Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
Perkembangan bayi 1 bulan
Tumbuh Kembang

Perkembangan Bayi 1 Bulan, Sudah Bisa Apa Saja?

Article Oleh : Ajeng Quamila 15 Januari 2020

Perkembangan bayi 1 bulan sudah bisa apa saja, ya? Mama tentu penasaran mengetahui bagaimana perkembangan si Kecil di usia ini. 

Pada umumnya, bayi usia 1 bulan sudah mulai bisa menunjukkan ketertarikannya pada lingkungan sekitar dengan mencoba menggerakkan tangan dan kakinya. Si Kecil di usia ini juga sudah dapat fokus melakukan kontak mata pada objek yang berjarak sekitar 30 cm dari pandangannya.

Mama mungkin juga akan bertanya-tanya apakah perkembangan si Kecil termasuk normal, cepat, atau lambat. Dengan mengetahuinya, Mama jadi tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya agar si Kecil tumbuh dan berkembang dengan baik.

Selengkapnya, ketahui seperti apa perkembangan bayi 1 usia bulan di sini!

Berat Badan Bayi 1 Bulan

Memantau perkembangan bayi 1 bulan memang menarik. Di usia ini, Mama akan melihat beberapa perubahan mulai dari fisik yang menakjubkan. 

Salah satu perubahan yang paling terlihat pada pertumbuhan bayi usia 1 bulan adalah kenaikan berat badannya. Bayi umumnya dilahirkan dengan cairan tubuh ekstra dan akan kehilangan sekitar 10% berat lahir mereka di beberapa hari setelah kelahiran.

Namun, Si Kecil perlu kembali ke ke berat lahir mereka pada minggu kedua, serta mengalami pertambahan berat badan antara 14 gram dan 28 gram dalam sehari, hingga mencapai berat berat badan bayi 1 bulan yang ideal.

Keberhasilan pemberian ASI di bulan pertama kelahirannya juga akan terjawab dari berat badan si Kecil.

Mengacu pada Standar Antropometri Permenkes RI Tahun 2020, berat badan bayi umur 1 bulan yang ideal yaitu:

  • Bayi laki-laki: 3,4-5,1 kg.

  • Bayi perempuan: 3,2-4,8 kg.

Perkembangan Bayi 1 Bulan

Pada usia 1 bulan, si Kecil mulai mengeksplorasi tangan dan kakinya. Ia juga akan mulai "menjawab" kata-kata Mama dengan ocehan dan mengikuti objek dengan matanya.

Agar si Kecil tumbuh optimal, Mama sebaiknya memantau pertumbuhan dan perkembangannya dengan seksama agar sesuai dengan milestone (tumbuh kembang), termasuk perkembangan motorik bayi.

Kami dari Tim Ahli Nutriclub akan menjelaskan tentang perkembangan bayi di usia 1 bulan ini.

1. Menunjukkan Ekspresi Wajah

Bayi 1 bulan bisa apa? Si Kecil mungkin belum bisa diajak berinteraksi karena masih lebih banyak tidur. Namun, di usia ini si Kecil sudah bisa sedikit-sedikit menunjukkan mimik atau ekspresi wajahnya, Ma.

Ya! Si Kecil mulai bereksperimen dengan ekspresi wajah yang berbeda, lho. Mulai dari mengerucutkan bibir, mengangkat alis, melebarkan atau menyipitkan mata, hingga mengerutkan alisnya.

2. Melihat Lebih Baik

Penglihatan bayi 1 usia bulan juga mengalami perkembangan yang semakin baik. Si Kecil di usia ini senang melihat pola kontras tinggi, terutama hitam dan putih, karena pola tersebut paling mudah untuk mereka lihat. 

Bayi berusia 1 bulan juga mulai bisa fokus sebentar melihat wajah orang yang ditatapnya, tetapi cenderung lebih menyukai objek berwarna cerah dengan jarak hingga 1 meter.

Jika Mama melihat mata si Kecil seolah juling, jangan panik. Fenomena ini bernama pseudostrabismus dan wajar terjadi pada bayi 1 bulan, bahkan hingga bayi berusia 18 bulan.

Ini biasa terjadi ketika bayi memiliki batang hidung yang lebar dan adanya lipatan kulit kelopak mata atas di sisi dalam mata dekat hidung sehingga mata bayi terlihat seolah-olah juling.

Umumnya kondisi ini akan membaik dengan sendirinya. Namun apabila justru malah memburuk, segera konsultasikan ke dokter ya, Ma.

