Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
aktivitas-fisik-pelengkap-diet-sehat-untuk-mencegah-alergi_large
Alergi

Aktivitas Fisik Pelengkap Diet Sehat untuk Mencegah Alergi

15 Januari 2020

Aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur bersama-sama dengan diet sehat bermanfaat untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan. Oleh karena itu, si Kecil yang alergi dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik sesuai kemampuan untuk meningkatkan performa dan kesehatannya.

 

Aktivitas fisik bermanfaat terhadap kesehatan jangka panjang. Namun jika dilakukan berlebihan oleh si Kecil yang menderita alergi, maka dapat memperberat atau membahayakan kondisinya. Kami dari Tim Ahli Nutriclub akan menjelaskan kepada Ibu tentang peran, manfaat, dan aktivitas fisik apa saja yang dapat dilakukan oleh si Kecil yang alergi (Seluk-Beluk Alergi pada Balita).

Manfaat aktivitas fisik bagi si Kecil

Anak-anak secara khusus “dirancang” untuk bergerak aktif, sehingga Ibu perlu mendorong mereka untuk melakukan aktivitas fisik dengan baik. Beberapa manfaat aktivitas fisik untuk si Kecil antara lain:

  • Memperkuat fungsi jantung dan paru-paru
  • Memperkuat tulang dan otot
  • Mempertahankan berat badan yang ideal
  • Menurunkan risiko berbagai penyakit (5 Penyakit Umum yang Sering Dialami Balita) dan masalah kesehatan
  • Meningkatkan suasana hati dan harga diri
  • Meningkatkan performa di sekolah
  • Membuat tubuh terasa fit dan lebih baik
  • Menjadi lebih fleksibel

 

Si Kecil perlu dilatih untuk bergerak aktif agar dapat memaksimalkan manfaat-manfaat tersebut. Aktivitas fisik yang dilakukan dengan baik dan benar dapat membantu mengontrol alergi dan meningkatkan sistem imunitas tubuhnya.

 

Aktivitas fisik yang dapat dilakukan

Aktivitas fisik bisa dilakukan secara bertahap sesuai dengan usia dan kemampuan si Kecil. Sebelum memulai aktivitas fisik, konsultasikan terlebih dahulu mengenai kondisinya ke dokter. Ibu bisa memulai dengan mengajak si Kecil melakukan aktivitas fisik yang ringan, misalnya melakukan peregangan, memintanya membantu mengangkat barang belanjaan, jalan santai di pagi hari, atau membiarkannya bermain dengan teman-temannya di sekitar rumah.

 

Apabila si Kecil sedang sakit, aktivitas fisik masih bisa dilakukan di atas ranjangnya. Bantu ia bergerak miring ke kiri dan ke kanan, angkat kaki atau tangannya, atau bisa juga dipandu oleh fisioterapis. Bila kondisi kesehatannya semakin pulih, ia boleh melakukan olahraga yang lebih berat seperti jumping, lompat trampolin, dan lain-lain untuk meningkatkan kesehatan tulang (Kalsium bagi Perkembangan Tulang dan Tinggi Badan Anak) dan ototnya.

 

Durasi Aktivitas Fisik

Durasi dan jenis aktivitas fisik untuk si Kecil yang berusia 3 tahun dan yang berusia 5 tahun tentu berbeda. Ibu hendaknya menyesuaikan dan tidak memaksakan aktivitas fisik melebihi kondisinya karena si Kecil bisa stres apabila ia tidak siap melakukannya. Berikut panduan secara umum mengenai durasi dan ide kegiatan aktivitas fisik yang dapat dilakukan sesuai usia si Kecil.

 

Tahapan usia

Durasi dan jenis

Ide kegiatan

Batita (1-3 tahun)

Aktivitas fisik terstruktur (terjadwal dan terencana) selama 30 menit dan aktivitas fisik bebas (bermain) minimal 60 menit.

Aktivitas fisik harus menarik dan menyenangkan yang mendorong si Kecil bergerak aktif dan mengeksplorasi hal-hal baru.

