Mengamati ciri-ciri alergi pada bayi akan membantu Mama mengetahui jenis dan penyebab alergi si Kecil. Mungkin karena kontak dengan bahan yang mengiritasi kulit, makanan, atau lingkungan.
Apa Itu Alergi pada Bayi?
Alergi adalah kondisi saat sistem kekebalan tubuh bayi menunjukkan reaksi berlebihan terhadap zat tertentu yang sebenarnya tidak berbahaya.
Namun, tubuh menganggapnya berbahaya, sehingga bereaksi dengan menimbulkan gejala alergi untuk menyingkirkan zat tersebut.
Ada berbagai hal yang bisa memicu alergi, seperti serbuk sari, bulu hewan, udara dingin, obat-obatan, lingkungan, hingga makanan.
Ciri-Ciri Alergi pada Bayi Berdasarkan Jenisnya
Berikut tanda-tanda alergi pada bayi yang bisa Mama perhatikan berdasarkan jenis alerginya:
1. Alergi Makanan
Jurnal Sari Pediatri (2016) menyebutkan alergi makanan lebih sering terjadi di tahun pertama kehidupan anak, terutama setelah mulai MPASI.
Pemicunya bisa karena susu sapi, telur, gandum (gluten), kacang-kacangan seperti kedelai dan kacang tanah, biji wijen, serta makanan laut seperti ikan, udang, dan kerang.
Bayi juga bisa bereaksi terhadap makanan dari ASI bila Mama mengonsumsi makanan pemicu alergi. Ciri-ciri alergi pada bayi akibat makanan antara lain:
- Ruam merah atau bentol yang gatal di sekitar mulut, pipi, dan leher.
- Perut kembung, muntah, diare atau sembelit.
- Bayi tampak rewel, menangis tanpa sebab jelas (kolik).
- Bibir atau kelopak mata bengkak setelah makan.
- Hidung berair atau tersumbat
- Napas mengi dan batuk
Baca Juga: 8 Penyebab Alergi pada Bayi dan Cara Mengatasinya
2. Alergi Debu dan Tungau Rumah
Debu rumah dan tungau bisa memicu alergi pada bayi, terutama di lingkungan yang lembap atau jarang dibersihkan. Misalnya, pada kasur, karpet, gorden, sofa, atau boneka berbulu.
Ciri-ciri alergi pada bayi yang muncul akibat debu dan tungau di antaranya:
- Hidung meler terus-menerus, tersumbat, dan bersin berulang.
- Mata gatal, merah, atau berair.
- Batuk kering tanpa demam.
- Bayi tampak sering menggosok hidung atau matanya.
- Tidur terganggu karena hidung tersumbat, batuk, atau mengi.
3. Alergi Bulu Hewan
Alergi hewan peliharaan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh anak bereaksi terhadap bulu, air liur, kencing, atau kotoran hewan yang terhirup oleh bayi.
Hewan peliharaan dan berbulu seperti kucing, anjing, hamster, atau burung bisa memicu alergi pada bayi. Ciri-ciri alergi pada bayi akibat berdekatan dengan hewan, yakni:
- Hidung tersumbat atau berair bening setelah kontak dengan hewan.
- Mata merah, berair, dan gatal.
- Ruam atau bintik merah pada kulit yang terkena bulu hewan.
- Kadang disertai batuk ringan, mengi, dan sesak napas.
4. Alergi Udara Dingin atau Cuaca
Bayi bisa bereaksi terhadap perubahan suhu ekstrem mendadak, khususnya saat cuaca tiba-tiba terasa dingin.
Gejala alergi udara dingin biasanya mudah dikenali karena menimbulkan perubahan pada kulit dan pernapasan. Berikut ciri-ciri bayi memiliki alergi udara dingin atau cuaca:
- Muncul ruam merah di pipi atau tangan saat udara dingin.
- Kulit terasa kering dan gatal, bahkan bentol-bentol merah.
- Hidung tersumbat, berair, dan bersin-bersin.
- Mata terasa gatal.
- Kadang disertai batuk.
