Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
Perkembangan anak 3 tahun - Nutriclub
Stimulasi

Perkembangan Anak 3 Tahun dan Cara Stimulasinya

Article Oleh : Febriyani Suryaningrum 15 Januari 2020

Perkembangan anak 3 tahun sangat menarik untuk diamati. Simak apa saja yang sudah bisa dilakukan anak 3 tahun dan cara stimulasinya di bawah ini!

Perkembangan Anak 3 Tahun

Di usia 3 tahun, anak-anak akan banyak belajar hal baru sehingga kemampuan bahasa, kognitif, motorik, hingga sosial dan emosionalnya turut mengalami perkembangan.

Berikut adalah daftar pencapaian milestone anak 3 tahun yang perlu Mama ketahui: 

1. Perkembangan Motorik Anak 3 Tahun

Saat memasuki usia 3 tahun, si Kecil umumnya sudah memiliki kemampuan motorik kasar dan motorik halus yang lebih hebat dari pada tahun-tahun sebelumnya. 

Jadi, perkembangan anak 3 tahun sudah bisa apa saja? 

  • Berjalan sendiri dengan lebih baik.
  • Berjalan mundur.
  • Lari-lari kecil.
  • Melompat dengan jarak yang lebih jauh.
  • Melompat, dengan satu atau dua kaki.
  • Melempar bola dengan kedua tangannya.
  • Menangkap bola berukuran besar.
  • Menaiki dan menuruni tangga dengan satu kaki saja pada setiap langkahnya. 
  • Memanjat.
  • Menyeimbangkan tubuh dengan mengangkat kaki selama 1-3 detik.
  • Menyusun 10 balok jadi menara.
  • Memegang pensil atau krayon dengan lebih mantap. Kini ia sudah bisa mengapit krayon/pensil dengan jempol dan telunjuk, bukan lagi digenggam dengan kepalan tangan.
  • Menggambar bentuk dengan lebih jelas, misalkan bentuk kotak, garis, dan lingkaran.
  • Mencuci dan mengeringkan tangannya sendiri.
  • Memakai baju sendiri dengan sedikit bantuan.
  • Membalikkan halaman buku.

Di usia ini, mereka juga belajar lebih banyak tentang anatomi tubuh dan cara mengendalikannya.

Oleh karena itu, ia akan terlihat lebih aktif bergerak sebagai cara untuk belajar melakukan banyak hal baru. 

2. Perkembangan Bahasa dan Komunikasi Anak 3 Tahun

Secara bahasa, perkembangan anak 3 tahun juga sudah pesat. si Kecil sudah mulai berbicara lebih jelas, kosa katanya lebih banyak, dan sudah mau bercakap-cakap dengan orang lain.

Lalu, anak usia 3 tahun sudah bisa bicara apa saja?

  • Mengatakan namanya ketika ditanya “Namanya siapa?”
  • Bertanya “apa”, “kenapa”, “siapa”, atau “di mana”. Misalnya “Mama mana?”
  • Mengatakan “tolong” dan “terima kasih”
  • Berbicara menggunakan kalimat yang terdiri dari empat hingga lima kata. Misalnya, “Aku mau makan puding” atau “Aku mau main boneka di kamar.” 
  • Lebih sering menolak. Misalnya, “Nggak mau mandi!” 
  • Mengatakan aktivitas yang terjadi dalam buku cerita yang dibaca atau gambar yang dilihat. Contohnya “bermain”, “mandi”, “berlari,” atau “makan”.
  • Dapat mengingat dan menyanyikan lirik lagu sederhana.
  • Bercakap-cakap dalam dialog sederhana. Misalkan Mama bertanya “Kakak lagi main bola, ya?” dan si Kecil akan membalas “Iya, Ma!”. Kemudian ketika ditanya “Seru nggak?” si Kecil bisa menjawabnya lagi dengan “Seru!”

Anak umur 3 tahun juga sudah mengenal warna dan bisa menunjuk warna tertentu saat Mama memintanya.

Ia juga akan lebih suka mengobrol dan bernyanyi, serta menjelaskan apa yang sedang ia lakukan atau yang ia lihat.

Baca Juga: Berapa Berat Badan Ideal untuk Anak Usia 3 Tahun?

3. Perkembangan Sosial Anak 3 Tahun 

Rata-rata perkembangan anak 3 tahun sudah menunjukkan kemandiriannya untuk melakukan segala sesuatu sendiri. 