Prasekolah (3-5 tahun)

Aktivitas fisik terstruktur selama 60 menit dan aktivitas fisik bebas minimal 60 menit.

Aktivitas fisik harus menarik, menyenangkan, dan mulai mengenalkan lingkungan yang lebih luas kepada mereka.

Anak-anak (6-9 tahun)

Aktivitas fisik sedang-berat minimal 60 menit setiap hari:

· Aktivitas fisik berat: 3 kali/minggu

· Aktivitas fisik yang menguatkan tulang dan otot: 3 kali/minggu

· Setiap melakukan aktivitas fisik, harus ada pengarahan singkat dan pengawasan.

· Harus fleksibel dan tidak memaksa.

· Memberikan kesempatan untuk beristirahat.

· Menyenangkan.

Anak-anak (10-12 tahun)

Aktivitas fisik sedang-berat minimal 60 menit setiap hari:

· Aktivitas fisik berat: 3 kali/minggu

· Aktivitas fisik yang menguatkan tulang dan otot: 3 kali/minggu

Si Kecil sudah memasuki masa puber, sehingga Ibu bisa:

· Memperkenalkan kegiatan aktivitas fisik dalam tim.

· Meningkatkan kepercayaan dirinya.

· Mendorong agar ia dapat bersosialisasi dengan baik.

Remaja (13-17 tahun)

Aktivitas fisik sedang-berat minimal 60 menit setiap hari:

· Aktivitas fisik berat: 3 kali/minggu

· Aktivitas fisik yang menguatkan tulang dan otot: 3 kali/minggu

· Menyenangkan.

· Bisa dilakukan bersama teman-teman.

 

Cara Mendorong si Kecil Agar Mau Melakukan Aktivitas Fisik

  • Jadilah contoh atau panutan bagi si Kecil agar ia terbiasa hidup aktif. Ia akan belajar banyak dari Ibu tentang bagaimana cara menjalani hidup yang aktif.
  • Libatkan seluruh anggota keluarga untuk beraktivitas fisik secara rutin.
  • Pilih aktivitas fisik yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan usia si Kecil.
  • Buat kegiatan aktivitas fisik yang senantiasa menyenangkan dan biarkan ia bersenang-senang saat melakukan aktivitas fisik atau bermain bersama teman-temannya.

 

Tips Hidup Aktif Untuk si Kecil

  • Batasi waktu bermain game, gadget, dan menonton televisi. Usahakan agar tidak lebih dari 1-2 jam/hari.
  • Ajak ia berjalan-jalan atau rekreasi ke alam, kebun binatang, museum, halaman universitas, taman kota, kebun buah atau kebun bunga, dan sebagainya sehingga dapat menarik minatnya untuk mengeskplorasi (Ajak Balita Mengeksplorasi Dunia di Sekitarnya) dan bergerak aktif.
  • Jika memungkinkan, antarkan ia ke sekolah dengan berjalan kaki.
  • Sering gunakan tangga, dan kurangi penggunaan eskalator atau lift.
  • Libatkan ia dalam aktivitas di rumah, misalnya memintanya membantu Ibu membawakan barang belanjaan, menyapu halaman, berkebun, dan lain-lain sesuai kemampuannya.
  • Bergabung dengan komunitas agar bisa saling berbagi ilmu dan kegiatan bersama.
  • Selalu pastikan keamanan, kenyamanan, dan kesehatan si Kecil.
  • Ciptakan suasana menyenangkan saat beraktivitas fisik, sehingga kelak ia terbiasa melakukannya.

 

Tidak ada alasan untuk tidak melakukan aktivitas fisik, sebab pada dasarnya, aktivitas fisik mudah dan dapat dilakukan di mana pun. Tetapi, segala sesuatunya harus dipersiapkan dengan baik agar si Kecil siap dan senang melakukannya. Jika Ibu menemukan kendala, segera konsultasikan ke dokter keluarga Ibu untuk menemukan solusinya.

 

Referensi

comment-icon comment-icon