Bermain tidak hanya seru untuk si Kecil, bermain juga merupakan cara untuk mereka belajar dan berkembang.
Semakin banyak waktu bermain yang dimiliki si Kecil, semakin banyak pula kesempatan yang mereka dapatkan untuk mencoba berbagai hal baru, menikmati kesenangan, membuat kesalahan dan membangun pertemanan.
Tiap pengalaman, seiring dengan berjalannya waktu, merupakan bagian dari aspek-aspek pembangun resiliensi. Resiliensi penting bagi si Kecil agar ia dapat beradaptasi dengan dinamika kehidupannya.
Ada beberapa hal-hal fundamental yang dibutuhkan si Kecil untuk perkembangan ini:
- Nutrisi yang baik
- Kesempatan untuk bermain di dalam dan di luar rumah
- Hubungan positif dengan orang lain
Nutrisi memegang peran kunci dalam membantu perkembangan resiliensi si Kecil – nutrisi mendukung sistem yang sehat dan berfungsi optimal, perkembangan kognitif atau kecerdasan, hingga keseruannya dalam bermain.
Membangun Karakter Resiliensi Saat Bermain
Si Kecil membutuhkan energi untuk bermain. Untuk memastikan si Kecil mendapatkan energi yang cukup:
- Makan secara teratur dengan pola gizi seimbang
- Siapkan makanan padat nutrisi seperti keju dan alpukat, sebagai bagian dari asupan keseharian yang menyehatkan dan sesuai dengan kebutuhannya
- Lengkapi nutrisi si Kecil dengan Nutrilon Royal 3 atau 4 tiga kali sehari secara rutin
Daya Tahan Tubuh Anak Berfungsi Membangun Resiliensi
Nutrisi dalam hari-hari pertama kehidupan dapat mempengaruhi perkembangan daya tahan tubuh anak.
Si Kecil dengan daya tahan tubuh yang berfungsi optimal memiliki potensi yang lebih kecil untuk mengidap alergi dan memiliki kerentanan yang lebih rendah terhadap penyakit masa kecil yang ada.
Hal ini memberikan mereka kesempatan lebih banyak untuk bermain dan mengoptimalkan pengalaman-pengalaman yang membangun resiliensinya untuk masa depannya.
Agar daya tahan tubuh anak kuat,nutrisi kunci untuk mendukung optimalisasi fungsi daya tahan tubuhnya meliputi:
- Zinc: dari daging, kepiting, lobster, biji-bijian dan kacang-kacangan
- Vitamin D: Sinar matahari merupakan sumber vitamin D yang paling efisien. Upayakan berjalan rutin bersama si Kecil di bawah matahari baik. Turut masukkan makanan kaya vitamin D seperti salmon, tuna, dan telur di asupan keseharian si Kecil, dan ikuti program suplemen vitamin D.
- Vitamin A: dari sayuran berwarna hijau gelap, keju, dan mentega
- Vitamin B: dari sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, susu, keju, dan telur.
- Vitamin C: dari buah-buahan segar seperti jeruk, kiwi, stroberi, dan omat.
- Vitamin E: dari bayam, kale, dan kacang almond.
- Cuprum: dari hati sapi, kerang-kerangan, kacang polong, dan kakao.
- Magnesium: bayam, pisang, biji labu, dan kacang almond.
- Zat besi: daging sapi, hati ayam, hati sapi, bayam, quinoa, dan tempe.
- Beta caroten: wortel, ubi jalar, mangga, paprika merah, dan kale.
Fungsi Kognitif Optimal Bantu si Kecil Bangun Resiliensinya
Otak bertumbuh lebih cepat selama 5 tahun pertama kehidupan dibandingkan dengan waktu lain dalam kehidupan si Kecil, menjadikan 5 tahun pertama aini waktu yang sangat penting untuk perkembangan kecerdasannya.
Selama tahun-tahun pertama ini, otak mengingat semua pengalaman si Kecil, dari bermain, sentuhan, bau, rasa, hingga interaksi sosialnya, yang membangun dasar-dasar kuat untuk resiliensi di masa depannya.
Zat besi baik untuk mendukung perkembangan otak hingga fungsi kecerdasannya. Zat besi dapat diperoleh dari daging merah, ayam, kacang-kacangan, hingga sereal yang difortifikasi zat besi.
Selain otak, pencernaan anak juga nyatanya dapat mendukung daya tahan tubuh. Dengan kata lain, pencernaan sehat dukung perkembangan anak menjadi lebih baik. Karena itu, Mama perlu memilih asupan dan susu yang baik untuk pencernaan anak.