Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
diet-sehat-dan-seimbang-untuk-mencegah-alergi-pada-balita
Alergi

Diet Sehat dan Seimbang untuk Mencegah Alergi pada Balita

15 Januari 2020

Nutrisi yang baik adalah nutrisi yang diberikan dalam jumlah yang cukup, mengandung 6 macam komponen yang dapat membantu mempertahankan dan meningkatkan kesehatan tubuh, termasuk mencegah penyakit alergi pada balita. Komposisi nutrisi yang seimbang terdiri dari 50-60% karbohidrat, 15-20% protein, dan 25-30% lemak.

 

Diet Seimbang Dalam Satu Piring

Secara sederhana, diet sehat seimbang si Kecil (Menu Makanan Anak yang Seimbang) dapat mengikuti porsi “Piring Makanku”. Di dalam piring makan si Kecil, setengahnya harus terisi buah dan sayur, dan sisanya berupa makanan pokok dan lauk-pauk.

 

Makanan pokok bisa berupa nasi, serealia, atau umbi-umbian yang utamanya mengandung karbohidrat, sehingga bisa menjadi penyumbang energi utama bagi tubuh si Kecil. Ukuran satu porsi kira-kira adalah satu kepalan tangan.

 

Lauk-pauk yang diberikan sebaiknya adalah satu porsi lauk hewani (ikan, unggas, telur, atau daging) dan satu porsi lauk nabati (tempe atau tahu). Lauk-pauk yang mengandung protein dan lemak dapat menyumbang energi tambahan untuk tubuh si Kecil.


Bahan makanan pokok dan lauk-pauk sebaiknya mengandung vitamin dan mineral meskipun sedikit. Mineral tertentu seperti zat besi dan vitamin B12 hanya dapat dijumpai pada makanan hewani. Oleh karena itu, si Kecil disarankan untuk mengonsumsi makanan hewani agar kebutuhan zat besi dan vitamin B12 dapat terpenuhi dengan baik.

 

Berikan juga sayur dan buah (Buah dan Sayuran untuk Optimalkan Imunitas Balita) untuk si Kecil. Sayur dan buah kaya akan vitamin dan mineral serta antioksidan yang penting untuk meningkatkan sistem imunitas tubuhnya. Sayur dan buah mengandung serat yang bermanfaat sebagai prebiotik untuk memberikan energi bagi mikroflora usus si Kecil. Keseimbangan mikroflora usus bermanfaat untuk mempertahankan dan meningkatkan sistem imunitas di usus, sehingga dapat mencegah alergi.

Anak Kecil Piknik

Informasi Gizi dan Hidup Sehat

Kekurangan Nutrisi Dapat Memicu Alergi

Kekurangan nutrisi dapat menimbulkan gangguan pada tubuh si Kecil dan memicu timbulnya penyakit alergi. Misalnya, apabila si Kecil kekurangan energi, berarti tubuhnya kekurangan asupan makronutrien. Kondisi ini menyebabkan malnutrisi serta kekurangan vitamin dan mineral yang bisa mengganggu sistem imunitas tubuh. Gangguan sistem imunitas tersebut dapat memicu terjadinya alergi.

 

Kekurangan Vitamin dan Mineral Dapat Menurunkan Sistem Imunitas

Vitamin terdiri dari vitamin larut air dan tidak larut air. Vitamin larut air ada 9, terdiri dari 8 macam vitamin B kompleks serta 1 macam vitamin C. Kedelapan jenis vitamin B kompleks ini adalah thiamin (B1), riboflavin (B2), niasin (B3), asam pantotenat (B5), piridoksin (B6), biotin (B7), asam folat (B9), dan sianokobalamin (B12). Vitamin B9 dan B12 merupakan komponen penting dalam pembentukan sel darah merah dan kinerja sel yang bertanggung jawab dalam sistem imunitas tubuh.

 

Vitamin tidak larut air (larut lemak) ada 4, yaitu vitamin A, D, E, dan K. Vitamin tersebut bekerja bersama-sama dalam mempertahankan sistem imunitas. Kekurangan beberapa jenis vitamin dan mineral dapat menyebabkan gangguan imunitas pada tubuh si Kecil.

 

Vitamin B6 banyak berperan dalam metabolisme lemak, protein, dan pembentukan gen. Vitamin ini berperan dalam mempertahankan fungsi saraf dan pembentukan sel darah merah. Kekurangan vitamin B6 menyebabkan terganggunya proses pembentukan, pertumbuhan, dan pematangan sel darah putih serta produksi zat antibodi. Akibatnya, sistem imunitas tubuh dapat terganggu.

