Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
10-kesalahan-utama-saat-berusaha-hamil
Kehamilan & Menyusui

10 Kesalahan saat Program Hamil

12 Februari 2020

Dalam merencanakan kehamilan, sering kali kita melakukan tindakan yang tidak tepat. Jika Mama rutin berhubungan tapi belum hamil, berikut beberapa kesalahan saat merencanakan kehamilan.

10 Kesalahan saat Program Hamil

  1. Tak perlu bingung saat Mama rutin berhubungan tapi belum hamil. Bercinta hanya di masa subur Mungkin mama mengira bisa "menabung" tetapi sesungguhnya sperma perlu dikeluarkan 5 hari sekali untuk menjaganya agar tetap segar.
  2. Minum kopi Riset membuktikan dengan minum kopi akan mengurangi peluang hamil. Dokter menganjurkan untuk berhenti total mengkonsumsi kafein.
  3. Tujuan bercinta hanya untuk punya anak Selain untuk hamil, alangkah baiknya mama menikmati seks itu sendiri untuk mencegah stress dan mengurangi tekanan.
  4. Berhubungan dengan memakai lubricant Cairan ini dapat merusak sperma. Pastikan mama menggunakan lubricant yang aman bagi sperma (sperm-friendly).
  5. Tidak bercinta dengan rutin Ibu tidak perlu bercinta setiap hari, namun bercinta dengan rutin dapat menaikkan peluang untuk hamil.
  6. Berpikiran negatif bahwa belum hamil adalah kesalahan mama merupakan hal yang sangat dihindari. Sebaiknya mama dan papa berkonsultasi ke dokter spesialis untuk mengetahui penyebab sebenarnya.
  7. Terlalu banyak konsumsi vitamin C Vitamin C memang baik untuk tubuh, namun konsumsi terlalu banyak dapat mengakibatkan keringnya serviks.
  8. Posisi yang sama terus menerus Ada baiknya mama dan papa mencoba posisi-posisi yang dipercaya bisa membantu kehamilan, hingga membuat aktivitas seks bisa menjadi lebih seru.
  9. Menuruti anjuran tidak stress Dari sebelum hamil, mama menuruti perkataan orang-orang agar tidak stress yang akhirnya mama menjadi stress sendiri. Ubah afirmasi menjadi "lebih bahagia".
  10. Menunggu terlalu lama untuk bertemu spesialis Apabila mama sudah berumur diatas 35 tahun dan belum hamil, tidak ada salahnya untuk menemui dokter spesialis untuk mengetahui penyebabnya hingga bisa ditangani lebih lanjut.
comment-icon comment-icon