Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik yang dibutuhkan oleh bayi. Penelitian yang dilakukan di Amerika (Infant Feeding Practices Study II) didapatkan hasil bahwa sebagian ibu (sekitar 5,6%) tidak dapat memberikan ASI secara langsung pada bayinya.
Riwayat Pencarian
Pencarian Populer
Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik yang dibutuhkan oleh bayi. Penelitian yang dilakukan di Amerika (Infant Feeding Practices Study II) didapatkan hasil bahwa sebagian ibu (sekitar 5,6%) tidak dapat memberikan ASI secara langsung pada bayinya.
Sebuah lembaga di Amerika yang melakukan observasi terkait menyusui mengemukakan bahwa ibu yang menggunakan pompa ASI sebagian besar adalah wanita karir dan belum pernah menyusui sebelumnya. Pemakaian pompa ASI dinilai mempermudah pemberian ASI kepada bayi secara efektif dan efisien dimanapun dan kapanpun.1 Terdapat peningkatan proporsi yang cukup bermakna terhadap pemakaian pompa ASI dengan tujuan menjaga keberlangsungan pemberian ASI jangka panjang. Metode ini dinilai turut mendukung upaya pemberian ASI eksklusif.1,2 Bahkan menurut penelitian, pemijatan terhadap payudara yang dikombinasikan dengan metode pompa ASI dapat meningkatkan serta memperlancar produksi ASI.3 Disamping itu semakin banyak produksi ASI, semakin besar pula kalori yang dikeluarkan. Hal ini juga dapat membantu menurunkan berat badan paska melahirkan.1
Terdapat berbagai alasan yang menyebabkan ibu memilih untuk memompa ASI dibandingkan menyusui secara langsung. Salah satu alasan utama adalah bahwa ASI tetap dapat diberikan meskipun ibu mengerjakan aktivitas lain, sehingga membuat ibu lebih fleksibel dalam menjalankan pekerjaannya. Pemberian ASI setelah dipompa terlebih dahulu juga dianggap menguntungkan pada kondisi bayi prematur dan lebih dari satu (kembar).1 Pemahaman yang benar terhadap pemakaian pompa ASI sangat penting dalam upaya menjaga kualitas dan keberlangsungan pemberian ASI eksklusif yang aman bagi bayi.
Did you know?
“Penggunaan pompa ASI yang dikombinasikan dengan pemijatan payudara akan meningkatkan dan memperlancar produksi ASI.”
dr. Marissa T S Pudjiadi, Sp.A
Secara umum, terdapat 2 model pompa ASI yaitu, pompa ASI manual dan pompa ASI elektronik. Pompa manual memiliki sejumlah keunggulan, seperti harga yang terjangkau, kecepatan memompa dapat diatur sendiri oleh ibu, lebih mudah digunakan, ringan sehingga mudah dibawa-bawa, mudah dibersihkan, serta tidak menimbulkan suara bising terkait dengan kegiatan memompa. Namun, dibalik sejumlah keuntungan pompa ASI manual, kekurangan yang dimiliki oleh pompa ASI manual diantaranya, dapat menimbulkan kelelahan terkait aktivitas memompa yang dilakukan sendiri oleh ibu dan waktu yang lebih panjang untuk memompa dibandingkan pompa elektronik.4,5
Seiring dengan perkembangan teknologi, desain pompa ASI pun semakin berkembang dan memudahkan ibu untuk memompa ASI lebih cepat dan efisien. Jenis pompa ASI yang lebih modern adalah pompa ASI elektronik. Dengan pemakaian pompa ASI elektronik, ibu dapat mengatur kecepatan pompaan yang sesuai. Selain itu, pemakaian pompa elektronik dinilai lebih efisien serta praktis karena tidak menyebabkan kelelahan saat memompa dibandingkan dengan pompa manual karena kecepatan memompa dapat diatur secara otomatis. Bahkan, pada model pompa ASI elektronik ganda, kegiatan memompa dapat dilakukan bersamaan pada payudara kiri dan kanan.
Namun, pompa ASI elektronik memiliki beberapa keterbatasan antara lain, sulit untuk dibersihkan, sulit untuk dibawa kemana-mana, harganya yang lebih mahal, membutuhkan daya listrik, dapat melukai puting susu bila tidak pas saat digunakan, serta menimbulkan suara berisik saat digunakan.4,5 Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan dari jenis pompa manual dan elektronik, diharapkan ibu dapat memilih model pompa ASI dengan lebih sesuai.
ASI merupakan nutrisi terbaik untuk bayi. Pemberian ASI eksklusif dilakukan pada 6 bulan pertama kelahiran, tanpa ditambah dengan makanan atau minuman lain dari luar. Keinginan para ibu untuk memberikan ASI yang terbaik selalu menjadi prioritas utama agar mencapai tumbuh kembang anak yang terbaik. Namun, ibu seringkali menghadapi rintangan ketika ingin memberikan ASI langsung kepada bayi, terutama ibu yang bekerja. Oleh karena itu, pompa ASI menjadi alternatif pilihan untuk menyalurkan ASI ke bayi.
Ibu yang bekerja akan mengalami masa transisi dalam memberikan ASI ke bayi dan biasanya akan mengalami kesulitan melewati fase ini. Masa ini akan semakin sulit apabila sebelumnya ibu mengalami kesusahan dalam memberikan ASI atau kembali bekerja sebelum 6-7 minggu pasca melahirkan. Penggunaan pompa ASI dapat menjembatani ibu dalam melewati fase ini. Pemilihan produk pompa ASI yang sesuai seperti pompa yang memiliki daya hisap bagus, ujung pompa dengan berbagai ukuran yang dapat disesuaikan dengan ukuran payudara, serta pompa yang kecepatannya dapat disesuaikan merupakan faktor yang berkontribusi dalam keberhasilan mengeluarkan ASI5.
Selain pemilihan pompa ASI, hal yang harus diperhatikan selanjutnya adalah pemeliharan pompa ASI. Hal ini untuk menghindari adanya kontaminasi bakteri di ASI akibat pompa yang tidak dibersihkan dengan baik. Berikut adalah cara merawat dan memakai pompa ASI.
Sumber: