Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
depresi-pasca-melahirkan_large
Kehamilan & Menyusui

Depresi Pasca Melahirkan

15 Januari 2020

Apakah Ibu tahu bahwa satu dari sepuluh ibu baru mengalami depresi pasca kelahiran? Kenali dan cegah kejadian depresi pasca melahirkan dengan beberapa hal berikut ini.

Gejala Depresi Pasca Melahirkan

Biasanya depresi pasca kelahiran terjadi pada enam minggu pertama setelah melahirkan. Namun hal ini juga bisa muncul kapan saja hingga si Kecil mencapai usia balita. Ibu akan rentan mengalami depresi bila Ibu atau keluarga Ibu mempunyai riwayat depresi. Pengaruh depresi pasca kelahiran pada tiap orang berbeda-beda. Tapi ada beberapa gejala yang yang bisa Ibu waspadai, misalnya:

  • Mengalami serangan panik atau kecemasan.
  • Terus-menerus khawatir dengan kesehatan atau keamanan Ibu bahkan khawatir dengan orang-orang yang dekat dengan Ibu.
  • Merasa bahwa Ibu adalah orang yang jahat.
  • Terus-menerus mengalami perasaan hancur. 
  • Sering merasa ingin menangis tanpa alasan yang jelas.
  • Tidak pernah merasa tenang.
  • Sulit tidur.
  • Merasa seperti harus berpura-pura berani di depan orang lain.
  • Tidak mampu membicarakan tentang kelahiran atau terus-menerus membicarakannya karena Ibu merasa tidak terkontrol.
  • Merasa bahwa hidup tidak ada gunanya sejak si Kecil lahir.
  • Merasa tidak berharga.
  • Berpikiran bahwa Ibu belum ada keterikatan dengan si Kecil atau tidak punya perasaan apa-apa terhadapnya.
  • Merasa sakit; nyeri dada, masalah pernafasan, sakit kepala dan gangguan perut.
  • Tidak bisa mengenali waktu dan tidak bisa membedakan antara beberapa menit dan beberapa jam.

Did you know?

Sindrom baby blues berlangsung lebih singkat dan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari, sedangkan depresi pasca melahirkan kemungkinan berlangsung selama dua pekan atau lebih. Ketahui selengkapnya di sini.

Langkah Bila Ibu Merasa Mengalami Depresi Pasca Melahirkan 

Bila Ibu memang merasa mengalami depresi pasca kelahiran, konsultasikan hal ini kepada dokter. Keahlian dokter akan lebih tepat untuk membantu Ibu. Meski demikian, ada beberapa hal yang bisa Ibu lakukan untuk membantu mengurangi gejala-gejalanya:

  • Jangan memendam perasaan Ibu. Bicaralah pada suami, teman dekat, keluarga atau ibu lain tentang apa yang ibu alami. 
  • Jangan bekerja terlalu banyak dalam waktu sehari. 
  • Terima bantuan dari orang-orang di sekeliling Ibu.
  • Sempatkan untuk beristirahat.
  • Jangan merasa bersalah tentang apa yang Ibu alami.

Baca Juga: Emotional Healing Pasca Persalinan Dan Terapi

comment-icon comment-icon