Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
Mekonium bayi - Nutriclub
Kesehatan

Mengenal Penyebab dan Bahaya Sindrom Aspirasi Mekonium

10 Februari 2020

Mekonium adalah feses pertama bayi yang biasanya dikeluarkan dalam 24-48 jam pertama setelah lahir. Akan tetapi, ada kasus mekonium yang keluar di dalam kandungan sebelum proses persalinan. 

Mekonium yang terhirup oleh bayi di dalam kandungan dapat menyebabkan keracunan yang disebut dengan sindrom aspirasi mekonium. Apa penyebab mekonium keluar di dalam rahim dan apa dampak bahayanya pada bayi setelah lahir?

Simak penjelasan selengkapnya di artikel ini!

Apa Itu Mekonium?

Mekonium adalah feses pertama bayi yang bertekstur kental, lengket, berwarna hijau tua, dan tidak berbau. Feses bayi yang pertama keluar biasanya terdiri dari sel, lendir, rambut, empedu dan bahan lainnya. 

Apakah Mekonium Berbahaya?

Mekonium adalah feses pertama yang bersifat steril dan biasanya keluar dalam 1–2 hari setelah bayi lahir. Namun pada beberapa kasus, bayi dapat mengeluarkan feses pertamanya saat masih di dalam kandungan.

Jika mekonium dikeluarkan menjelang persalinan dan bercampur dengan cairan ketuban maka cairan ketuban menjadi tercemar, yang tadinya jernih dan licin berubah menjadi hijau keruh. Cairan inilah yang bersifat beracun bila terhirup oleh janin. 

Menelan mekonium saat masih dalam kandungan sebenarnya tidak masalah. Bayi berlatih menelan dengan meminum cairan ketuban. Jadi jika mereka mengeluarkan sejumlah kecil mekonium dan menelannya, hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Di sisi lain, menghirup mekonium ke dalam paru-paru bisa berbahaya.

Baca Juga: Kondisi Kesehatan Bayi Baru Lahir Dilihat dari Warna dan Tekstur BAB-nya

Apa Dampak Negatif Air Ketuban Bercampur dengan Mekonium?

Feses yang terhirup oleh janin di dalam kandungan dapat meningkatkan risiko terjadinya sindrom aspirasi mekonium. 

Sindrom aspirasi mekonium adalah kondisi keracunan akibat janin menghirup fesesnya sendiri ketika masih di dalam kandungan. Kondisi ini sangat berbahaya jika tidak segera ditangani, karena feses bisa tersangkut di saluran udara bayi, mencegah paru-parunya mengembang dan menghalangi bayi mendapatkan udara ketika lahir.

Cairan racun tersebut juga bisa menyumbat serta mengiritasi saluran pernapasan dan paru-paru bayi. Aspirasi mekonium dapat menyebabkan rusaknya jaringan paru, termasuk tersumbatnya jalan napas, sepsis, inflamasi, aktivasi komplemen, produksi sitokin, serta meningkatkan tekanan pada pembuluh darah paru.

Dalam keadaan yang berat, keracunan mekonium dapat menimbulkan hipertensi pulmonal yang dapat menyebabkan kegagalan pernapasan.

Lalu, apa penyebab air ketuban bercampur mekonium?

Penyebab Aspirasi Mekonium

Aspirasi mekonium terjadi saat bayi stres sehingga bisa terengah-engah dan mengeluarkan feses pertamanya saat masih dalam rahim. Akibatnya, mekonium dapat bercampur dengan air ketuban yang mengelilingi bayi dan kemudian terhirup oleh bayi.

Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan bayi stres dalam kandungan dan meningkatkan risiko terjadinya aspirasi mekonium, yaitu:

  • Kehamilan lewat waktu (usia kandungan lebih dari 40 minggu)

  • Persalinan yang sulit atau lama.

  • Kondisi kesehatan Mama hamil, seperti memiliki hipertensi atau diabetes saat hamil.

  • Kondisi medis janin, seperti mengalami hipoksia (penurunan kadar oksigen) dalam kandungan. 

  • Gangguan pertumbuhan janin.

Bayi yang stres karena mengalami infeksi dalam kandungan juga dapat mengeluarkan mekonium sebelum lahir.