Baca Juga: Ketahui Tahap Penglihatan Bayi

3. Mengenali Aroma Tubuh Mama

Indera penciuman juga menjadi salah satu perkembangan bayi berusia 1 bulan yang menarik untuk diperhatikan.

Di usia ini, si Kecil semakin bisa mengenali aroma, terutama aroma tubuh Mama sebagai orang yang paling dekat dengannya sedari dalam kandungan.

Selain itu, si Kecil juga dapat mengetahui aroma ASI. Maka tak heran saat berada di dekapan Mama, ia akan mencari sendiri payudara untuk menyusu, karena bisa mengenali aromanya.

4. Mendengar dan Merespon Suara

Bayi 1 bulan bisa apa mendengar dengan lebih jelas dan merespon dengan caranya sendiri, Ma. Sebab, indera pendengarannya juga telah terbentuk dengan sempurna di usia ini.

Bayi yang telah menginjak usia 1 bulan umumnya mulai merespon suara keras dengan menunjukkan ekspresi kaget hingga menangis.

Nah, jika si Kecil tidak menunjukkan respon atau reaksi ini ketika mendengar suara yang keras, Mama perlu memberi tahu dokter mengenai hal tersebut agar diperiksa lebih lanjut. 

5. Menunjukkan Refleks

Semua refleks bayi baru lahir, termasuk refleks kaget (moro), mencari (rooting), menghisap (sucking), dan menggenggam (grasping) masih sering ditunjukkan pada bayi 1 bulan setidaknya sampai berusia 3-4 bulan nanti.

Refleks yang ditunjukkan ini menandakan perkembangannya berjalan dengan baik. Namun, sebagian besar refleks bayi baru lahir akan menghilang ketika si Kecil berusia sekitar tiga bulan.

6. Mengangkat Kepala

Otot leher bayi akan semakin kuat di usia 1 bulan ini untuk mengontrol pergerakan kepalanya. Si Kecil akan mulai bisa mengangkat kepala untuk beberapa saat, terutama ketika Mama menggendongnya dengan posisi bayi tegak lurus dan kepalanya berada di atas. 

Teruslah berlatih tummy time dengan meletakkannya di atas kasur atau perut Mama. Cara ini sangat direkomendasikan karena baik untuk merangsang kemampuan si Kecil mengangkat kepalanya lebih lama, serta bergerak menoleh ke sisi kanan maupun kiri. 

7. Menggerakkan Tangan dan Kaki

Ketika lahir, si Kecil belum menyadari bahwa ia memiliki tangan dan kaki. Di usia 1 bulan ini, ia akan mulai mengeksplorasi tubuhnya. Bagian tubuh yang pertama dikenalnya adalah tangan dan kaki.

Coba Mama berikan stimulasi si Kecil dengan cara mengangkat kedua tangannya ke atas kepala, dan tempelkan tangannya ke wajahnya agar si Kecil dapat melihat dan merasakannya sekaligus.

Tetapi, pastikan tangan dan kakinya tetap hangat. Gunakan sarung tangan dan kaki khusus bayi, karena di usia 1 bulan si Kecil mudah kehilangan panas tubuhnya melalui tangan dan kakinya.

Baca Juga: 6 Cara Stimulasi yang Tepat untuk Bayi 1 Bulan

8. Mengoceh (Babbling)

Perkembangan berikutnya adalah keterampilan bahasa si Kecil yang dimulai dengan ocehan. Sebagian besar bayi akan mulai “menjawab” kata-kata Mama dengan mengoceh atau membalas senyuman Mama.

Jadi, jangan ragu untuk selalu menceritakan apa saja yang sedang Mama kerjakan pada si Kecil ya, karena si Kecil tidak pernah terlalu muda untuk diajak bicara.

Dalam berbagai kegiatan bersama si Kecil seperti memandikan, mengganti popok, atau saat menyusui, Mama bisa sembari mengajak si Kecil mengobrol dan tersenyum.

9. Belajar Menggenggam

Di usia 1 bulan ini, keterampilan motorik halus bayi terkait kemampuan menggenggamnya juga mulai tampak makin bagus.

Si Kecil mungkin belum bisa meraih sendiri benda untuk menggenggamnya dengan kuat, tapi ia sudah bisa menggenggam benda yang Mama letakkan di tangannya. Ia juga akan refleks menggenggam telunjuk Mama jika Mama meletakkannya di telapak tangan si Kecil.

Meski begitu, ia mungkin belum bisa melepaskan benda yang ada di tangannya meskipun ia ingin melepaskannya.

