Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
Kenali Flu Singapura pada Bayi, Gejala dan Cara Mencegahnya - Nutriclub
Kesehatan

Flu Singapura pada Anak: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi

Article Oleh : Ajeng Quamila 30 Januari 2023

Flu Singapura pada anak umum terjadi di sekolah dan tempat penitipan anak (daycare). Baca selengkapnya mengenai penyebab, ciri, hingga cara mengobati flu Singapura di artikel ini

Penyebab Flu Singapura pada anak

Flu Singapura adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71 (HEV 71). Penyakit ini banyak menyerang anak di bawah usia 5 tahun.

Flu Singapura umum dikenal dengan sebutan penyakit kaki, tangan, dan mulut alias hand, foot, and mouth disease (HFMD). 

Virus ini mudah menular lewat percikan liur yang terbang ke udara saat pengidap HMPFD batuk atau bersin tanpa menutup mulut.

Virus juga mudah menular ke anak-anak lewat cairan hidung (ingus), dahak, cairan dari bintil kulit yang pecah, dan dari kotoran (feses) penderita.

Penyakit tangan-kaki-dan-mulut paling sering menyebar di penitipan anak (daycare) dan preschool karena infeksi menyebar melalui kontak erat dari orang ke orang.

Penularan flu Singapura juga bisa terjadi lewat kontak dengan objek atau permukaan yang tercemar oleh virus HFMD. 

Bagaimana Ciri-Ciri Flu Singapura pada Anak?

Fflu Singapura umumnya diawali dengan gejala flu pada anak, yaitu:

  • tidak enak badan
  • radang tenggorokan
  • demam tinggi
  • sakit saat menelan
  • nafsu makan yang menurun. 

Setelah demam selama 1-2 hari, akan timbul bintik-bintik merah di lidah dan bagian belakang langit-langit mulut yang terasa sakit dan pecah menjadi sariawan.

Ketika anak mengalami sariawan, ia mungkin akan lebih jarang makan karena merasa nyeri di mulutnya dan juga akan berliur lebih sering.

Kemudian, muncul ruam dan bintik-bintik merah di telapak tangan dan kaki. Ruam kemerahan juga dapat timbul di betis, paha, lengan, bokong, dan kulit sekitar kemaluan anak.

Ruam bintik khas flu Singapura  pada anak bisa terlihat merah muda, merah, atau lebih gelap dari kulit di sekitarnya.

Ruamnya tidak gatal, tapi terkadang bisa berubah menjadi lepuhan atau lenting yang terlihat sebagai benjolan kecil. 

Lenting ini mungkin berwarna abu-abu atau lebih terang dari kulit di sekitarnya dan bisa terasa menyakitkan.

Baca Juga: 8 Cara Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak Tanpa Obat

Apa Bahayanya Flu Singapura?

Flu singapura adalah penyakit umum pada anak yang bergejala ringan. Namun, flu Singapura dapat meningkatkan risiko anak mengalami dehidrasi jika tidak segera diataso.

Dehidrasi dapat terjadi karena infeksi menyebabkan demam dan timbulnya sariawan di daerah mulut yang membuat si Kecil sakit saat menelan makanan atau minuman.

Penyakit kaki tangan dan mulut juga dapat menyebabkan kuku tangan dan kaki anak terlepas dalam beberapa minggu setelah terinfeksi.

Akan tetapi, komplikasi ini termasuk sangat jarang dan bersifat sementara. Kuku biasanya dapat tumbuh kembali dengan sendirinya.

Pada beberapa kasus yang juga langka, flu Singapura dapat meningkatkan risiko anak terhadap meningitis virus, ensefalitis (radang otak), atau kelumpuhan. 

Bagaimana agar flu Singapura Cepat Sembuh?

Tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi flu Singapura pada anak. Pengobatan akan lebih difokuskan untuk untuk meredakan gejala yang ditimbulkannya. 

