Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
puting-lecet-pada-ibu-menyusui_1
Kehamilan & Menyusui

Puting Lecet Pada Ibu Menyusui

10 Februari 2020

Bagi Ibu yang baru pertama kali menyusui, puting yang sakit adalah hal yang lumrah. Tapi bukan berarti Ibu harus menderita setiap kali Ibu harus menyusui si kecil. Puting yang sakit hanya normal bila hanya terjadi selama beberapa detik saat si kecil mulai menyusui. Bila rasa sakit bertahan selama proses menyusui, berarti ada sesuatu yang salah, entah dari posisi menyusui Ibu, atau pun dari si kecil. Bila Ibu terus merisaukan rasa sakit itu, lama kelamaan puting Ibu akan lecet, bahkan berdarah, sehingga proses menyusui akan sangat menyakitkan.

Baca Juga: Mengajarkan Teknik Latch On pada Bayi

Pertolongan Pertama Pada Puting Lecet Saat Menyusui

Untuk pertolongan pertama terhadap puting yang kering dan lecet, pastikan posisi dan teknik pengisapan si kecil sudah benar. Selain itu, jangan gunakan minyak atau krim yang perlu dibersihkan sebelum menyusui untuk merawat puting Ibu. Gunakanlah Lansinoh, zat lanolin murni yang hipoalergenik dan bebas pestisida. Lansinoh menyembuhkan dengan menghasilkan pelembab jaringan yang normal dan tidak perlu dicuci sebelum si kecil menyusui.

Faktor Penyebab Puting Lecet Saat Menyusui

Bila pertolongan pertama itu tidak berhasil menghilangkan rasa sakit saat menyusui, ada beberapa hal lain yang bisa menjadi penyebab rasa sakit Ibu selain puting yang kering, yaitu:

1. Hisapan dangkal

Yang dimaksud dengan hisapan dangkal adalah si kecil hanya menghisap bagian puting Ibu saja. Bila Ibu melihat puting Ibu berubah bentuk menjadi seperti tube lipstik baru, atau ada garis melintang di tengah puting Ibu, berarti penyebab rasa sakit Ibu adalah hisapan dangkal si kecil. Ubah posisi menyusui Ibu agar lebih banyak bagian payudara Ibu yang masuk ke mulut si kecil.

2. Trauma breast pump

Pemakaian breast pump yang salah juga bisa melukai puting Ibu. Bisa jadi breast pump Ibu terlalu kecil untuk puting Ibu. Atau Ibu terlalu tinggi mengatur tingkat penghisapan breast pump Ibu.

3. Sariawan

Bila si kecil terkena thrush infection (sejenis infeksi jamur mirip sariawan) di mulutnya, infeksi ini bisa menulari Ibu dan menyebabkan puting Ibu sakit. Tanda bila puting Ibu terkena thrush infection termasuk rasa gatal, puting menjadi kemerahan, dan rasa sakit di payudara Ibu selama dan sesudah menyusui.

4. Lidah terikat (toungue-tie)

Lidah terikat terjadi bila membran (frenulum) yang menempelkan lidah ke dasar mulut lebih pendek dari normal. Selain menghambat proses menyusui, bila tongue-tie tidak segera ditangani sampai anak agak besar, anak bisa mengalami kesulitan melafalkan beberapa konsonan yang akhirnya mengganggu proses bicara anak. Bila si kecil mempunyai tongue tie, dokter anak bisa dengan mudah menggunting frenulum di bagian bawah lidah, sehingga bayi bisa menghisap dengan lebih efisien. Pengguntingan frenulum adalah prosedur yang sangat cepat, tidak menimbulkan rasa sakit, dan dapat dilakukan di ruang praktek dokter Ibu.

5. Milk bleb (luka melepuh pada payudara)

Hal ini terjadi karena ada lapisan tipis kulit yang tumbuh di atas saluran ASI, sehingga ASI tidak bisa keluar dan menyumbat saluran ASI. Gejalanya berupa titik putih atau kekuningan di puting yang menyakitkan bila titik tersebut disentuh.

6. Puting lecet

Luka lecet kekuningan atau bahkan berdarah pada puting yang mengakibatkan rasa sakit yang sangat saat menyusui. Puting lecet bisa terjadi karena penyebab yang telah disebutkan di atas. Tapi bila Ibu memiliki sejarah penyakit herpes, hentikan proses menyusui dan segera temui dokter dan konsultan laktasi, karena Ibu bisa menularkan herpes ke si kecil bila proses menyusui diteruskan. Untuk sementara, pompa ASI Ibu dengan breast pump untuk menghindari bengkaknya payudara Ibu. Tapi jangan berikan ASI Ibu kepada si kecil. Bila hanya payudara Ibu yang terluka, Ibu masih bisa menyusui dengan payudara Ibu yang tidak terluka.

7. Vasospasme (penyempitan otot)

Bila puting Ibu terlihat pucat dan mulai terasa sangat sakit setelah menyusui, lalu kembali normal setelah beberapa saat, hal ini bisa disebabkan pembuluh darah di puting yang mengalami kejang.

Untuk mengatasi masalah di atas, pilihan paling baik bagi Ibu adalah untuk berkonsultasi ke dokter dan klinik laktasi, agar payudara Ibu segera pulih dan Ibu bisa kembali menyusui dengan tenang.

Tips Mengobati Puting Lecet pada Ibu Menyusui

Dengan mengetahui penyebab-penyebab puting lecet, berikut yang bisa Ibu lakukan untuk mengobati puting lecet.

  • Membersihkan daerah puting sebelum dan sesudah memberikan ASI. Hindari alkohol, antiseptik atau formula sabun yang keras. Ibu disarankan mengusapkan ASI pada area puting karena ASI berperan membunuh bakteri-bakteri yang ada.
  • Tidak berhenti menyusui karena menyusui dapat meminimalisir gangguan payudara lainnya
  • Mengobati dengan salep lanolin
comment-icon comment-icon