Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
kenali-perbedaan-alergi-susu-sapi-dan-intoleransi-laktosa_large
Alergi

Kenali Perbedaan Alergi Susu Sapi dan Intoleransi Laktosa

15 Januari 2020

Alergi susu sapi dan intoleransi laktosa adalah dua jenis penyakit yang berbeda. Namun, seringkali terjadi kesalahpahaman dalam identifikasi dua penyakit ini karena gejala yang timbul hampir mirip satu sama lain. Meskipun gejalanya hampir sama, alergi susu sapi dan intoleransi laktosa memiliki penyebab yang berbeda. Kenali lebih lanjut mengenai beda alergi susu sapi dan intoleransi laktosa dari Tim Ahli Nutriclub.

Alergi susu sapi dan intoleransi laktosa adalah dua jenis penyakit yang berbeda. Namun, seringkali terjadi kesalahpahaman dalam identifikasi dua penyakit ini karena gejala yang timbul hampir mirip satu sama lain. Meskipun gejalanya hampir sama,  alergi susu sapi dan intoleransi laktosa memiliki penyebab yang berbeda. Kenali lebih lengkap mengenai perbedaan alergi susu sapi dan intoleransi laktosa dari Tim Ahli Nutriclub.

Perbedaan Alergi Susu Sapi dan Intoleransi Laktosa

Alergi disebabkan oleh reaksi abnormal dari sistem imun tubuh ketika kontak dengan zat alergen. Sedangkan pada intoleransi laktosa, gangguan penyakit disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh mencerna kandungan laktosa pada susu. Berikut adalah penjelasan selengkapnya mengenai alergi susu sapi dan intoleransi laktosa:

Alergi Susu Sapi

Alergi susu sapi merupakan jenis alergi yang paling umum terjadi pada anak-anak. 95% kasus alergi susu sapi terjadi pada rentang usia  1 tahun pertama kehidupan si Kecil. Mayoritas anak teridentifikasi memiliki alergi susu sapi pada 4 bulan pertama. 9 dari 10 pasien alegi susu sapi berhasil sembuh dari alergi setelah usia 3 tahun.

Gejala alergi susu sapi didominasi masalah pada pancernaan (diare, kolik, dan muntah pada bayi), masalah alergi pada kulit (eksim atopik, urticarial), dan gejala gangguan saluran pernafasan (alergi rhinitis, asma). Pada kasus yang lain, ditemukan gejala seperti gagal tumbuh dan anemia.

Pada kasus alegi susu sapi, cara penanggulangannya dilakukan dengan melakukan diet ketat pada produk susu. Hampir seluruh makanan yang mengandung protein susu sapi harus dihindari.  Bagi si Kecil yang mengonsumsi ASI, hal tersebut masih bisa dilanjutkan dengan catatan Ibu harus mengontrol diet dan pola makan yang tidak didominasi makanan yang mengandung protein susu sapi. Bagi si Kecil yang tidak mengonsumsi ASI, asupan makanan dapat diganti dengan konsumsi susu yang terhidrolisis kandungan proteinnya atau susu yang berbahan dasar soya.

Baca Juga: Mengenal Formula Susu Soya untuk Bayi

Intoleransi Laktosa

Berbeda dengan alergi susu sapi yang terkait dengan sistem imun, intoleransi laktosa disebabkan oleh tubuh yang kekurangan enzim laktosa. Kekurangan enzim laktosa mengakitbatkan tubuh tidak mampu untuk mencerna kandungan gula pada susu (laktosa). Kontak bakteri pada usus dengan laktosa yang tidak berhasil dicerna tubuh berdampak pada produksi gas dalam jumlah besar. Hal ini meyebabkan gejala penyakit seperti nyeri perut, kembung, dan diare. Tidak seperti alergi susu sapi yang menimbulkan banyak gejala pada tubuh bayi intoleransi laktosa hanya menimbulkan gejala pada saluran pencernaan.

Pada Intoleransi laktosa, diet ketat tidak begitu disarankan. Cukup mengatur konsumsi susu dalam jumlah yang sedikit untuk mengendalikan kontak terhadap laktosa. Pada produk susu lain seperti keju dan yoghurt, kandungan laktosa lebih sedikit karena adanya proses fermentasi oleh bakteri asam laktat.

Apabila si Kecil menunjukan gejala atau tanda-tanda yang menjurus pada alergi susu sapi dan intoleransi laktosa, segera konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis terkait untuk segera melakukan penanganan sesuai dengan diagnosa yang tepat. Informasi di atas bisa menjadi referensi tepat bagi Ibu saat membawa si Kecil ke dokter sehingga dapat memudahkan penentuan diagnosa yang tepat bagi si Kecil.

Demikianlah sekilas informasi mengenai perbedaan alergi susu sapi dan intoleransi laktosa. Intinya, dibutuhkan perawatan yang khusus jika si Kecil mengalami kondisi ini dan harus sepengetahuan oleh ahli kesehatan.

Namun, Mama tidak perlu khawatir sebab ada beberapa tools yang bisa dimanfaatkan untuk memandu proses tumbuh kembang si Kecil. Beberapa di antaranya, yakni:

Selamat bereksplorasi dengan tools yang ada di Nutriclub, ya Ma!

comment-icon comment-icon