10. Mengikuti Objek dengan Matanya

Perkembangan motorik bayi selanjutnya adalah mata si Kecil mulai dapat mengikuti gerakan objek yang digerakkan di hadapannya.

Gerakkan wajah Mama di depan wajah si Kecil, dan lihatlah mata si Kecil akan mengikuti gerakan wajah Mama.

Mama juga bisa menggunakan mainan berwarna cerah dan berbunyi, lalu menggerakkan mainan itu ke kanan dan kiri di hadapan wajah si Kecil, perhatikan mata si Kecil yang akan mengikuti gerakan mainan tersebut.

Pemeriksaan Kesehatan untuk Bayi Baru Lahir

Sangat penting untuk membawa bayi kontrol rutin ke dokter sampai setidaknya ia berusia 2 tahun untuk memastikan apakah pertumbuhan dan perkembangannya sudah berjalan sesuai usia. Kontrol rutin juga bertujuan untuk mendeteksi masalah kesehatan yang mungkin terlewatkan.

Dokter biasanya akan memeriksa kondisi fisik bayi Mama dari kepala hingga kaki, serta menimbang berat dan mengukur panjang tubuhnya. Lingkar kepala dan kulit bayi juga akan diperiksa.

Selama pemeriksaan, dokter juga akan:

  • Memeriksa mata bayi dengan alat khusus untuk memeriksa kondisi mata serta pergerakannya.

  • Mendengarkan jantung bayi dengan stetoskop untuk memeriksa ritme jantungnya.

  • Memeriksa pinggul mereka untuk memeriksa fungsi sendi.

  • Memeriksa bayi laki-laki untuk melihat apakah testis mereka telah turun ke dalam skrotum.

Selain itu, Mama juga akan ditanya tentang kebiasaan menyusui, tidur, perilaku, dan perkembangan bayi Mama. Begitu pula dengan kebiasaan buang air kecil dan BAB bayi, termasuk berapa kali si Kecil BAK dan BAB, serta seperti apa warna urine dan fesesnya. 

Dokter juga akan mengecek kelengkapan imunisasi yang wajib didapatkan setelah bayi baru lahir. Imunisasi dapat melindungi bayi dari penyakit yang serius, jadi penting agar bayi Mama mendapatkannya tepat waktu. Jadwal imunisasi dapat bervariasi sesuai usia bayi, jadi bicarakan dengan dokter tentang vaksin apa yang harus didapatkan si Kecil selanjutnya, ya.

Tips Merawat Bayi Usia 1 Bulan

Merawat bayi yang baru lahir tentu bukan hal yang mudah. Di bulan pertama ini, Mama perlu menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan bayi untuk bisa merawatnya secara maksimal, bahkan beberapa Mama mungkin juga masih dalam fase recovery dari proses melahirkan.

Demi pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, Mama pun akan banyak menggali informasi mulai dari bagaimana memberikan ASI agar berat badan si Kecil bertambah, menyesuaikan waktu tidur si Kecil, hingga belajar memandikan bayi  yang baru lahir agar kebersihan tubuhnya selalu terjaga.

Tapi, Mama tak perlu khawatir. Merawat newborn tak sesulit yang dibayangkan apalagi jika sudah terbiasa dengan ritme kesehariannya. Untuk membantu Mama melewati fase ini, berikut tips merawat bayi 1 bulan agar ia tumbuh dengan baik:

1. Memberi ASI Sesuai Kebutuhan

Menurut panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terbaru, ASI diberikan selama 6 bulan pertama tanpa makanan tambahan apapun atau ASI eksklusif. Sebab, nutrisi yang terkandung di dalamnya sudah mampu mencukupi kebutuhan selama 6 bulan pertama kehidupan bayi.

Bayi usia 1 bulan sendiri masih akan lebih sering menyusu daripada minggu-minggu sebelumnya. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil, pastikan Mama menyusuinya sebanyak 8-12 kali dalam sehari.

Nah, cara mengetahui apakah bayi sudah cukup ASI atau belum antara lain dari frekuensi buang air kecilnya. Bayi yang menyusu ASI bisa pipis minimal 6 kali dalam sehari. Selain itu, tentunya si Kecil yang cukup ASI ditandai dengan berat badan bayi 1 bulan yang bertambah sesuai standar usianya.

2. Biarkan si Kecil Tidur Lelap

Bayi 1 bulan umumnya masih sering tidur daripada bermain.

National Sleep Foundation mengatakan, bayi yang baru lahir setidaknya membutuhkan 14 hingga 17 jam waktu untuk tidur. Hal ini wajar karena lambungnya yang masih berukuran kecil, membuatnya lebih cepat kenyang dan mengantuk.

