Tersedak pada bayi usia 0-6 bulan bisa terjadi kapan saja dan sangat berbahaya. Mengetahui cara mengatasi bayi tersedak dengan cepat dan tepat sangat penting bagi Mama Papa.
Artikel ini akan membahas pertolongan pertama yang efektif untuk melindungi si kecil. Yuk, simak, Ma!
Penyebab Umum Bayi Tersedak
Bayi tersedak tidak hanya karena ada benda asing yang masuk, Ma. Tapi bisa juga terjadi karena teknik menyusui yang salah. Simak penjelasan lengkapnya!
1. Makanan yang Tidak Sesuai Usia
Makanan padat yang berukuran besar atau keras sering menjadi penyebab utama bayi tersedak. Contohnya seperti potongan buah keras, kacang utuh, atau sayuran yang belum dihaluskan dengan baik.
Selain itu, makanan yang lengket seperti permen atau kue manis juga berpotensi menyumbat saluran pernapasan bayi. Oleh sebab itu, selalu sesuaikan jenis dan tekstur makanan dengan usia bayi.
2. Teknik Menyusui atau Memberi MPASI yang Kurang Tepat
Posisi menyusui yang kurang ideal bisa menyebabkan bayi tersedak karena aliran susu atau bayi menelan udara terlalu banyak. Misalnya, saat bayi diposisikan terlalu datar, risiko tersedak meningkat.
Selain itu, cara menyuapi yang tergesa-gesa juga dapat membuat bayi di atas 6 bulan yang sudah MPASI sulit menelan dengan baik.
Mengatur kecepatan memberi makan dan memastikan bayi dalam posisi tegak dapat mengurangi risiko tersedak.
3. Benda Asing yang Masuk ke Mulut
Benda kecil seperti mainan miniatur, potongan plastik, atau koin sangat berbahaya jika tertelan atau masuk ke saluran pernapasan bayi. Bayi yang mulai eksplorasi lingkungan cenderung memasukkan berbagai objek ke mulutnya.
Oleh karena itu, penting bagi mama papa untuk selalu mengawasi dan menjaga kebersihan area sekitar bayi. Pastikan benda-benda kecil yang berpotensi membahayakan tidak terjangkau oleh bayi.
Baca Juga: Manfaat, Waktu, dan Cara Jemur Bayi yang Benar
Tanda-Tanda Bayi Tersedak yang Harus Diwaspadai
Sebelum memahami cara mengatasi bayi tersedak, Mama dan Papa juga perlu waspada dengan tahu bagaimana tanda-tanda bayi dalam kondisi ini. Berikut beberapa di antaranya:
1. Tanda Tersedak Ringan vs Tersedak Berat
Tersedak ringan umumnya ditandai dengan batuk pada bayi. Batuk merupakan mekanisme alami tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan.
Namun, jika tersedak berat terjadi, bayi mungkin menunjukkan tanda seperti wajah membiru (cyanosis), kesulitan bernapas, atau bahkan kehilangan kesadaran. Kondisi ini membutuhkan pertolongan medis segera.
2. Respon Bayi yang Harus Diperhatikan Orang Tua
Perubahan perilaku bayi seperti tiba-tiba menangis tanpa suara, menarik napas dengan susah, atau terlihat panik bisa menjadi indikasi tersedak.
Perubahan pada suara napas, misalnya munculnya bunyi mengi juga perlu mendapat perhatian serius.
Cara mengatasi bayi tersedak dalam kondisi ini adalah Mama Papa perlu segera bereaksi dengan memeriksa mulut bayi.
Setelah itu lakukan tindakan pertolongan pertama jika diperlukan. Tindakan cepat dan tepat dapat menyelamatkan nyawa bayi dalam kondisi tersebut.
Baca Juga: Demam pada Bayi: Penyebab, Ciri, dan Cara Menurunkannya
Cara Mengatasi Bayi Tersedak pada Bayi Usia 0-12 Bulan
Mengatasi tersedak pada bayi memerlukan langkah cepat dan tepat agar bayi tetap aman. Berikut panduan pertolongan pertama khusus untuk bayi usia 0-6 bulan.
1. Bayi Usia 0-6 Bulan (Bayi Baru Lahir Hingga 6 Bulan)
Pada usia ini, sistem saluran pernapasan bayi masih berkembang sehingga lebih rentan tersedak, biasanya saat menghisap ASI. Berikut cara mengatasi bayi tersedak:
- Tetap Tenang: Hindari panik dan pastikan Anda berada di lingkungan yang aman saat menangani bayi.
- Periksa Kondisi Bayi: Cek apakah bayi masih bisa bernapas atau batuk. Jika tidak, segera lakukan tindakan.
- Posisi Kepala Bayi: Letakkan bayi telungkup di lengan Anda dengan kepala lebih rendah dari tubuh untuk membantu keluarnya benda asing.
