Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
sindrom-kematian-mendadak-pada-si-kecil-sudden-infant-death-syndrome-sids_large
Kesehatan

Pahami Risiko SIDS (Kematian Mendadak pada Bayi) dan Cara Mencegahnya

Article Oleh : Annisa Amalia Ikhsania 15 Januari 2020

SIDS atau Sudden Infant Death Syndrome adalah kematian SIDS adalah kematian mendadak pada bayi sehat yang berusia kurang dari 12 bulan tanpa sebab jelas. SIDS juga sering disebut dengan istilah crib death karena umumnya terjadi di tempat tidur bayi. Sindrom ini sering dialami bayi yang berusia di bawah satu tahun. Apa yang membuat bayi berisiko mengalami kematian mendadak dan bagaimana cara mencegah SIDS? Yuk, Ma, simak penjelasan informasinya di bawah ini!

Apa Penyebab SIDS?

Penyebab dari kematian mendadak bayi yang merujuk pada SIDS belum diketahui secara pasti. Para ahli berpendapat bahwa adanya gangguan pada fungsi hati bayi dapat menjadi salah satu hal yang mempengaruhi terjadinya SIDS. Penelitian juga menunjukkan bahwa bayi yang meninggal dunia akibat SIDS memiliki tingkat serotonin lebih rendah dari standar normal di batang otaknya. 

Selain itu, ada beberapa hal yang mungkin juga mempengaruhi risiko seorang bayi terhadap SIDS. Berikut penjelasannya: 

1. Faktor Fisik

Faktor fisik yang menjadi penyebab SIDS terjadi adalah sebagai berikut. 

  • Kecacatan pada otak. Pada bayi yang memiliki gangguan saraf otak, kinerja otak yang mengontrol pernafasan ketika ia tidur belum cukup berkembang untuk dapat mengatur napas. 

  • Berat badan bayi lahir rendah. Bayi lahir prematur merupakan bagian dari risiko penyebab SIDS, Ma. Ini karena otak si Kecil belum terbentuk sempurna di dalam kandungan Mama dengan kelahiran prematur, sehingga membuatnya memiliki kontrol yang lebih rendah pada proses otomatis seperti detak jantung maupun bernapas.

  • Infeksi pernapasan. Sering kali ditemukan demam dan gangguan pernapasan pada bayi yang mungkin membuat bayi kesulitan bernapas saat tidur sehingga menyebabkan SIDS.

  • Jenis kelamin. Anak laki-laki lebih berisiko mengalami SIDS dibandingkan dengan anak perempuan.

  • Usia. Kondisi SIDS paling sering terjadi pada bayi berusia dua hingga tiga bulan.

  • Riwayat kesehatan keluarga. Bayi yang memiliki kakak atau sepupu yang meninggal dunia karena SIDS lebih berisiko tinggi mengalami SIDS.

  • Bayi lahir prematur. Bayi lahir prematur dapat meningkatkan risiko si Kecil terkena SIDS

2. Faktor Eksternal

Tak hanya faktor fisik, risiko terjadinya SIDS juga dikaitkan dengan faktor-faktor di bawah ini. 

  • Tidur tengkurap atau menghadap samping. Posisi tidur bayi ini dapat membuat bayi lebih sulit bernapas dibanding posisi telentang.

  • Tidur di atas permukaan alas yang empuk. Terkadang ini membuat saluran napas bayi tertutup pada posisi tertentu. Kasur yang terlalu empuk membuat badan bayi melesak (terbenam) ke dalam. Hal ini berbahaya karena dapat membuat bayi kesulitan bernapas.

  • Tidur di ranjang yang sama dengan orang tua. Tahukah, Ma? Tidur bersama dalam satu tempat tidur dengan orang tua, saudara, atau hewan peliharaan dapat meningkatkan risiko terjadinya SIDS.