Anak juga suka memperhatikan dan menirukan apa yang dilakukan orang dewasa di sekitarnya.

Keinginan si Kecil untuk dapat melakukan aktivitas layaknya orang dewasa pun akan semakin tampak. Misalnya, ia akan berusaha untuk makan sendiri, mencuci tangan, atau mandi sendiri. 

Selain itu, Mama mungkin memperhatikan perubahan si Kecil dalam berinteraksi dengan anak-anak lain sebayanya.

Dari yang tadinya hanya mau main sendiri-sendiri, si Kecil kini sudah senang dan mau bermain bersama dengan teman.

Di usia ini anak juga dapat mengerti konsep bergiliran dan mulai mengembangkan persahabatan dengan teman baru.

4. Perkembangan Emosional Anak 3 Tahun

Banyak aspek emosional yang terjadi di usia ini. Anak umumnya sudah memahami macam-macam emosi, baik emosi mereka sendiri maupun orang lain.

Si Kecil mungkin menggunakan ekspresi sederhana seperti "Aku marah!", "Aku sedih!" atau "Aku senang!" untuk memberi tahu Mama apa yang mereka rasakan.

Anak 3 tahun juga sudah bisa menunjukkan kasih sayang dan empati terhadap orang lain tanpa harus diminta.

Sebagai contoh, si Kecil sudah bisa bereaksi kasihan atau sedih ketika orang lain terluka dan bahkan mungkin berusaha menghiburnya.

Selain itu, tantrum juga cenderung memuncak pada usia 3 tahun. Ini adalah masa-masa di mana anak mulai belajar menghadapi situasi yang membuatnya stres.

Ketika tidak segera berhasil saat mencoba sesuatu yang baru, si Kecil bisa tantrum. Misalnya saat mencoba mengancingkan baju sendiri. 

Si Kecil juga bisa saja ngambek dan menggerutu, atau bahkan berteriak dan meninggikan suaranya bila keinginannya tidak dituruti atau menolak sesuatu yang Ibu perintahkan. 

Tantrum juga dapat muncul sebagai bentuk pertahanan diri saat mainan atau benda lainnya dipinjam atau direbut anak lain. Sebab pada usia ini anak mulai mengenal konsep kepemilikan. 

Baca Juga: Tahap Perkembangan Emosi Anak Usia 1-5 Tahun

5. Perkembangan Kognitif Anak 3 Tahun

Kemampuan kognitif terdiri dari proses belajar, berpikir, menyerap informasi, menganalisis, hingga menyelesaikan masalah. 

Ketika menginjak usia yang ke-3, anak sudah mulai memahami bahwa dunia sekitarnya memiliki peraturan yang harus ia ikuti. 

Si Kecil akan mulai mencari tahu batasan-batasan terhadap hal-hal yang boleh dan tak boleh dia lakukan.

Ia juga akan mulai bernegosiasi dengan Mama, atau kadang beralih meminta izin ke orang lain seperti Ayah atau Nenek ketika tidak diizinkan Mama.

Oleh karena itu, berikan penjelasan yang jelas mengapa Mama melarang ia melakukan sesuatu. Dengan memiliki aturan yang jelas, Mama akan membantunya dalam berdisiplin. 

Kesabaran Mama sangat diperlukan. Dunianya masih terfokus pada dirinya sendiri, dan ini adalah hal yang normal.

Jadi, apa lagi perkembangan kognitif yang sudah bisa ditunjukkan anak umur 3 tahun? Berikut daftar perkembangan anak 3 tahun di area kognitif:

  • Sudah bisa mempertahankan fokus lebih lama.
  • Memahami perbedaan ukuran, seperti besar dan kecil.
  • Memahami kejadian lalu, misal kemarin.
  • Memahami kalimat panjang.
  • Memahami kata depan, seperti di, di bawah, di belakang.
  • Menggunakan kata ganti dengan benar, seperti “aku”, “kamu”, dan “dia”
  • Bertanya "mengapa" terus-menerus
  • Menyebutkan nama lengkap dan umur
  • Mungkin memiliki ketakutan akan hal-hal tertentu. Misalnya, kegelapan, monster di bawah tempat tidur, dan saluran pembuangan.
  • Upaya untuk memecahkan masalah
  • Mengingat peristiwa tertentu
  • Dapat menunjuk ke gambar yang benar ketika ditanya pertanyaan sederhana tentang itu.
  • Mampu menghindari menyentuh benda panas, seperti kompor, saat Mama memperingatkannya.
  • Senang mendengarkan Mama mendongeng buku dan bahkan mungkin mencoba untuk ikut membaca.
  • Mengidentifikasi bentuk dan warna dasar.
  • Mampu menyebutkan alfabet

Daya pikir, imajinasi, dan rasa ingin tahunya juga menguat di usia ini sehingga anak akan makin aktif bertanya ini-itu yang mungkin terkesan tak masuk akal bagi orang dewasa.

