baik-baik saja.

Banyak momen berkesan di kehamilanku kemarin, seperti saat menjadi narasumber acara Lactamil Ibu Fit di Banten dengan sekitar 500 Ibu hamil lainnya! Wah seru sekali melihat para Ibu begitu antusias. Dan beberapa kali diliput seputar kehamilan dan olahraga (sempat heboh ketika aku mengangkat barbell 25 kg di acara “Curahan Hati Perempuan” dan Instagram video aku melakukan back squat dengan beban.) Momen berkesan lainnya adalah ketika meluncurkan buku “The Little Thoughts Book of Baby Shower” yang berbarengan dengan baby showerku.

Namun dari semua momen itu, yang tidak akan aku lupakan adalah malam pertama dengan Delmar di rumah sakit. Aku dan suami hanya memandang bayi mungil ini yang tertidur di dekapanku. Sama halnya aku mengenang saat pertama mendekap Nadine dan Nuala, 10 dan 6 tahun yang lalu. Bayi itu memang adalah mukjizat dari Yang Maha Kuasa. Membuat kita teringat kembali akan hal-hal yang paling penting dalam kehidupan: cinta kasih dan keluarga. Bayi juga mendekatkan kita dengan Sang Pemilik Kehidupan, karena tidak henti-hentinya kami sekeluarga mengucap syukur. Ah semoga aku masih diberikan satu kali kesempatan lagi untuk hamil dan memberikan adik lagi untuk Nadine, Nuala dan Delmar.

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
Artikel Terkait