 

Vitamin C serta mayoritas vitamin larut lemak, seperti vitamin A, D, dan E sangat bermanfaat dalam memperkuat sistem antioksidan tubuh. Keberadaannya sangat penting dalam meningkatkan sistem imunitas tubuh si Kecil dan mencegah alergi (Nutrisi Untuk Mengurangi Risiko Alergi Pada Balita).

 

Mineral, seperti selenium, seng, tembaga, besi, dan kromium berperan dalam mempertahankan imunitas. Kekurangan mineral-mineral ini akan sangat mengganggu imunitas tubuh si Kecil.

 

Batasi Gula, Garam, dan Minyak

Batasi asupan gula, garam, dan minyak, yaitu maksimal 4 sendok makan (50gr) gula, 1 sendok teh (5gr) garam, dan 5 sendok makan (67gr) minyak per hari. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko kegemukan atau obesitas pada si Kecil.

 

Obesitas meningkatkan risiko penyakit alergi, seperti asma, atopik, dan lain-lain. Meningkatnya massa lemak pada obesitas akan meningkatkan peradangan dan menurunkan fungsi sistem imunitas tubuh. Parahnya, obesitas pada kehamilan dapat menyebabkan gangguan imunitas pada level genetik yang dapat diturunkan ke si Kecil.

 

Minum Cukup Air

Selain makanan bernutrisi seimbang, berikan si Kecil cukup air. Si Kecil yang berusia 4-8 tahun biasanya memerlukan 5-6 gelas/hari dan akan meningkat seiring ia bertambah usia. Bila si Kecil berusia kurang dari 4 tahun, beri ia minum setiap ia ingin. Air yang dikonsumsi termasuk air dari kuah atau buah. Dengan minum air yang cukup, proses metabolisme tubuh si Kecil akan lebih lancar dan nutrisi (Nutrisi untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Balita) dapat dipergunakan oleh tubuhnya untuk mempertahankan dan meningkatkan sistem imunitas.

 

Jadwal Makan yang Teratur Membentuk Perilaku Sehat si Kecil

Beri si Kecil makanan dengan jadwal yang teratur, yaitu 3 kali makan utama dan 2 kali makan selingan. Jadwal yang teratur akan memenuhi kebutuhan nutrisinya dan membentuk perilaku makan yang sehat.

 

Makan utama merupakan makanan lengkap yang diberikan saat si Kecil sarapan, makan siang, dan makan malam. Sedangkan, makan selingan diberikan antara sarapan dan makan siang, serta antara makan siang dan makan sore.

 

Makanan utama mengandung semua jenis bahan makanan yang dianjurkan dalam “Piring Makanku”. Untuk makanan selingannya, berikan si Kecil buah-buahan dengan susu atau yogurt, roti sandwich, milkshake buah, kentang keju panggang, atau susu.

 

Buatlah variasi menu setiap 10 hari agar si Kecil tidak bosan dengan menu makanannya dan memudahkan Ibu untuk merotasi menu makanan. Selain itu, hindari konsumsi makanan dan minuman kemasan serta junk food. Makanan tersebut mengandung kalori, gula, garam, dan lemak yang tinggi dan dapat memicu obesitas (Cegah Obesitas pada Balita).

 

Olah Makanan Dengan Cara Higienis dan Biasakan Cuci Tangan

Makanan si Kecil wajib diolah dengan cara yang sehat dan higienis. Tujuannya adalah untuk mencegah masuknya kuman penyakit, infeksi parasit atau cacing, dan diare yang dapat memicu reaksi alergi. Oleh karena itu, cuci tangan Ibu setiap sebelum dan sesudah mempersiapkan makanan. Ajari juga si Kecil untuk mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah makan agar dapat menjadi kebiasaan sehatnya.

 

Pantau Tumbuh Kembang si Kecil

Senantiasa pantau berat dan tinggi badan si Kecil untuk memastikan angkanya mengalami kenaikan. Hal tersebut menandakan nutrisi yang Ibu berikan telah tercukupi dengan baik. Apabila Ibu mendapati berat badan si Kecil tidak naik selama dua bulan berturut-turut atau malah turun, segera bawa ia ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Yuk cari tahu lebih dalam mengenai keseimbangan mikroflora usus

  • A Marcos, E Nova, dan A Montero. Changes in the immune system are conditioned by nutrition. EJCN 2003;57:Suppl 1, S66–S69
  • Hersoug LG dan Linneberg A. The link between the epidemics of obesity and allergic diseases: does obesity induce decreased immune tolerance? 2007;62:1205-13.
  • Ibrahim, K.S. dan El-Sayed, E.M. Potential role of nutrients on immunity. International Food Research Journal 2016;23: 464-74.
comment-icon comment-icon