Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
mengenal-formula-susu-soya-untuk-bayi_large
Alergi

Mengenal Formula Susu Soya untuk Bayi

15 Januari 2020

Si Kecil yang didiagnosis oleh dokter mengalami intoleransi terhadap laktosa atau alergi protein susu sapi (Kenali Perbedaan Alergi Susu Sapi dan Intoleransi Laktosa) seringkali diresepkan formula soya atau kedelai. Hal ini dikarenakan formula soya mengandung berbagai zat gizi yang dapat mendukung kebutuhan si Kecil yang intoleran terhadap laktosa susu sapi. Namun, keamanan formula soya bagi si Kecil masih menjadi perdebatan, dan Mama perlu mengetahui lebih lanjut mengenai formula soya untuk menghindarkan keraguan apabila si Kecil butuh untuk mengonsumsinya.

Formula soya adalah formula yang terbuat dari isolat protein kedelai dan bahan-bahan lainnya yang telah difortifikasi sesuai kebutuhan si Kecil. Formula ini juga dapat digunakan sebagai suplemen ataupun subsitusi susu sapi (Panduan Awal Seputar Alergi Susu Sapi).

Kandungan Nutrisi Formula Soya

Formula soya yang banyak beredar umumnya memiliki kandungan energi 67kkal/100ml dan protein yang disuplementasi dengan L-metionin, L-karnitin, dan taurin, dengan kandungan 2,4-2,8g/100kkal atau 1,65-1,9g/dL, yang lebih tinggi dari formula susu sapi. Kandungan lemaknya berasal minyak, misalnya minyak kedelai, sawit, biji bunga matahari, atau kelapa, dengan jumlah 5,02-5,46g/100kkal atau 3,4-3,6g/dL. Kandungan karbohidratnya berasal dari maltodektrin, corn syrup, dan sukrosa, dengan jumlah 10,26-10.95g/100kkal atau 6,9-7,4g/dL.

Penelitian menunjukkan bahwa si Kecil yang mengonsumsi formula soya tetap memiliki pertumbuhan yang setara dengan bayi yang mengonsumsi formula susu sapi.

Formula Soya Menjadi Sorotan

Perdebatan mengenai keamanan formula soya untuk si Kecil datang dari kandungan yang cukup mengkhawatirkan apabila dikonsumsi oleh bayi, salah satunya adalah zat gizi yang dikenal dengan nama isoflavon. Zat gizi ini sebenarnya merupakan komponen alami dalam kacang-kacangan, termasuk kacang kedelai, kacang tanah, dan kacang polong.

Isoflavon utama yang terkandung dalam produk soya seperti tahu, susu soya, dan formula soya adalah genistein, daidzein, dan glycitein. Isoflavon ini sering disebut dengan fitoestrogen, karena kandungan tersebut berasal dari tanaman (phyto) dan memiliki kemampuan seperti hormon estrogen.

Tidak pernah ada laporan efek samping dari formula soya pada bayi. Namun, bayi yang sedang dalam masa tumbuh kembang sangat sensitif terhadap estrogen sehingga mereka lebih rentan terhadap efek fitoestrogen. Efek sampingnya pun dapat muncul setelah bertahun-tahun kemudian.

Potensi Efek Samping Formula Soya

Penelitian pada hewan mencoba menunjukkan efek samping fitoestrogen pada perempuan, yaitu pubertas dini dan gangguan perkembangan payudara. Temuan lain menunjukkan bahwa fitoestrogen dalam jumlah besar dapat menimbulkan dampak pada perkembangan seksual, fungsi reproduksi, neuroendokrin, neurobehavior, fungsi imun, dan tiroid. Namun, para peneliti belum mendapatkan bukti klinis kuat mengenai efek negatif pada sistem reproduksi dan fungsi endokrin pada manusia.

Perbedaan Efek Soya Pada Bayi, Batita, dan Dewasa

Makanan bayi sesungguhnya terdiri dari 100% susu dan/atau formula soya, sehingga bayi akan cenderung lebih banyak terpapar dengan fitoestrogen dibandingkan batita dan dewasa. Selain itu, bayi dalam masa tumbuh kembangnya sensitif terhadap fitoestrogen, sehingga mereka lebih rentan mengalami efek dari estrogen, misalnya gangguan pubertas dan perkembangan payudara.

Perbedaan Efek Soya Pada Bayi, Batita, dan Dewasa

Makanan bayi sesungguhnya terdiri dari 100% susu dan/atau formula soya, sehingga bayi akan cenderung lebih banyak terpapar dengan fitoestrogen dibandingkan batita dan dewasa. Selain itu, bayi dalam masa tumbuh kembangnya sensitif terhadap fitoestrogen, sehingga mereka lebih rentan mengalami efek dari estrogen, misalnya gangguan pubertas dan perkembangan payudara.

Isu Keamanan Lainnya Terkait Formula Soya

1. Aluminium

Kandungan alumunium pada formula soya jauh lebih tinggi dibandingkan formula susu sapi. Meski demikian, asupan alumunium sehari pada bayi yang mendapat formula soya hingga 200mL/kg per hari hanya <0,5 mg/kg. Jumlah ini jauh lebih rendah dari batas tolerable intake untuk aluminium menurut FAO/WHO, yaitu 1mg/kg per hari. Konsekuensi jangka panjang dari kandungan aluminium yang tinggi pada formula soya masih belum diketahui, karena belum terdapat bukti ilmiah yang cukup.