Sedikit tips tidur yang aman bagi bayi 1 bulan, Mama perlu meletakkannya di kasur yang kokoh tanpa bantal, selimut, atau boneka binatang. Cara ini dilakukan guna mengurangi risiko SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) atau kematian tiba-tiba pada bayi.

Agar tidurnya nyenyak, pastikan juga suasana kamar selalu bersih, jauh dari kebusingan, sejuk, dan bebas serangga. 

3. Mengganti Popok Secara Berkala

Mengingat bayi akan semakin banyak menyusu di bulan ke-1 ini, tentu ia akan lebih sering buang air kecil dan buang air besar. Frekuensi BAK bayi yang baru lahir bisa sampai 10 kali sehari, lho! 

Maka itu, penting untuk selalu selalu popoknya paling tidak setiap 2-3 jam sekali ya, Ma. Jika sudah basah atau kotor, segera ganti untuk menghindari iritasi pada kulit paha, bokong, dan organ intim si Kecil.

4. Rutin Check Up ke Dokter dan Imunisasi 

Demi meningkatkan imunitas bayi berusia 1 bulan, lakukan check up rutin ke dokter untuk mengevaluasi tumbuh kembangnya sekaligus memberinya imunisasi secara rutin, Ma.

Adapun vaksin yang perlu diberikan kepada si Kecil saat baru lahir hingga usia 1 bulan, berdasarkan anjuran dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2022 antara lain:

  • Hepatitis B (HB-0): Vaksin Hepatitis B pada bayi berusia kurang dari 24 jam. Pemberian sebanyak 3 dosis, yang pertama usia 0-7 hari, dosis berikutnya interval minimum 4 minggu (1 bulan), selanjutnya di antara usia 3 sampai 6 bulan.

  • Polio: Imunisasi yang diberikan saat si Kecil masih di rumah sakit usai melahirkan. Imunisasi polio diberikan secara bertahap setelah polio 1, akan ada 2, 3, 4 dengan interval 4 minggu.

  • BCG (Bacillus Calmette Guerin): Imunisasi BCG diberikan kepada bayi usia 1 bulan dengan dosis pemberian sebanyak 1 kali.

Baca Juga: Jadwal Imunisasi untuk Bayi Terbaru IDAI 2023

5. Sendawakan Bayi Setelah Menyusu

Bayi usia 1 bulan yang baru lahir umumnya rentan mengalami kembung dan cegukan.

Nah, kondisi ini kerap terjadi jika salah posisi menyusu, sehingga ada kelebihan gas yang mengiritasi perut mereka. Maka untuk menghindari perut kembung dan cegukan, Mama disarankan untuk menyendawakan si Kecil sesaat setelah menyusu. 

Adapun cara menyendawakan bayi 1 bulan yang benar yaitu cukup menopang si Kecil dengan tegak, lalu tepuk punggungnya secara lembut. Setelah beberapa menit, biasanya si Kecil akan langsung bersendawa.

6. Memijat Lembut si Kecil

Memberi pijatan lembut merupakan salah satu stimulasi bayi usia 1 bulan yang baik untuk menenangkan si Kecil saat rewel.

Selain itu, pijatan ini juga dapat memberi manfaat seperti tidur yang lebih nyenyak dan mengurangi masalah pencernaan seperti konstipasi hingga kondisi kolik yang kerap dialami oleh bayi-bayi baru lahir.

Terakhir, bawalah si Kecil setiap bulannya ke posyandu atau fasilitas kesehatan terdekat untuk memantau kenaikan berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala si Kecil. Selain itu, berikan juga stimulasi yang cukup agar perkembangan kemampuan si Kecil makin optimal.

Baca Juga: 10 Cara Merawat Bayi Baru Lahir yang Wajib Mama Tahu

Keterlambatan Tumbuh Kembang yang Harus Diperhatikan

Setiap anak memiliki keunikan tersendiri, Ma, sehingga mereka dapat berkembang dengan cara dan kecepatannya masing-masing. Oleh karena itu, adalah hal yang lumrah jika ada sedikit perbedaan perkembangan di antara anak yang seusia. Sebagai contoh, umumnya bayi dapat mulai tengkurap sendiri di kisaran usia 4-6 bulan.

Di sisi lain, seorang anak dapat mengalami keterlambatan perkembangan hanya di satu aspek perkembangan saja, misalnya keterlambatan di keterampilan motorik saja tapi dalam aspek lainnya berjalan normal. Atau, keterlambatan terjadi di lebih dari satu ranah perkembangan secara bersamaan. Ini adalah kondisi yang disebut dengan keterlambatan perkembangan umum atau global developmental delay.