- Kadang muncul bercak putih atau kemerahan saat berada di ruangan dingin.
5. Alergi Produk Perawatan atau Bahan Sintetis
Bayi juga bisa mengalami reaksi alergi dari kandungan bahan kimia dalam sabun, deterjen, atau kain sintetis.
Beberapa ciri-ciri alergi pada bayi karena kandungan kimia di dalam produk perawatan, seperti:
- Ruam merah di area leher, lipatan tangan, atau kaki.
- Bayi tampak rewel setelah memakai pakaian baru atau produk perawatan baru.
- Kulit tampak kering dan bersisik.
Baca Juga: 7 Penyebab Bintik Merah pada Kulit Bayi dan Cara Mengatasinya
6. Alergi Serbuk Bunga (Pollen)
Meski lebih jarang terjadi pada bayi, paparan serbuk sari dari pohon dan tanaman bisa memicu reaksi pada bayi yang sensitif.
Gejala yang muncul bila bayi memiliki alergi terhadap serbuk bunga yaitu:
- Bersin-bersin dan hidung meler.
- Mata berair dan gatal.
- Kadang muncul ruam ringan di wajah.
7. Anafilaksis (Reaksi Alergi Berat)
Anafilaksis adalah reaksi alergi serius yang bisa mengancam jiwa. Kondisi ini muncul dengan cepat dan bisa memengaruhi beberapa bagian tubuh sekaligus, seperti kulit, pernapasan, pencernaan, jantung, dan saraf.
Segera bawa si Kecil ke instalasi gawat darurat (IGD) bila ia tampak mengalami gejala alergi anafilaksis berikut:
- Sesak napas, napas grok-grok, mengi, batuk.
- Kesulitan bernapas dan menelan.
- Perubahan kulit seperti ruam, kemerahan, atau gatal-gatal, dan/atau warna pucat atau kebiruan.
- Pembengkakan bibir atau lidah.
- Bersin, hidung tersumbat, pilek.
- Tenggorokan sakit dan suara serak.
- Denyut nadi lemah serta muncul gejala syok.
- Muntah dan diare.
- Pusing atau pingsan.
Baca Juga: 15 Penyakit pada Bayi Usia 0-6 Bulan yang Umum & Solusinya
Cara Mencegah dan Menangani Alergi pada Bayi
Kelola dan cegah agar ciri-ciri alergi pada bayi tidak mudah muncul dengan cara:
- Menghindari pemicu alergi.
- Jaga kelembapan kulit bayi.
- Gunakan produk hypoallergenic.
- Konsultasi rutin ke dokter anak bila gejala berulang.
Sementara pengobatan alergi pada bayi biasanya tergantung dari jenis alerginya. Berikut penanganan alergi yang mungkin dilakukan dokter:
- Memberikan antihistamin untuk mengurangi ruam atau pilek.
- Inhaler bila bayi sulit bernapas.
- EpiPen untuk perawatan darurat reaksi yang mengancam jiwa.
- Kadang imunoterapi berupa tetes di bawah lidah juga bisa diberikan untuk membantu tubuh lebih tahan terhadap alergen.
Mama juga bisa bantu cegah kemunculan gejala dengan memperkuat imunitas si Kecil melalui asupan nutrisi yang optimal dan kebersihan tempat tinggal.
Pastikan Mama terus mendukung kekebalan tubuh si Kecil melalui nutrisi, kebersihan, dan stimulasi yang tepat di 1000 hari pertama kehidupannya. Download Panduan Dukung Daya Tahan Tubuh 1000 Hari Pertama untuk dapatkan tips lengkap dan panduan dari para ahli untuk bantu si Kecil tumbuh kuat dan sehat sejak dini.
Butuh insight dari ahli di tengah kesibukan? Jangan ragu untuk diskusi langsung dengan Nutriclub Expert Advisor – tim ahli terpercaya di bidang nutrisi, parenting, dan tumbuh kembang anak. Hadir 24/7 untuk bantu Mama, gratis dan tanpa perlu buat janji.