Pada 2008, American Academic Pediatric (AAP) menyimpulkan bahwa formula soya aman bagi bayi, kecuali pada bayi prematur (Kelahiran Bayi Prematur) dan bayi dengan gagal ginjal.

2. Fitat

Isolat protein kedelai mengandung fitat sebesar 1-2% yang dapat mengganggu penyerapan mineral dan trace elements, seperti seng, tembaga, dan lain-lain. Namun, kandungan fitat telah dikurangi selama proses produksi formula soya. Kadar tersebut diperkirakan tidak memengaruhi penyerapan mineral dan trace elements.

Keamanan Penggunaan Formula Soya Sebagai Alternatif dari Susu Sapi

Studi dengan kekuatan tertinggi, yaitu ulasan sistematis dan meta analisis telah dilakukan untuk menelaah keamanan formula soya untuk si Kecil. Hasil studi menyimpulkan bahwa anak yang mendapat formula soya mempunyai pola pertumbuhan, metabolisme, kesehatan tulang, reproduksi, endokrin, sistem imun, dan fungsi neurologi yang sama dengan anak yang mendapat susu formula sapi. Formula soya dapat menjadi alternatif untuk si Kecil yang tidak dapat mengonsumsi susu sapi.

Kajian ilmiah terbaru memperlihatkan kadar genistein dan daidezein yang lebih tinggi pada anak yang mengonsumsi formula soya. Dalam formula soya, isoflavon genistein dan daidzein terdapat dalam bentuk konjugasi dan tidak berpengaruh pada efek hormonal. Kajian ilmiah terbaru tersebut menyimpulkan bahwa formula soya aman untuk dikonsumsi. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga sudah menyatakan bahwa formula soya aman dikonsumsi bayi berusia di bawah 6 bulan atas petunjuk dokter.

Rekomendasi penggunaan Formula Soya Pada Bayi yang Tidak Toleran Terhadap Susu Sapi

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada tahun 2014 telah mengeluarkan rekomendasi formula soya untuk anak dengan alergi susu sapi (Nutrisi Tepat untuk si Kecil dengan Alergi Susu Sapi). Formula yang digunakan dibuat khusus untuk si Kecil dan tidak boleh menggunakan soya murni atau soya yang dibuat untuk orang dewasa karena kandungan nutrisinya tidak sesuai untuk anak.

Mengenai efek samping, beberapa kajian ilmiah terkini menyatakan bahwa tidak terdapat bukti yang kuat bahwa formula soya memiliki dampak negatif terhadap tumbuh kembang, metabolisme tulang, sistem reproduksi, sistem imun, maupun fungsi neurologi pada si Kecil. Oleh karena itu, formula soya aman dikonsumsi, hanya saja penggunaannya harus mendapatkan arahan dari tenaga kesehatan.

Apakah Formula Soya Masih Memungkinkan Menyebabkan Alergi?

Formula soya masih dapat menyebabkan alergi pada 10-20% bayi, dengan proporsi sekitar 25% pada bayi usia kurang dari 6 bulan, dan 5% pada bayi usia lebih dari 6 bulan. Oleh karena itu, Ibu dapat mengonsultasikannya lebih lanjut ke dokter agar penanganan kondisi si Kecil dapat dilakukan dengan baik.

Sementara, jika Mama ingin mengetahui lebih dini mengenai risiko alergi pada anak, ada baiknya untuk mencoba 2 tool dari Nutriclub berikut ini:

  1. Kenali Alergi Si Kecil Dari Gejala-Gejala. Pada tools ini Mama bisa mengetahui informasi awal tentang gejala alergi yang dialami oleh Si Kecil.
  2. Allergy Risk Screener untuk mengetahui secara dini apakah ada kemungkinan Si Kecil memiliki alergi atau tidak karena faktor keturunan baik dari Mama, Papa, atau saudara kandungnya. Dengan begini, Mama pun tidak perlu lagi khawatir jika terjadi sesuatu terhadap si Kecil terkait alergi yang dialaminya.

Selamat mencoba ya, Ma!

  • Andres.A, Cleves, MA, Bellando JB, Pivik RT, Casey .PH, Badger TM. Development Status of1-Year-Old Infants Fed Breast Milk, Cow’s Milk Formula, or Soy Formula Pediatric 2012;129;1134
  • Bhatia J. Greer F. Use of soy protein-based formulas in infant feeding. Pediatrics. 2008;121:1062
  • Canadian Pediatric Socoety. Dietary exposures and allergy prevention in high-risk infant. Paediatr Child Health 2013:18:545-9
  • ESPGHAN Committee on Nutrition. Soy Protein Infant Formulae and Follow-On Formulae: A Commentary by the ESPGHAN Committee on Nutrition. JPGN 2006;42:352-61
  • ESPGHAN GI Committee Practical Guideline: Diagnostic Approach and Management of Cow’s-Milk Protein in Infants and Children JPGN 2012;55: 221–229.
  • IDAI. Diagnosis dan Tatalaksana Alergi Susu Sapi. 2014
  • Koletzo dkk. Diagnostic Approach and Management of Cow’s-Milk Protein Allergy in Infants and Children: ESPGHAN GI Committee Practical Guidelines. JPGN 2012;55:221-9
  • NIH. Soy Infant Formula https://www.niehs.nih.gov/health/topics/agents/sya-soy-formula/
  • Vandenplas Y, Castrellon P G, Rivas R, Gutierrex C J, Garcia L D, Jimenez J E, Anzo A, Hegar B, Alarcon P. Safety of soya-based infant formulas in children. British Journal of Nutrition 2013 1:21
comment-icon comment-icon