  • Kepanasan (overheating). Salah satunya karena pakaian dan perlengkapan bayi yang terlalu tebal dan tertutup. Selain itu, suhu ruangan yang panas dapat meningkatkan metabolisme bayi, sehingga bayi dapat kehilangan kontrol pernapasan. Namun, suhu panas sebagai penyebab SIDS belum dapat dijelaskan dengan baik. Apakah ini sebagai faktor yang benar-benar dapat menyebabkan SIDS atau hanya faktor yang menggambarkan penggunaan pakaian atau selimut yang menghalangi pernapasan bayi.

  • Tinggal di lingkungan atau rumah dengan perokok. Bayi yang menjadi erokok pasif memiliki risiko lebih tinggi terhadap SIDS.

  • Mama berusia lebih muda saat hamil, yakni pada usia di bawah 20 tahun.

  • Mama aktif merokok, menggunakan narkoba, dan/atau mengonsumsi minuman beralkohol saat hamil.

Terlepas dari berbagai faktor risiko di atas, sindrom kematian mendadak pada bayi dapat terjadi tanpa penyebab yang jelas. Kondisi ini juga tidak dapat dijelaskan oleh rekam medis bayi maupun dengan otopsi.

Baca Juga: Penyebab Bayi Sering Kaget Saat Sedang Tidur

Seperti Apa Gejala SIDS pada Bayi?

SIDS pada bayi terjadi secara mendadak sehingga tidak memperlihatkan gejala dan tanda-tanda tertentu. 

Namun, menurut penelitian yang dimuat pada jurnal Forensic Science, Medicine, and Pathology, sindrom kematian mendadak pada bayi kerap muncul ketika bayi sedang tidur, saat peralihan antara bangun dan tidur, maupun setelah bayi tidur.

Penelitian tersebut juga menemukan bahwa bayi kejang saat tidur pun juga menjadi faktor mematikan pada SIDS.

Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Sindrom Kematian Bayi Mendadak?

SIDS adalah kondisi spontan dan mendadak, Ma, sehingga tidak ada obat atau pengobatan yang bisa membantu kondisi ini.

Meski begitu, orang tua bisa melakukan langkah pencegahan untuk menurunkan risiko atau SIDS pada bayi. Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan oleh Mama dan Papa.

1. Baringkan Bayi pada Posisi Telentang

American Academy of Pediatrics menyarankan agar Mama membaringkan atau menidurkan bayi yang baru lahir hanya dalam posisi telentang. Posisi telentang tidak akan menghalangi jalan napas bayi sehingga si Kecil tidak mengalami gangguan pernapasan saat tidur.

Baca Juga: 3 Langkah Mudah Agar si Kecil Tidur Nyenyak 

2. Buat Kasur Bayi Lega

Untuk mencegah bayi tertimpa benda-benda yang lebih berat dari tubuhnya, kondisikan tempat tidur bayi tampak lega atau lowong. Jadi, hindari menaruh bantal dan guling besar, boneka-boneka, mainan, sampai selimut tebal yang bisa menghalangi mulut dan hidung bayi sebagai jalan napasnya.

Bila Mama ingin menyelimuti si Kecil selama tidur malam, gunakanlah selimut tipis dan hanya tutupi sampai bagian dadanya saja. Jika ingin memberi bantal, tunggu sampai bayi berusia 1 tahun.

Selain itu, gunakan matras tidur yang padat, tidak empuk, dan pastikan sprei terpasang dengan kencang ya, Ma.

3. Jangan Biarkan Bayi Tidur Kepanasan

Pakaikan bayi baju tidur yang nyaman dan menyerap keringat agar ia tidak keringatan atau kepanasan. Overheating, seperti yang sudah dijelaskan di atas, dapat menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko kematian mendadak pada bayi.

Tak hanya itu, Mama perlu membuat kamar tidur si Kecil tetap sejuk dengan menyalakan AC atau kipas angin dengan kecepatan rendah.

4. Tidurkan Bayi di Dekat Mama

Bila memungkinkan, tidurkan bayi di tempat tidurnya sendiri untuk mencegah si Kecil terhimpit Mama dan Papa saat tidur, tertimpa bantal-bantal besar, atau tercekik selimut yang orang tuanya pakai.

