10 Ide Stimulasi Bayi 5 Bulan, Apa yang Perlu Dilakukan?
Loading...
burger menu
10 Ide Stimulasi untuk Tumbuh Kembang Bayi 5 Bulan - Nutriclub
Tumbuh Kembang

10 Ide Stimulasi untuk Maksimalkan Tumbuh Kembang Bayi 5 Bulan

Foto Reviewer

Disusun oleh: Tim Penulis

Ditinjau oleh: Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

Diterbitkan: 02 Februari 2023


  • Keterampilan Apa yang Ditunjukkan Bayi pada Usia 5 Bulan?
  • Aktivitas Stimulasi untuk Bayi Usia 5 Bulan
  • Tanda-Tanda Keterlambatan Perkembangan yang Perlu Diwaspadai

Bulan ke-5 adalah masa transisi bagi bayi Mama. Si Kecil sekarang sudah jauh lebih aktif dan ekspresif dari bulan-bulan sebelumnya. Ia juga mulai bersiap-siap untuk mencoba merangkak, yang berarti Mama harus memberikan stimulasi tepat untuk mendukungnya belajar sambil bermain. Lalu, stimulasi apa yang bagus untuk bayi 5 bulan?

Namun sebelum mulai mencari tahu rekomendasi aktivitasnya, ada satu hal yang perlu Mama pahami lebih dulu. Idealnya, memberikan stimulasi haruslah mengikuti milestone yang sudah dicapai bayi di setiap bulan. Sebab, memberikan stimulasi yang tidak sesuai dengan kemampuan bayi bisa membuat si Kecil mengalami overstimulation.

Stimulasi berlebihan menyebabkan bayi kewalahan karena didera terlalu banyak aktivitas dan sensasi di luar batas toleransinya. Hal ini membuat si Kecil merasa capek sehingga jadi lebih mudah menangis, rewel, dan bahkan mungkin menolak untuk bermain lagi.

Oleh karena itu, Mama perlu tahu dulu apa saja milestone yang akan dicapai bayi pada usia 5 bulan ini supaya tidak keliru memberikan stimulasi sesuai usianya.

Keterampilan Apa yang Ditunjukkan Bayi pada Usia 5 Bulan?

Secara umum, rata-rata bayi usia 5 bulan sudah mulai bisa:

  • Duduk sendiri tanpa perlu disangga meski hanya sebentar.

  • Memegang mainan sendiri, dan dapat memasukkan mainan ke dalam mulut.

  • Memberi tahu apa yang ia butuhkan lewat gerak-gerik tubuh. Misalnya mengangkat tangan ke atas kepala untuk memberi tahu Mama bahwa ia ingin digendong, atau menangis saat Mama meninggalkan ruangan.

  • Mengoceh, babbling (“ba-ba”, “ma-ma”, atau “da-da”), dan tertawa.

  • Belajar tentang sebab dan akibat. Si Kecil mungkin akan terus menjatuhkan mainannya supaya Mama ambilkan, yang menurutnya sangat lucu.

  • Berguling dari posisi telentang ke tengkurap.

  • Menarik benda lebih dekat dan menaruhnya di satu telapak tangan, lalu memindahkannya ke tangan yang lain.

  • Melihat dengan baik dan fokus bersama tanpa menjulingkan matanya.

  • Mengetahui perbedaan nuansa dari dua warna yang sama, misalnya biru tua dan biru muda. Bayi di usia ini masih lebih menyukai warna-warna primer seperti merah, biru, dan kuning.

  • Menoleh ke sumber suara dan ketika namanya dipanggil.

Baca Juga: 10 Tips Stimulasi untuk Dukung Perkembangan Bayi 4 Bulan

Aktivitas Stimulasi untuk Bayi Usia 5 Bulan

Bayi Mama sekarang sudah dapat mulai melakukan gerakan secara sadar serta lebih terarah dan terkoordinasi. Si Kecil juga sudah mulai menunjukkan lebih banyak emosi, seperti tertawa terbahak-bahak dan tersenyum ketika ia melihat dan mendengar hal-hal yang mereka sukai. 

Selain itu, bayi di usia 5 bulan juga mulai suka bermain menggunakan tangannya.  benda-benda dengan jarak yang lebih dekat.

Jadi, aktivitas stimulasi apa yang tepat untuk bayi di bulan ke-5 ini?

1. Cari Sumber Suara

Di usia 5 bulan, bayi biasanya sudah mulai pintar untuk menoleh ke arah sumber suara. Jadi untuk semakin merangsang keterampilan pendengarannya, Mama bisa mainkan stimulasi ini bersama si Kecil.

