Loading...
Penyebab Alergi pada Anak​ - Nutriclub
Imunitas

Penyebab Alergi pada Anak dan Cara Mengetahuinya

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 15 Januari 2020


  • Penyebab Alergi pada Anak
  • Bagaimana cara mengetahui penyebab alergi anak?

Penyebab alergi pada anak antara lain faktor lingkungan, cuaca atau iklim, atau efek samping obat-obatan, Ma. Tapi, mungkinkah alergi bisa disebabkan oleh faktor lainnya?

Simak pembahasannya, yuk, Ma!

Penyebab Alergi pada Anak

Alergi pada anak disebabkan karena apa? Alergi pada anak terjadi saat sistem imun bereaksi berlebihan terhadap zat alergen yang dianggap berbahaya. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Faktor Genetik

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan bahwa seorang ibu penderita alergi dapat menyebabkan alergi pula pada 40% bayi yang baru lahir dan di kemudian hari.

Berdasarkan studi Genome-wide Association Studies (GWAS), perbedaan gen bisa memengaruhi cara tubuh menghasilkan zat pemicu reaksi imun.

Anak-anak punya kemungkinan 50% hingga 75% terserang alergi jika salah satu atau kedua orang tuanya alergi. Contohnya, asma alergi, eksim, dan rinitis alergi musiman.

2. Faktor Lingkungan

Penyebab alergi pada anak selanjutnya adalah lingkungan. Perubahan lingkungan diperkirakan telah memberi dampak pada peningkatan insiden alergi

Beberapa buktinya adalah paparan asap tembakau, infeksi virus pernapasan, penggunaan antibiotik, diet, dan paparan alergen.

Debu, tungau, dan polusi udara merupakan aeroalergen, atau alergen pemicu yang terhirup si Kecil. 

Selain itu, serat wol maupun serpihan debu dari hewan peliharaan juga dapat menjadi pemicunya.

Baca Juga: Mengenal Jenis Alergi pada Kulit Anak dan Cara Mengatasinya

3. Kebiasaan Lingkungan yang Meningkatkan Risiko Alergi

Kebersihan rumah yang tidak optimal, termasuk paparan tungau debu, asap rokok, serta polusi udara dalam ruangan yang buruk dapat meningkatkan risiko terjadinya rhinitis alergi pada anak. 

Bukan hanya itu, paparan terhadap bulu hewan peliharaan seperti anjing dan kucing dapat memperburuk gejala alergi, terutama pada anak yang sensitif. 

Mama, mari lebih waspada terhadap faktor-faktor lingkungan ini guna melindungi kesehatan pernapasan anak!

4. Efek Samping Obat-Obatan

Meskipun jarang, si Kecil bisa mengalami reaksi alergi terhadap obat-obatan seperti antibiotik (misalnya penisilin), obat anti-nyeri seperti ibuprofen, serta vaksin dan insulin. 

Reaksi ini bisa muncul dalam bentuk ruam, gatal, hingga gejala serius seperti pembengkakan saluran napas atau anafilaksis. 

Obat anti-kejang, kemoterapi, bahkan anestesi lokal dan umum juga berpotensi memicu alergi pada sebagian si Kecil. Penting bagi orang tua untuk segera mengenali gejala sebelum terjadi reaksi yang parah.

5. Faktor Cuaca atau Iklim

Perubahan iklim memperburuk alergi pada anak dengan memperpanjang musim serbuk sari dan meningkatkan paparan alergen di udara. 

Cuaca ekstrem seperti hujan deras dan suhu panas turut menurunkan kualitas udara dalam ruangan, memicu pertumbuhan jamur serta paparan debu rumah. 

Anak dengan asma menjadi kelompok paling rentan karena sistem pernapasan mereka lebih sensitif terhadap perubahan lingkungan ini.

Bagaimana cara mengetahui penyebab alergi anak?

Mengetahui penyebab alergi pada anak penting agar penanganan bisa tepat dan efektif. Ada beberapa jenis tes yang dapat dilakukan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan anak:

  • Skin prick test dan intradermal skin test: Digunakan untuk mendeteksi alergi terhadap makanan, obat, tungau, atau hewan.
  • Blood test (tes darah): Dilakukan jika anak tidak bisa menjalani tes kulit, misalnya karena kondisi kulit yang sensitif atau penyakit kulit tertentu.
  • Patch test: Digunakan untuk mengetahui alergi kulit akibat kontak langsung dengan bahan seperti kosmetik, sabun, atau logam.
  • Food challenge: Tes ini dilakukan di bawah pengawasan dokter, biasanya di rumah sakit, untuk memastikan apakah anak alergi terhadap makanan tertentu.

Baca Juga: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi Alergi Makanan pada Anak

Download Panduan Dukung Daya Tahan Tubuh 1000 Hari Pertama untuk panduan lengkap dan eksklusif seputar cara pemenuhan nutrisi penting untuk daya tahan tubuh anak, cara stimulasi yang optimal, hingga strategi menjaga kesehatan si kecil di 1000 hari pertama usianya. Gratis!

Gabung jadi member Nutriclub untuk dapatkan ratusan expert-verified parenting content yang terkurasi sesuai usia si Kecil, akses ke call center yang terhubung langsung dengan ahli seputar nutrisi dan tumbuh kembang anak, serta beragam exclusive rewards khusus untuk Mama dan si Kecil dari setiap pembelian produk Nutrilon. Daftar, sekarang!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Mengenali alergi susu sapi pada anak. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mengenali-alergi-susu-sapi-pada-anak
  2. KidsHealth. (2022). Allergies. Nemours. https://kidshealth.org/en/parents/allergy.html
  3. News-Medical. (2022). Allergies and genetics. https://www.news-medical.net/health/Allergies-and-Genetics.aspx
  4. Verywell Health. (2023). Are allergies hereditary? https://www.verywellhealth.com/are-allergies-hereditary-5198808#citation-1
  5. Ober, C., & Yao, T.-C. (2011). The genetics of asthma and allergic disease: A 21st century perspective. Clinical & Experimental Allergy, 41(12), 150–152. https://doi.org/10.1111/cea.12327
    Ikatan Dokter Anak Indonesia. Dermatitis atopik: Lesi kemerahan dengan rasa gatal. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/dermatitis-atopik-lesi-kemerahan-dengan-rasa-gatal 
  6. World Allergy Organization. (2024). Allergic diseases and climate change: Impact and adaptation. World Allergy Organization Journal, 17(3). https://www.worldallergyorganizationjournal.org/action/showPdf?pii=S1939-4551%2824%2900120-0
  7. Children's Allergy Doctors. (2025). Drug allergy. https://childrensallergydoctors.com/drug-allergy/
Artikel Terkait