Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
20 Penyebab ASI Berkurang dan Cara Mengatasinya

Kehamilan & Menyusui

20 Penyebab ASI Berkurang dan Cara Mengatasinya

10 Februari 2020

Seorang orang tua pasti ingin mencukupi kebutuhan anaknya tersayang. Jadi sebagai Ibu yang menyusui, Ibu pasti ingin memastikan bahwa Ibu sudah memproduksi ASI yang cukup untuk kebutuhan si kecil. Untuk itu, Ibu perlu mengetahui beberapa hal yang perlu dihindari karena bisa mempengaruhi produksi ASI Ibu. Berikut ini beberapa penyebab ASI berkurang.

Penyebab Produksi ASI Berkurang

  1. Si kecil mengonsumsi susu formula tambahan. Pada dasarnya, semakin banyak si kecil menyusui secara langsung dari Ibu, tubuh Ibu akan secara otomatis memproduksi lebih banyak ASI. Jadi bila si kecil mengkonsumsi susu formula tambahan, konsumsi ASI si kecil akan berkurang, sehingga pada akhirnya hal ini menjadi penyebab produksi ASI berkurang.
  2. Si kecil mengalami bingung puting. Penghisapan susu dari botol dengan dot jauh lebih mudah daripada menghisap ASI dari payudara Ibu. Jadi bila si kecil sudah terlalu terbiasa minum dari botol, bisa jadi dia akan menolak menyusui langsung dari Ibu dan lebih memilih meminum ASI dari botol
  3. Jadwal menyusui yang terlalu ketat justru akan mengganggu siklus produksi susu Ibu. Susuilah si kecil kapan saja dia lapar dan membutuhkan Ibu
  4. Bayi yang mengantuk. Dalam beberapa minggu pertama, beberapa bayi tidur setiap saat dan hanya menyusui dalam periode singkat. Sebaiknya tetap susui si kecil setidaknya setiap 2 jam sekali pada siang hari dan setidaknya setiap 4 jam sekali pada malam hari untuk menjaga produksi ASI Ibu
  5. Menghentikan proses menyusui sebelum si kecil selesai menyusui juga bisa mengganggu produksi ASI Ibu. Selain itu, ASI yang keluar pada tahap akhir menyusui mengandung kadar lemak yang lebih tinggi, sehingga membantu bertambahnya berat badan si kecil
  6. Hanya menyusui pada satu payudara saja. Bila Ibu ingin meningkatkan produksi susu Ibu, susui si kecil secara bergantian antara payudara kanan dan kiri Ibu.
  7. Masalah kesehatan atau masalah anatomi pada bayi (misalnya lidah terikat/tongue tied) bisa mencegah bayi meminum ASI secara efisien, sehingga mengurangi produksi ASI Ibu.
  8. Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti antihistamine dan beberapa decongestant, obat penurun berat badan atau penekan nafsu makan, vitamin B-6 dosis tinggi dan lain sebagainya, bisa mengurangi produksi ASI Ibu. Jadi sebelum Ibu mengkonsumsi obat-obatan tertentu pada saat menyusui, sebaiknya Ibu berkonsultasi dulu dengan dokter tentang efeknya terhadap proses menyusui.
  9. Obat KB hormonal akan mengurangi supply ASI Ibu. Itu sebabnya sebaiknya Ibu tidak mengkonsumsi obat KB hormonal sebelum minggu ke 6 sampai ke-8 setelah melahirkan, agar tubuh Ibu memiliki waktu untuk menyiapkan cadangan ASI yang mencukupi sebelum ‘diganggu’ oleh hormon tambahan.
  10. Ibu mengalami hypothyroidism. Beberapa Ibu mungkin mengalami kondisi ini untuk pertama kalinya selama kehamilan dan menyusui. Gejala hypothyroidism di antaranya adalah rambut rontok, kulit kering, sensitif terhadap suhu dingin, hilang nafsu makan, kelelahan, depresi, dan bengkak di area leher. Bila gejala ini terjadi pada Ibu bersamaan dengan berkurangnya produksi ASI, Ibu perlu mengecek fungsi thyroid Ibu.
  11. Anemia. Ibu yang mengalami anemia juga memiliki resiko tinggi mengalami tersumbatnya saluran ASI dan mastitis
  12. Rokok. Ibu yang merokok lebih dari 20 batang rokok dalam sehari sering mengalami penurunan produksi ASI dan berat badan bayi mereka juga bertambah lebih lambat.
  13. Ibu mengalami penurunan berat badan yang terlalu cepat. Selama menyusui, disarankan agar berat badan Ibu tidak turun lebih cepat dari ½ kg per minggu atau sekitar 2 kg per bulan. Selama Ibu masih menyusui, berolahragalah dengan bijak dan konsumsi sekitar 1800 kalori per hari. Hindari obat ataupun minuman penurun berat badan.
  14. Ibu memiliki sejarah masalah hormonal
  15. Bila Ibu pernah menjalani operasi payudara, baik operasi pembesaran ataupun pengecilan payudara, terutama bila saluran ASI dipotong saat operasi dan belum tumbuh kembali, Ibu memiliki resiko lebih besar untuk tidak memproduksi ASI yang cukup. Sebelum Ibu menjalani operasi seperti ini, ada baiknya Ibu berkonsultasi dulu ke dokter tentang rencana Ibu untuk menyusui di masa depan
  16. Bila plasenta tidak diangkat secara baik atau bila Ibu mengalami nifas yang berlangsung lebih dari 6 minggu.
  17. Si kecil diberikan MPASI sebelum dia berumur 6 bulan. Hal ini mengakibatkan dia akan menyusui lebih sedikit, sehingga produksi ASI Ibu juga akan berkurang.
  18. Kehamilan. Perubahan hormon selama masa kehamilan mengakibatkan berkurangnya produksi ASI
  19. Ibu kembali bekerja sebelum si kecil berumur 6-8 minggu. Beri waktu bagi tubuh Ibu untuk mengembangkan suplai ASI secara mencukupi. Setelah Ibu kembali bekerja, pompa ASI secara rutin dan terus susui si kecil secara langsung saat Ibu berada di rumah.
  20. Konsumsi alkohol dan kafein yang berlebihan. Batasi konsumsi kafein Ibu kurang dari 4-5 cangkir kopi per hari dan batas konsumsi alkohol sampai kurang dari satu kali per hari.

Baca Juga: Informasi Lengkap Seputar Mastitis

Cara Meningkatkan Produksi ASI

  1. Tingkatkan frekuensi menyusui
  2. Rutin mempoma ASI atau pumping ASI
  3. Perhatikan perlekatan (latch on) pada bayi
  4. Menyusui dari kedua payudara
  5. Pastikan nutrisi Ibu tercukupi

Baca Juga: Cara Meningkatkan ASI yang Menurun

comment-icon comment-icon