Caranya, pegang mainan kerincing (rattle) dan goyang-goyangkan di dekat bayi, tapi jangan terlalu dekat dengan telinganya. Setelah Mama mendapatkan perhatian si Kecil, sembunyikan mainan itu secara perlahan di balik handuk atau selembar kain.

Teruslah menggetarkan mainan dan gerakkan kain sambil mengamati apakah bayi mengikuti sumber suara atau tidak. Jika si Kecil sedang berbaring, pegang kerincingan kurang lebih 20 cm di atas kepalanya dan goyangkan dengan lembut. Jika dia mencoba untuk melihat ke atas, jauhkan kerincingan dari pandangannya sambil membunyikannya.

Mama juga dapat menggendong si Kecil sambil meminta Papa membunyikan mainannya di balik pintu. Amati apakah dia menoleh atau bergerak ke sumber suara.

2. Bacakan Cerita

Membacakan cerita bisa jadi stimulasi kognitif dan keterampilan bahasa yang bagus untuk bayi di segala usia. Membacakan dongeng juga menjadi rutinitas malam yang menyenangkan untuk membantu si Kecil tidur lelap.

Di waktu bermainnya, coba pangku si Kecil di pangkuan Mama dan bacakan buku cerita bergambar dengan suara lantang dan intonasi yang variatif. Tambahkan beberapa efek suara lucu seperti "Boom!", "Hore!", atau “Wooshh!” yang pasti akan membuatnya cekikikan.

Jangan lupa, tunjuk gambar ilustrasi yang sedang Mama ceritakan untuk membantu si Kecil mencocokkan antara kata dan gambar.

Biarkan si Kecil memegang buku jika ia memang penasaran, dan jika dia membalik halamannya, baca dari halaman yang baru saja dia buka.

3. Permainan “On & Off”

Coba ajak si Kecil mengeksplor isi rumah sambil sesekali menunjukkan bagaimana cara Mama menyalakan dan mematikan benda, seperti lampu, keran air, televisi, atau vacuum cleaner. Sambil memencet tombol on atau off pada saklar, ucapkan "Sekarang lampunya nyala," atau "Sekarang lampunya mati." Ini adalah cara yang bagus untuk memperkenalkan konsep sebab dan akibat pada si Kecil.

Mama juga dapat mencobanya dengan senter, yang selanjutnya mendorong keterampilan mata bayi melacak gerakan saat ia mengikuti pancaran cahaya di sekitar ruangan.

4. Tangkap Mainan

Ini adalah permainan sederhana untuk mengalihkan perhatian si Kecil ketika ia sedang mengalami tantrum atau hanya sedang rewel.

Pertama, ikat dulu mainan lunak favorit si Kecil dengan tali panjang dan serahkan ke Papa. Kemudian, Mama duduk di lantai beralas karpet sambil menggendong bayi dalam posisi duduk.

Minta Papa untuk menarik talinya secara perlahan supaya mainannya tampak bergerak di lantai. Perhatikan reaksi si Kecil ketika ia melihat mainannya bergerak dan ketika ia tampak tertarik, ajak si Kecil untuk “menjemput” mainannya bergerak dengan berucap, "Wah, itu apa ya?"

Minta Papa untuk menarik talinya sedikit lebih kencang jika Mama melihat si Kecil hanya memandangnya dan belum begitu tertarik untuk bergerak menghampiri mainan tersebut.

Permainan ini dapat membantu mengasah keterampilan koordinasi otot dan mata serta persepsi visual (kemampuan untuk menerjemahkan apa yang dilihat oleh mata).

5. Jalan-Jalan

Bawa si Kecil jalan-jalan ke sekeliling komplek rumah, menyusuri taman, atau ke akuarium kota sambil menceritakan apa saja yang Mama dan si Kecil lihat sepanjang jalan. Misalnya dengan berkata, “Lihat, nak, itu ada burung gereja,” atau “Adik lihat sepeda warna biru itu nggak?”

Mama juga dapat menggunakan kesempatan ini untuk mengobrol dengan si Kecil saat Mama bercerita. "Berbicara" sejak dini dengan bayi dapat berdampak positif pada perkembangan kognitif dan bahasanya.

Baca Juga: Cara Merawat Si Kecil Usia 4-7 Bulan

6. Lempar Tangkap Bola

Main lempar tangkap bola adalah permainan yang bagus untuk menstimulasi keterampilan motorik kasar bayi di usia 5 bulan ini. 

Ambil bola karet yang lunak dan gulingkan di hadapan si Kecil sambil membuatnya memantul. Setelah Anda mendapatkan perhatian si Kecil, pantulkan bola dan lemparkan dengan lembut ke arahnya. 

Semangati si Kecil untuk mengambil bola dan jika ia melakukannya, minta si Kecil untuk menggulirkannya kembali ke arah Mama. 