Lalu, apa yang harus dilakukan saat anak terkena Flu Singapura? Berikut adalah beberapa cara pengobatan flu Singapura pada anak:

  • Memberikan obat parasetamol untuk menurunkan demam.
  • Mengompres badan anak dengan kompres hangat untuk membantu menurunkan demam anak. 
  • Memberikan anak minum yang cukup untuk mencegah dehidrasi. Bisa dengan air putih dingin atau cairan elektrolit.
  • Sediakan minuman atau makanan dingin seperti air putih dingin, yogurt dingin, buah potong dingin, atau susu dingin untuk bantu penuhi cairan tubuhnya. 
  • Hindari dulu memberikan makanan atau minuman yang panas dan asam karena dapat memperparah sakit di mulut akibat sariawan.
  • Untuk meredakan rasa gatal akibat ruam, memandikan si Kecil dengan air dingin. Setelah mandi, keringkan badannya handuk yang lembut. Tepuk-tepuk lembut kulitnya, jangan digosok.

Hati-hati agar jangan sampai meletuskan lepuhannya, karena cairan dalam lenting mengandung virus yang bisa tertinggal di handuk dan berisiko menular ke orang lain di rumah.

Selain itu, Mama juga bisa menggunakan tools Health & Immune Checker untuk cari tahu cara mengatasi demam dan tangis anak yang berkepanjangan saat sedang sakit di samping cara-cara pertolongan pertama seperti di atas. 

Kebanyakan anak yang terkena flu Singapura bisa sembuh sendiri dalam 7-10 hari. 

Jika gejala sakit si Kecil masih terus berlanjut, jangan ragu untuk segera konsultasi ke dokter demi mendapatkan penanganan medis yang tepat, ya!

Baca Juga: Penyebab Anak Demam Naik Turun dan Cara Tepat Meredakannya

Cara Mencegah Penularan Flu Singapura

Anak akan paling mudah menularkan penyakitnya dalam minggu pertama setelah pertama kali mengeluhkan sakit.

Virusnya juga dapat tetap berada di dalam tubuh si Kecil selama berminggu-minggu setelah gejalanya hilang. Itu artinya anak Mama masih bisa menulari orang lain.

Jadi, apabila si Kecil sakit, sebaiknya istirahat dulu di rumah sampai benar-benar sembuh. Terutama jika masih demam, sering berliur, banyak sariawan, dan tidak enak badan.

Di rumah, sebaiknya juga pisahkan si Kecil dari saudara dan anggota keluarga lainnya untuk mencegah risiko penularan di rumah. 

Mama dan Papa juga dapat menurunkan risiko penyakit tangan-kaki-dan-mulut di rumah dengan berbagai cara berikut:

  • Sering-seringlah cuci tangan minimal 20 detik menggunakan sabun dan air mengalir.
  • Ajarkan anak memiliki kebersihan diri yang baik. 
  • Tunjukkan pada anak cara mencuci tangan dan bantu mereka melakukannya sesering mungkin.
  • Jelaskan pada anak mengapa sebaiknya tidak memasukkan jari, tangan, atau benda lain apa pun ke dalam mulut mereka.
  • Tidak membuang ludah dan menyentuh mulut dan mata sembarangan.
  • Disinfeksi area umum dan permukaan furnitur atau benda-benda yang sering digunakan dengan sabun dan air. Selanjutnya, bersihkan dengan larutan encer pemutih klorin dan air. 
  • Hindari kontak dekat. Karena HMFD sangat menular, anak harus membatasi paparannya terhadap orang lain dan anak-anak di sekitarnya saat masih bergejala.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Memperkuat Daya Tahan Tubuh Anak

Semoga si Kecil cepat sembuh dan bisa aktif kembali, ya, Ma. Jangan lupa juga download e-book eksklusif berjudul “Nutrition for Immunity” untuk mendapatkan panduan lengkap pemenuhan gizi anak agar imunnya terus optimal.

Ingat, daya tahan tubuh yang baik adalah bekal si Kecil untuk menang dan melangkah sebagai juara!

  1. IDAI | Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD). (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/hand-foot-mouth-and-disease-hfmd
  2. CDC. (2021, February 2). Hand, Foot, and Mouth Disease. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/hand-foot-mouth/index.html
  3. NHS Choices. (2023). Hand, foot and mouth disease. https://www.nhs.uk/conditions/hand-foot-mouth-disease/
  4. Hand-foot-and-mouth disease - Symptoms and causes. (2022). Mayo Clinic; https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hand-foot-and-mouth-disease/symptoms-causes/syc-20353035
floating-icon