Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
ultrasonografi-usg-di-masa-kehamilan_large
Kehamilan & Menyusui

Ultrasonografi (USG) di Masa Kehamilan

15 Januari 2020

Artikel ini akan membantu Mama mengetahui lebih jauh soal pemeriksaan ultrasonografi (USG) dan cara membaca hasil USG bayi ketika masa kehamilan.

Pemeriksaan Ultrasonografi

Ada dua scan utama yang ditawarkan kepada Mama di masa kehamilan, yaitu:

  1. Scan pada kehamilan 12 minggu
  2. Scan pada kehamilan 20 minggu (anomaly scan) untuk mendeteksi bila terdapat kelainan

Beberapa dokter akan menawarkan keduanya. Tapi melakukan scan pada kehamilan 20 minggu saja dianggap cukup. Selebihnya, Mama dapat melakukan sejumlah scan sesuai keinginan Mama. Kebanyakan scan kehamilan dilakukan dengan menggunakan ultrasound. Sejenis jeli akan dioleskan ke perut Mama, kemudian sebuah alat kecil bernama transducer  digerakan di atas kulit perut yang sudah diolesi jeli. Proses ini mengirimkan gambar janin di dalam rahim ke layar monitor.

Biasanya sebelum di scan, Mama diminta minum untuk mengisi penuh kandung kemih. Cara ini membantu mendorong uterus Mama ke depan sehingga menghasilkan gambar yang jelas. Berikut ini beberapa jenis-jenis USG.

Did you know?

Tes Amniosintesis diutamakan untuk ibu hamil yang berisiko tinggi, seperti jika ditemukan adanya kelainan saat pemeriksaan USG. Ketahui selengkapnya di sini.

LIHAT LENGKAP

USG Awal Kehamilan

Pemeriksaan USG di awal kehamilan penting dilakukan bila Mama mengalami nyeri, pendarahan atau pernah mengalami keguguran atau kehamilan ectopic pada kehamilan 6-10 minggu. Karena di awal kehamilan ukuran janin masih sangat kecil, maka scan dilakukan dengan alat khusus melalui vagina. Walaupun proses ini tidak rumit, wajar bila Mama merasa takut saat menjalaninya.

Supaya Mama lebih siap, sebelum di-scan tanyakan pada dokter bagaimana proses scan tersebut. Biasanya kalau sudah tahu, Mama akan lebih siap dan tidak takut lagi.

Dating Scan (Menetapkan Tanggal Scan)

Scan ini dilakukan pada kehamilan 6 sampai 12 minggu. Kebanyakan rumah sakit menawarkan scan ini untuk mengetahui beberapa hal  penting, seperti:

  • Usia janin 
  • Apakah terdapat lebih dari satu bayi 
  • Memeriksa detak jantung bayi 
  • Apakah ada kelainan yang jelas. 
  • Apakah ovarium Mama dalam kondisi sehat

Proses scan ini hanya berlangsung sekitar 10 menit. Dengan ini, Mama bisa melihat gerakan bayi di dalam kandungan melalui layar monitor. Hasil cetak USG bisa Mama bawa pulang dan bisa Mama tunjukkan pada teman atau kerabat tercinta.

Scan Nuchal Translucency

Scan ini dilakukan untuk mengetahui apakah janin mengalami down syndrome atau kelainan kromosom lainnya. Biasanya scan ini dilakukan pada ibu hamil berisiko tinggi atau berusia di atas 35 tahun.

Saat paling baik melakukan scan ini antara usia kehamilan 11 sampai 14 minggu. Beberapa  rumah sakit tidak melakukan scan jenis ini. Tapi bila Mama mau, Mama bisa meminta dokter melakukannya. Bila hasil scan menunjukkan kemungkinan tertentu, maka Mama harus melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti pemeriksaan amniosintesis (cairan ketuban) untuk memastikan kesehatan janin. Untuk kondisi ini, Mama dan Papa tentu perlu berkonsultasi pada dokter.

Scan di Trimester ke-2

Seperti halnya kenyamanan yang Mama rasakan di kehamilan trimester ke-2, scan pada  kehamilan 18 sampai 21 minggu ini juga jadi yang menggembirakan. Mama akan senang melihat janin sudah berkembang pesat di layar monitor.Dalam periode ini, Mama juga sudah bisa tahu jenis kelaminnya.

Pemeriksaan ini hanya berdurasi 15 sampai 20 menit. Pihak  rumah sakit  biasanya mengizinkan Mama mencetak foto-foto bayi dari pemeriksaan tersebut. Pada pemeriksaan ini, dokter akan memantau:

  • Kepala bayi, apakah ada masalah pada otak atau bibir sumbing
  • Tulang belakang dan perut bayi lurus dan berkembang dengan baik
  • Ukuran dan bentuk jantung bayi
  • Melihat sejumlah cairan ketuban (amniotic fluid) tertelan bayi - tampak seperti gelembung hitam dalam perutnya 
  • Ginjal dan kandung kemih bayi
  • Perkembangan tangan dan kaki bayi
  • Plasenta, tali ari-ari (umbilical cord) dan cairan ketuban (amniotic fluid)
  • Ukuran kepala, perut dan tulang tumbuh dengan baik

Dari pemeriksaan ini, bila ada masalah, dokter akan membicarakannya pada Mama untuk pemeriksaan lanjutan.

Baca Juga: USG Saat Hamil, Bahayakah?

USG Pertumbuhan (Growth Scan)

USG Pertumbuhan ini dilakukan hanya bila ada kekhawatiran pada tumbuh kembang bayi untuk memastikan ia tumbuh sehat.

USG 4D atau 3D

Mama bisa meminta dokter melakukan tes USG 3D. Berbeda dari USG biasa yang hanya menunjukkan gambar 2 dimensi dari janin, pada USG 3D janin akan terlihat lebih jelas. Bagian yang bisa dilihat melalui USG 3D juga lebih luas.

Mama juga bisa bertanya pada dokter untuk merekam hasil USG 3D-nya ke dalam CD. Hal ini lebih mudah dilihat nanti di rumah daripada sebelumnya ketika Mama hanya bisa membawa pulang foto hasil USG. Rekaman USG 3D ini yang disebut sebagai USG 4D.

Optimalkan tumbuh kembang janin selama masa kehamilan dengan memenuhi kebutuhan nutrisi harian Mama. Klik di sini untuk informasi lengkapnya.

Itulah tadi penjelasan seputar tes ultrasonografi di masa kehamilan. Kesimpulannya, USG dapat dilakukan untuk berbagai tujuan pada masa kehamilan. Maka dari itu, jangan ragu untuk diskusi dengan ahli kandungan untuk melakukan USG dan mengetahui kondisi si janin.

  • Martel, Janelle. “Pregnancy Ultrasound.” Healthline, Healthline Media, 7 Oct. 2016, www.healthline.com/health/pregnancy/ultrasound. Accessed 3 Aug. 2021.
  • NHS Choices. Ultrasound Scans in Pregnancy. 2021, www.nhs.uk/pregnancy/your-pregnancy-care/ultrasound-scans/. Accessed 3 Aug. 2021.
floating-icon