Selanjutnya, Mama bisa gulirkan lagi bola tersebut dan pancing si Kecil untuk bergerak ke arah  Mama dengan minta dia merangkak bersama dengan bola yang menggelinding ke arah Mama.

Permainan ini tidak hanya mengasah keterampilan motorik kasar bayi, tapi juga merangsang si Kecil untuk mau bermain bersama-sama (social play).

7. Trampolin

Tidak hanya Mama dan Papa saja yang butuh olahraga, si Kecil pun perlu juga dibiasakan berolahraga sejak usia dini.

Bagi bayi, olahraga sangat bagus untuk membangun kekuatan otot serta koordinasi anggota gerak tubuh. Berolahraga bersama pun dapat membantu si Kecil bonding dengan Mama dan Papa.

Salah satu aktivitas olahraga ringan yang bisa dilakukan bersama bayi adalah trampolin. Mama atau Papa bisa berbaring telentang di atas lantai berkarpet dan angkat si Kecil berdiri di atas dada atau perut. Ia pasti akan senang melompat-lompat dan Anda akan senang melihat si Kecil tertawa cekikan.

Sambil membuat si Kecil melompat-lompat di atas badan Mama seperti sedang bermain trampolin, terus ajak ia bicara tentang semua gerakan yang mereka lakukan. Atau, Mama juga sambil bisa nyanyikan lagu favoritnya.

8. Bercermin

Tempatkan cermin yang didesain khusus dan aman untuk bayi setinggi mata si Kecil dan biarkan dia mengamati bayangannya sendiri. Terus lakukan ini seiring si Kecil bertumbuh besar.

Bayi menyukai cermin karena mereka suka mengamati wajah dan berinteraksi dengan “bayi lain” yang mereka lihat. Cermin juga dapat memicu rasa ingin tahu dan memotivasi si Kecil untuk melatihnya mengangkat kepala dan melihat sekeliling saat tengkurap.

Lama kelamaan, keterampilan kognitifnya juga akan ikut terasah karena si Kecil akan dapat mulai menghubungkan tentang apa yang ia lakukan dan dirasakan tubuhnya dengan apa yang dia lihat.

9. Kocok Kotak Mainan

Ambil wadah plastik tanpa tepian yang tajam, kemudian isi dengan beberapa mainan kecil yang biasa dimainkan si Kecil. Dekatkan wadah ke bayi dan miringkan sedemikian rupa sehingga beberapa mainan keluar dari wadah.

Ulangi dua atau tiga kali dan berikan wadah kepada si Kecil untuk memintanya meniru gerakan Mama tadi. Biarkan dia mengocok dan menggetarkan kotaknya sampai ia bisa mengeluarkan semua mainan tersebut, dan mungkin Mama bisa menambah jumlah mainannya supaya makin ramai.

Permainan ini bagus untuk menstimulasi keterampilan si Kecil menalar dan berpikir logis, karena ia juga akan belajar tentang konsep sebab dan akibat.

10. Cari Benda yang Hilang

Pada usia 5 bulan ini, bayi sudah mulai paham bahwa benda yang hilang dari pandangannya tidak berarti seketika lenyap atau habis. Untuk membantu si Kecil makin ahli menguasai konsep ini, Mama bisa coba aktivitas stimulasi yang satu ini.

Caranya, baringkan bayi di tempat tidur yang ada selimutnya. Ambil mainan favorit si Kecil yang ia kenali dengan baik. Tutupi setengah badan mainan tersebut di bawah selimut dengan ujung yang mencuat. Kemudian coba pancing bayi untuk mengambil mainan dan ketika dia mencoba meraihnya, tarik perlahan ke dalam selimut sehingga mainannya makin tersembunyi. Lakukan secara perlahan hingga bayi menariknya dan menunjukkan ekspresi penasaran. Biarkan bayi menarik mainan setelah beberapa tarikan. Setelah si Kecil berhasil meraih mainan itu, ulangi permainan dengan benda atau mainan yang lain.

Teruslah berikan bekal terbaik berupa stimulasi serta nutrisi yang tepat dari ASI dan MPASI mulai usia 6 bulan nanti agar si Kecil bisa terus bertumbuh kembang dengan optimal. Nah, Mama dan Papa juga bisa download e-book eksklusif 8 Winning Skills Stimulation Kit yang berisi kumpulan aktivitas stimulasi menarik bagi si Kecil.

Tanda-Tanda Keterlambatan Perkembangan yang Perlu Diwaspadai

Selama memberikan stimulasi dan memantau tumbuh kembang bayi dari bulan ke bulan, sangat wajar jika Mama dan Papa bertanya-tanya apakah si Kecil sudah mencapai milestone sesuai target.