Ketika mekonium bercampur dengan cairan ketuban, ada kemungkinan cairan tersebut masuk dalam paru-paru sebelum, selama, atau setelah lahir. Namun, sebagian besar bayi yang mengeluarkan mekonium bercampur cairan ketuban tidak akan terkena sindrom aspirasi mekonium.

Apa tanda-tanda bayi baru lahir mengalami aspirasi mekonium?

Tanda dan Gejala Aspirasi Mekonium pada Bayi

Beberapa tanda paling umum bayi mengalami aspirasi mekonium adalah:

  • Bayi memiliki noda mekonium saat lahir.

  • Bayi mengalami masalah pernapasan atau detak jantung yang lambat.

  • Bayi tampak lemas lunglai, kurang aktif bergerak saat lahir.

  • Sulit bernapas, atau napas cepat.

  • Detak jantung bayi lambat.

  • Warna kulit dan bibir biru (sianosis).

  • Bayi mendengkur, napas seperti grok-grok.

  • Retraksi dinding dada (pernapasan cepat dan dalam, yang dapat dilihat dari otot dada yang terlihat tertarik ke dalam).

  • Bayi berhenti napas (apnea).

Jika terlambat ditangani, kondisi ini dapat berakibat fatal. 

Baca Juga: Berbagai Masalah Umum pada Bayi Baru Lahir

Cara Mengatasi Aspirasi Mekonium pada Bayi

Bayi yang baru lahir biasanya akan langsung diperiksa untuk mengetahui skor apgarnya. Skor apgar adalah metode yang digunakan dokter untuk menilai kondisi fisik dan kesehatan bayi newborn lewat pemeriksaan warna kulit, denyut jantung, respon refleks, keaktifan otot (tonus), dan pernapasan.

Apgar score yang dianggap bagus biasanya 7. Apabila dokter menilai hasil skor Apgar bayi baru lahir rendah, dokter akan melakukan pertolongan pertama sembari melakukan pemeriksaan lanjutan lain, seperti analisis gas darah untuk mengevaluasi kadar oksigen dan karbon dioksida, serta rontgen dada untuk melihat kondisi paru-paru bayi.

Bayi baru lahir yang mengalami aspirasi mekonium harus dirawat di neonatal intensive care unit (NICU) dan mendapatkan bantuan oksigen sesegera mungkin. 

Bayi yang mendapat tambahan oksigen namun masih kesulitan bernapas akan mendapat bantuan mesin pernapasan (ventilator). Bayi dengan sindrom aspirasi parah mungkin memerlukan perawatan lebih lanjut, seperti:

  • Surfaktan untuk membantu membuka paru-paru.

  • Oksida nitrat yang dihirup. Gas ini ditambahkan ke oksigen berfungsi guna membuka pembuluh darah dan sehingga pengiriman oksigen dapat meningkat.

  • Memompa darah dari tubuh melalui paru-paru buatan menggunakan mesin ECMO yang bekerja seperti jantung. Seperti paru-paru normal, paru-paru menambahkan oksigen ke darah dan menghilangkan karbon dioksida. Kemudian mesin mengirimkan darah tersebut kembali ke anak tersebut.

Lama masa perawatan tergantung pada berat dan ringannya derajat penyakit. Kebanyakan bayi dengan sindrom aspirasi dapat membaik dalam beberapa hari atau minggu, tergantung pada seberapa banyak mekonium yang mereka hirup.

Semoga artikel ini menambah wawasan baru Mama mengenai sindrom aspirasi mekonium, yang meski jarang terjadi tetap harus diwaspadai. Dan jika Mama masih memiliki pertanyaan seputar kesehatan bayi baru lahir dan cara perawatannya, jangan ragu untuk langsung konsultasi dengan tim Nutriclub Expert Advisors yang siap mendampingi Mama 24/7. Gratis!

  1. Meconium Aspiration Syndrome (MAS) (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2020). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/meconium.html#:~:text=Meconium%20aspiration%20happens%20when%20a,a%20long%20or%20hard%20delivery
  2. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/366/aspirasi-mekonium
  3. Clinic, C. (2023). Meconium Aspiration Syndrome: Causes, Treatment & Recovery. Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24620-meconium-aspiration-syndrome
comment-icon comment-icon