- Tepuk Punggung: Berikan lima pukulan lembut namun tegas dengan telapak tangan di punggung bayi, tepat di antara kedua tulang belikat.
- Periksa Kembali: Jika bayi masih tidak bisa bernapas atau batuk, lanjutkan ke langkah berikutnya.
- Tekanan Dada (Chest Thrusts): Letakkan dua jari di tengah dada bayi dan lakukan lima tekanan lembut untuk membantu mengeluarkan benda penyumbat.
Catatan: Jangan melakukan teknik Heimlich atau memaksakan benda asing keluar tanpa melihatnya langsung pada bayi di bawah 6 bulan.
2. Bayi 6–12 Bulan
Untuk membantu bayi usia 6–12 bulan yang tersedak, pertama-tama periksa apakah bayi masih bisa batuk, menangis, atau bernapas.
Jika iya, kemungkinan ia bisa mengeluarkan benda yang menyumbat secara mandiri. Jika tidak, lakukan 5 pukulan di punggung diikuti 5 dorongan dada. Jika bayi tidak sadarkan diri, baringkan di permukaan datar dan keras, lalu mulai lakukan CPR.
Berikut step by step menolong bayi 6-12 bulan yang tersedak dengan lebih rinci:
- Amati apakah bayi batuk, menangis, atau bernapas. Jika iya, mungkin mereka sedang berusaha mengeluarkan sumbatan sendiri.
- Letakkan bayi tengkurap di sepanjang lengan Mama, dengan kepala dan leher disangga dengan baik.
- Berikan 5 pukulan tegas di antara tulang belikat menggunakan tumit telapak tangan.
- Setelah setiap pukulan, periksa apakah benda asing sudah keluar.
Cara lainnya adalah dengan menekan dada bayi. Berikut langkah-langkahnya:
- Balikkan bayi menghadap ke atas di atas paha Mama, dengan posisi kepala lebih rendah dari tubuh.
- Berikan 5 dorongan cepat ke dada, tepat di tengah dada, sedikit di bawah puting susu. Dorongan dada harus sedalam sekitar 3–4 cm.
- Ulangi secara bergantian antara 5 pukulan punggung dan 5 dorongan dada sampai benda asing keluar atau bayi menjadi tidak responsif.
Jika bayi tidak sadarkan diri, baringkan di permukaan datar dan keras, lalu mulai lakukan CPR. Lakukan kompresi dada dengan kecepatan 100–120 kali per menit.
Setelah setiap set kompresi, buka mulut bayi, periksa apakah ada benda yang terlihat, dan keluarkan jika terlihat (gunakan jari kelingking).
Jika sumbatan tidak juga keluar atau bayi tidak sadarkan diri, segera ke IGD rumah sakit terdekat.
Apa yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Bayi Tersedak
Mengatasi bayi tersedak memerlukan kehati-hatian. Beberapa tindakan yang sering dilakukan justru bisa memperburuk keadaan dan harus dihindari.
1. Jangan Menepuk Punggung Terlalu Keras
Menepuk punggung bayi dengan keras berisiko menyebabkan cedera pada tulang belikat atau jaringan lunak. Pukulan yang kasar dapat membuat bayi semakin kesakitan dan stres.
Oleh karena itu, tepukan harus dilakukan dengan lembut tapi tegas, tepat di area antara kedua tulang belikat. Fokus pada teknik yang benar untuk membantu mengeluarkan benda asing.
2. Jangan Menggunakan Alat
Menggunakan alat seperti sendok, jari, atau benda lain untuk mengorek mulut bayi sangat berisiko dan berbahaya. Teknik ini berisiko melukai mulut bayi atau mendorong benda asing ke bagian yang lebih dalam.
Di Indonesia, masih banyak yang salah kaprah menggunakan sendok atau benda keras sebagai alat bantu.
Cara ini sangat tidak dianjurkan dan harus diganti dengan teknik pertolongan pertama yang benar.
Kapan Harus Segera Membawa Bayi ke Dokter?
Segera hubungi layanan gawat darurat atau bawa bayi ke UGD jika bayi mengalami gejala serius. Misalnya, wajah membiru (cyanosis), bayi tidak bisa menangis atau bernapas, dan kehilangan kesadaran.
Selain itu, bila pertolongan pertama sudah dilakukan namun bayi masih sulit bernapas atau batuk tidak berhenti, segera cari bantuan medis. Tindakan cepat sangat krusial untuk mencegah komplikasi.
Butuh bantuan ahli di saat sibuk? Konsultasikan langsung dengan Nutriclub Expert Advisor — tim profesional yang ahli di bidang nutrisi, parenting, dan perkembangan anak. Layanan tersedia 24/7, gratis, tanpa perlu membuat janji terlebih dahulu.