Setiap bayi bisa berkembang dan belajar dengan cara serta kecepatannya sendiri. Jadi, sangat lumrah untuk memperhatikan ada beberapa bayi yang bisa cepat belajar, sementara yang lainnya mungkin butuh sedikit waktu sampai bisa percaya diri.

Yang paling penting justru mewaspadai tanda-tanda bahaya alias red flags yang mungkin menunjukkan keterlambatan perkembangan (general developmental delay).

Jadi jika Mama dan Papa menemukan salah satu tanda bahaya di bawah ini selama memberikan bayi stimulasi, sebaiknya segeralah periksakan si Kecil ke dokter:

  • Gerakan yang asimetris atau tidak seimbang antara anggota tubuh bagian kiri dan kanan.

  • Menetapnya refleks primitif (refleks yang muncul saat bayi baru lahir) di usia 6 bulan ke atas.

  • Hiper/hipotonia atau gangguan tonus otot.

  • Hiper/hiporefleksia atau gangguan refleks tubuh.

  • Adanya gerakan anggota tubuh yang tidak terkontrol.

  • Bayi masih menggenggam setelah usia 4 bulan.

  • Adanya dominasi satu tangan (handedness) sebelum usia 1 tahun.

  • Masih sangat suka memasukkan mainan ke dalam mulut setelah usia 14 bulan.

  • Fokus penglihatan yang inkonsisten.

  • Kurangnya kemampuan menunjuk untuk memperlihatkan ketertarikan terhadap suatu benda pada usia 20 bulan.

  • Ketidakmampuan membuat frase kalimat yang bermakna setelah 24 bulan.

  • Orang tua masih tidak mengerti perkataan anak pada usia 30 bulan.

  • Atensi atau respon yang tidak konsisten terhadap suara atau bunyi, misalnya saat dipanggil tidak selalu memberi respon.

  • Kurang mampu membagi perhatian atau ketertarikan dengan orang lain pada usia 20 bulan.

  • Sering mengulang ucapan orang lain (membeo) setelah usia 30 bulan.

  • Jarang senyum atau membuat ekspresi kesenangan lain pada usia 6 bulan.

  • Kurang bersuara dan menunjukkan ekspresi wajah pada usia 9 bulan.

  • Tidak merespon panggilan namanya pada usia 12 bulan.

  • Belum mengucapkan satu kata pun di usia 15 bulan.

  • Tidak bisa bermain pura-pura (pretend play atau bermain peran) pada usia 18 bulan.

  • Belum ada gabungan 2 kata yang berarti pada usia 24 bulan.

  • Tidak adanya babbling, bicara, dan kemampuan bersosialisasi/interaksi.

  • Kurangnya kemampuan mata mengikuti gerak benda pada usia 4 bulan.

  • Belum merespon atau mencari sumber suara di usia 6 bulan.

Untuk benar-benar memastikan ia mengalami keterlambatan perkembangan atau tidak hanya bisa lewat skrining medis, Ma. Sebab, ada banyak hal yang dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan umum, antara lain gangguan genetik atau kromosom seperti sindrom Down, hingga gangguan atau infeksi susunan saraf seperti cerebral palsy, spina bifida, dan sindrom Rubella. 

Riwayat bayi lahir prematur atau kurang bulan dan memiliki berat lahir rendah juga dapat memengaruhi risiko keterlambatan perkembangan.

Jadi, jangan pernah ragu berkonsultasi ke dokter, ya. Dengan mengetahui secara dini, dokter dapat mencari penyebabnya untuk segera melakukan intervensi yang tepat.

Semoga artikel ini membantu, Ma. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut apa lagi perkembangan baru yang ditunjukkan bayi pada usia 6 bulan nanti dan tips stimulasinya, lanjutkan membaca artikelnya di sini, ya!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Earley, B. (2021, September 20). Best Activities for a 5-Month-Old Baby. What to Expect; WhattoExpect. https://www.whattoexpect.com/first-year/play-and-activities/best-activities-for-5-month-old-baby
     
  2. Rohit Garoo. (2014, September 11). 17 Fun And Interesting Activities For 5-Month-Olds. MomJunction. https://www.momjunction.com/articles/learning-activities-for-your-5-month-old-baby_0091518/#17-games-and-activities-for-5-month-old-baby
     
  3. Activities for 5 month olds - BBC Tiny Happy People. (2023). BBC Tiny Happy People. https://www.bbc.co.uk/tiny-happy-people/5-month-old-baby-development-activities
     
  4. ‌‌IDAI | Mengenal Keterlambatan Perkembangan Umum pada Anak. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mengenal-keterlambatan-perkembangan-umum-pada-anak
     
Artikel Terkait