Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
hamil-lagi-saat-menyusui-bolehkah
Kehamilan & Menyusui

Hamil Lagi Saat Menyusui, Bolehkah?

10 Februari 2020

Banyak Mama yang berpikir bahwa ketika masih menyusui si buah hati, Mama tidak mungkin mengalami kehamilan lagi. Padahal, kehamilan saat Mama menyusui, masih mungkin terjadi, meskipun kemungkinannya sangat kecil. Berikut adalah penjelasannya lebih lanjut!

Bolehkah Hamil Lagi saat Menyusui?

Saat menyusui memang merupakan KB alami karena kebanyakan ibu memang mengalami lactation amenorrhea, yaitu jarang (atau bahkan tidak sama sekali) mengalami menstruasi. Hal inilah yang menyebabkan para ibu percaya bahwa mereka tidak mungkin berovulasi.

Saat Mama secara eksklusif memberi ASI pada buah hati siang dan malam, Mama mungkin tidak mengalami menstruasi, selama setahun atau bahkan lebih lama lagi setelah melahirkan. Namun, jika bayi pertama Mama bisa tidur di malam hari tanpa terganggu atau Mama tidak aktif dalam memberikan ASI dengan berbagai kondisi tertentu, biasanya hal ini akan mempercepat kembalinya siklus menstruasi Mama. Yang perlu Mama ketahui adalah setiap kali pasokan ASI Mama menurun, hormon kesuburan Mama meningkat. Nah, kemungkinan di masa Mama sedang subur itulah terjadi kehamilan.

Syarat Menyusui saat Hamil Lagi

Bila ini terjadi, ada dua pilihan yang biasanya dipilih para ibu, yaitu menyapih si Kecil setelah positif hamil, namun ada pula yang melanjutkan memberikan ASI. Ada yang berpendapat bahwa menyusui saat hamil merupakan tindakan yang berbahaya.

Ada juga yang berpendapat sebaliknya, menyusui selama kehamilan baik-baik saja jika kehamilan Mama berjalan dengan baik dan Mama dalam kondisi sehat. Kondisi ini dinamakan juga tandem menyusui. Pastikan saat tandem nutrisi, Mama mengonsumsi makanan sehat, sehingga Mama dan bayi mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan.

Efek Tandem Menyusui

Setelah memahami kemungkinan terjadinya kehamilan saat menyusui serta cara aman melakukannya, Mama perlu memahami efek samping yang mungkin akan dialami. Berikut adalah beberapa di antaranya!

Puting Sakit dan Kontraksi Rahim

Setelah memahami kemungkinan terjadinya kehamilan saat menyusui serta cara aman melakukannya, Mama perlu memahami efek samping yang mungkin akan dialami. Berikut adalah beberapa di antaranya!

Payudara yang Lunak dan Sakit

Pada awal kehamilan puting Mama mungkin terasa sakit ketika menyusui.  Hal ini dikarenakan adanya perubahan hormonal. Menyusui saat hamil bisa membuat rahim berkontraksi. Pasalnya, pada saat menyusui hormon oksitosin tetap diproduksi.

Hormon oksitosin menyebabkan kontraksi di bagian payudara dan rahim Mama. Akan tetapi, kontraksi tersebut tidak berpengaruh secara signifikan bagi janin yang dikandung Mama. Namun, bila rahim terasa nyeri lebih baik Mama menghentikan kegiatan menyusui.

Kelelahan yang Lebih Sering Dialami

Setelah memahami kemungkinan terjadinya kehamilan saat menyusui serta cara aman melakukannya, Mama perlu memahami efek samping yang mungkin akan dialami. Berikut adalah beberapa di antaranya!

Puting Sakit dan Kontraksi Rahim

Pada awal kehamilan puting Mama mungkin terasa sakit ketika menyusui.  Hal ini dikarenakan adanya perubahan hormonal. Menyusui saat hamil bisa membuat rahim berkontraksi. Pasalnya, pada saat menyusui hormon oksitosin tetap diproduksi.

Hormon oksitosin menyebabkan kontraksi di bagian payudara dan rahim Mama. Akan tetapi, kontraksi tersebut tidak berpengaruh secara signifikan bagi janin yang dikandung Mama. Namun, bila rahim terasa nyeri lebih baik Mama menghentikan kegiatan menyusui.

Payudara yang Lunak dan Sakit

Ciri lainnya dari terjadinya kehamilan selama masa menyusui adalah kondisi payudara yang melunak dan terasa tidak nyaman. Biasanya rasa sakitnya akan mereda dengan sendirinya. Untuk mengurangi rasa nyeri pada payudara, Mama bisa menggunakan krim payudara atau pelindung puting juga dapat menjadi mekanisme perlindungan yang baik dari rasa sakit saat hamil sambil menyusui.

Kelelahan yang Lebih Sering Dialami

Kekurangan lain dari menyusui saat hamil adalah stamina Mama yang menurun, mudah lelah dan sering tidur karena energi yang terkuras. Untuk mengatasi rasa lelah berlebih ini, Mama perlu mengonsumsi lebih banyak makanan kaya protein sepanjang hari disertai dengan secara rutin melakukan olahraga ringan, banyak minum air dan menyempatkan untuk tidur siang.

Jika Mama yang sedang menyusui ingin menjaga agar tidak terjadi kehamilan berikutnya, gunakan kontrasepsi minum dengan dosis rendah yang aman dikonsumsi selama menyusui. Konsultasikan kepada dokter agar dokter dapat memberikan pil yang mengandung progestin dan tidak mengandung estrogen, hormon yang dapat mengganggu proses laktasi atau produksi ASI.

Namun, jika Mama terlanjur hamil, si Kecil masih dapat memperoleh nutrisi yang dibutuhkannya melalui donor ASI. Namun, pastikan pendonor ASI untuk anak Mama adalah wanita yang sehat dan telah melalui prosedur yang benar agar kesehatan si Kecil terus terjaga.

Ketika Mama sudah tidak menyusui dan ingin memiliki anak lagi suatu saat nanti, jangan ragu untuk mempersiapkannya matang-matang, terutama mendekati masa konsepsi. Konsumsi asupan nutrisi tambahan yang mengandung asam folat, zat besi, omega 6, kalsium, vitamin D3, C, A, E, serta protein untuk menjaga ketahanan tubuh dan menjadi asupan nutrisi ganda untuk Mama dan sang janin. Selamat mencoba!

  • Breastfeeding while pregnant. (2021, July 24). Pregnancybirthbaby.org.au; Healthdirect Australia. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/breastfeeding-while-pregnant Wisner, W. (2020, March 11).
  • What Is Tandem Nursing and Is It Safe? Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/pregnancy/tandem-nursing
comment-icon comment-icon