Jadi, sediakanlah boks bayi khusus untuk si Kecil. Jika Mama khawatir tidak bisa meninggalkan si Kecil tidur sendiri, tempatkan boks bayi dekat tempat tidur Mama.

5. Jangan Merokok di Rumah

Melansir dari Kids Health, bayi yang lahir dari ibu perokok dan meninggal karena SIDS terjadi tiga kali lebih sering daripada bayi yang lahir dari ibu bukan perokok. 

Merokok saat hamil adalah faktor risiko utama terjadinya SIDS, dan asap rokok yang bayi hirup juga dapat meningkatkan kejadian SIDS pada bayi. Jadi, buat peraturan yang ketat di rumah agar anggota keluarga yang dewasa tidak merokok di rumah.

Ketika di luar rumah, jauhi bayi dari area-area atau tempat wisata yang membolehkan pengunjung merokok di ruang terbuka.

6. Berikan ASI

Usahakan memberikan ASI eksklusif kepada bayi minimal selama 6 bulan sampai 2 tahun pertamanya.

Journal of American Academy of Pediatrics, dikatakan bahwa menyusui dapat mengurangi risiko SIDS hingga 50%. Pasalnya, menyusui bayi terbukti dapat menurunkan risiko SIDS pada bayi. 

Selain itu, sebaiknya Mama menghindari minum alkohol saat menyusui karena alkohol dapat meningkatkan risiko bayi Mama mengalami SIDS.

7. Lengkapi Imunisasi 

Pastikan si Kecil mendapatkan imunisasi secara lengkap sesuai dengan jadwal vaksin yang telah direkomendasikan dokter spesialis anak ya, Ma. 

American Academy of Pediatrics dan Centers of Disease Control Prevention menyebutkan bahwa bayi yang menerima imunisasi sesuai rekomendasi dapat menurunkan risiko mengalami SIDS sebanyak 50%, dibandingkan dengan bayi yang tidak menerima imunisasi lengkap.

Baca Juga: Cara Menenangkan Bayi Rewel di Malam Hari

Itulah informasi seputar sindrom kematian bayi mendadak dan cara mencegahnya. Dengan pencegahan yang tepat, Mama bisa lebih tenang saat bayi tertidur pulas di tempat tidurnya. 

Tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak, terutama jika melihat adanya gangguan kesehatan pada bayi. Jika Mama ingin dapatkan informasi lebih lengkap terkait daya tahan tubuh bayi dan nutrisi tepat yang mampu mengoptimalkan imunitas si Kecil, download e-book eksklusif ini, ya!

  1. Kattwinkel et al. American Academy of Pediatrics, 2005;116(5):1245-1255.
  2. Moon RY. American Academy of Pediatrics, 2011;128(5):1030-1039.
  3. Healthline. https://www.healthline.com/health/sudden-infant-death-syndrome#support. Diakses pada 8 November 2022.
  4. Kids Health. https://kidshealth.org/en/parents/sids.html#. Diakses pada 8 November 2022.
  5. Web MD. https://www.webmd.com/parenting/sids-prevention#1. Diakses pada 8 November 2022.
  6. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sudden-infant-death-syndrome/symptoms-causes/syc-20352800. Diakses pada 8 November 2022.
  7. Medicine Net. https://www.medicinenet.com/sids/article.htm. Diakses pada 8 November 2022.
  8. Web MD. https://www.webmd.com/parenting/sids-prevention#1. Diakses pada 8 November 2022.
  9. Forensic Science, Medicine, and Pathology. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3897270/. Diakses pada 8 November 2022.
  10. Duncan JR, Byard RW. Sudden Infant Death Syndrome: An Overview. In: Duncan JR, Byard RW, editors. SIDS Sudden Infant and Early Childhood Death: The Past, the Present and the Future. Adelaide (AU): University of Adelaide Press; 2018 May. Chapter 2. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513399/
comment-icon comment-icon