IDAI memperkirakan sekitar 1-3% anak Indonesia di bawah usia 5 tahun mengalami keterlambatan perkembangan umum.

Untuk mengetahui apakah bayi Mama mengalami keterlambatan perkembangan umum, satu-satunya cara memastikannya adalah dengan skrining deteksi dini perkembangan anak di dokter. Akan tetapi, setiap orang tua juga perlu memahami dan mengenali tanda bahaya (red flag) perkembangan anak.

Berikut adalah beberapa red flags yang perlu Mama dan Papa waspadai dalam 24 bulan pertama usia si Kecil:

  • Gerakan yang asimetris atau tidak seimbang misalnya antara anggota tubuh bagian kiri dan kanan.

  • Menetapnya refleks primitif (refleks yang muncul saat bayi) hingga lebih dari usia 6 bulan.

  • Hiper/hipotonia atau gangguan tonus otot.

  • Hiper/hiporefleksia atau gangguan refleks tubuh

  • Adanya gerakan tubuh yang tidak terkontrol.

  • Bayi masih menggenggam setelah usia 4 bulan.

  • Bayi menunjukkan dominasi satu tangan (handedness) sebelum usia 1 tahun.

  • Masih suka memasukkan mainan ke dalam mulut setelah usia 14 bulan.

  • Perhatian penglihatan yang inkonsisten.

  • Kurangnya kemampuan menunjuk untuk memperlihatkan ketertarikan terhadap suatu benda pada usia 20 bulan.

  • Ketidakmampuan membuat frase yang bermakna setelah 24 bulan.

  • Orang tua masih tidak mengerti perkataan anak pada usia 30 bulan.

  • Perhatian atau respon yang tidak konsisten terhadap suara atau bunyi, misalnya saat dipanggil tidak selalu memberi respon.

  • Kurangnya kemampuan membagi perhatian atau ketertarikan dengan orang lain pada usia 20 bulan.

  • Sering mengulang ucapan orang lain (membeo) setelah usia 30 bulan.

  • Jarang senyum atau menunjukkan ekspresi kesenangan lain pada usia 6 bulan.

  • Kurang bersuara dan menunjukkan ekspresi wajah apa pun pada 9 bulan.

  • Tidak merespon panggilan namanya di usia 12 bulan.

  • Belum ada kata-kata yang berarti pada usia 15 bulan.

  • Tidak bisa bermain pura-pura (role play) pada usia 18 bulan.

  • Belum ada gabungan 2 kata yang berarti pada usia 24 bulan.

  • Tidak adanya babbling, bicara, dan kemampuan bersosialisasi/interaksi.

  • Kurangnya fixation (kemampuan untuk memusatkan atau fokus pada suatu hal) pada usia 2 bulan

  • Kurangnya kemampuan mata mengikuti gerak benda pada 4 bulan.

  • Belum berespon atau mencari sumber suara pada usia 6 bulan.

  • Belum babbling seperti “mama” atau “baba” pada usia 9 bulan.

  • Belum ada kata berarti pada usia 24 bulan.

Kemudian jika menemukan tanda-tanda keterlambatan pada perkembangan bayi, segera periksakan si Kecil ke dokter tumbuh kembang ya, Ma. Mama juga bisa bertanya langsung dengan team Nutriclub Expert Advisor untuk berkonsultasi mengenai perkembangan dan kesehatan si Kecil.

Butuh informasi lain mengenai tumbuh kembang si Kecil? Mama bisa download eksklusif e-book atau mendengarkan podcast parenting melalui website Nutriclub. Jadikan ini bekal untuk menang si Kecil, agar nantinya ia tumbuh menjadi pemenang di masa depan!

Selanjutnya, Mama bisa baca seputar perkembangan bayi umur 2 bulan di sini.

Semoga artikel ini membantu Mama dalam merawat si Kecil agar ia tumbuh jadi pemenang, ya!

  1. IDAI | Mengenal Keterlambatan Perkembangan Umum pada Anak. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mengenal-keterlambatan-perkembangan-umum-pada-anak
     
  2. Regular health checks for babies. (2022, November 9). Pregnancybirthbaby.org.au; Healthdirect Australia. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/health-checks-for-babies#health-check
     
  3. NHS Choices. (2023). Newborn physical examination. https://www.nhs.uk/conditions/baby/newborn-screening/physical-examination/
     
comment-icon comment-icon