Cobalah bersabar dalam menjawab pertanyaan konstan si Kecil karena itu adalah cara mereka belajar lebih banyak tentang dunia.

Baca Juga: 12 Rekomendasi Mainan Edukasi untuk Anak 3 Tahun

Cara Mengoptimalkan Perkembangan Anak 3 Tahun

Ada banyak stimulasi untuk bantu mengoptimalkan perkembangan anak usia 3 tahun. Di bawah ini adalah beberapa diantaranya: 

1. Mengenal Angka

Supaya perkembangan anak 3 tahun lebih optimal, Mama dapat membantunya untuk mengenal angka dan berhitung

Cara paling mudah untuk membangun kemampuan mengenal angka adalah dengan terus mengajaknya menghitung dalam rutinitas sehari-hari, seperti: 

  • Mengajarkan anak untuk mengenal dan menyebutkan usianya. 
  • Menyusun buah stroberi kesukaannya lalu mengajak menghitung jumlahnya, “Wah, kita punya stroberi. Yuk, kita hitung ada berapa. Satu, dua, tiga. Yey, ada 3 buah stroberi!” 
  • Menghitung mobil yang lewat di depan rumah. 

Mama dapat mengukur dan mengoptimalkan penguasaan keterampilan penting si Kecil dengan menggunakan 8 Winning Skills Stimulation Kit yang dibuat bersama para ahli. Dapatkan secara gratis, yuk!

Baca Juga: 13 Ciri-Ciri Anak Ber-IQ Tinggi yang Perlu Mama Tahu

2. Menjaga Kesehatan Gigi

Usia 3 tahun juga waktu yang tepat untuk mengajarkan pentingnya merawat kesehatan gigi dan mulut.

Bantu anak membangun kebiasaan gosok gigi yang tepat dan mengatasi masalah gigi yang mungkin sudah muncul sedini mungkin.

Selain itu, Mama bisa terus mengajarkan betapa pentingnya sopan santun pada si Kecil dengan memberikan contoh yang baik untuknya. 

3. Bersikap Santun

Mengajarkan anak bersikap santun dan sopan merupakan salah satu bekal terbaik agar si Kecil siap menjadi pemenang di masa depan. 

Cara paling mudah untuk mengajarkan sopan santun adalah dengan: 

  • Selalu mengucapkan terima kasih, tolong, dan maaf ketika diperlukan. 
  • Mengucapkan permisi saat berjalan di depan orang yang sedang duduk.
  • Menunjukkan cara makan yang tepat  ketika di restoran. 
  • Memuji setiap usaha anak secara spesifik. Contohnya “Terimakasih sudah merapikan mainan ke dalam keranjang. Adik sudah ikut menjaga kerapihan rumah.”  
  • Memaafkan kesalahan yang diperbuatnya dalam proses belajar dan menunjukkan cara yang benar. 

4. Libatkan dalam Pekerjaan Rumah

Bagi si Kecil seluruh aktivitas yang dilakukan bersama Mama dan Papa akan terlihat seperti permainan yang menyenangkan, termasuk membantu pekerjaan rumah. 

Oleh karena itu,melibatkan si Kecil dalam pekerjaan rumah merupakan stimulasi perkembangan anak 3 tahun yang sangat baik.

Mama bisa mulai dengan memberikan si Kecil tugas sederhana seperti membuang sampah di tempat sampah, memasukkan mainan ke dalam kotak, atau menyusun buku di rak. 

Si Kecil bisa dapat belajar menjadi sosok yang lebih bertanggung jawab dan merasakan kepuasan apabila berhasil mengerjakan sesuatu dengan baik.

Jangan lupa beri ia pujian setiap kali berhasil melakukan pekerjaannya dengan baik.

Baca Juga: Cara Mendidik Anak Usia 3 Tahun agar Cerdas dan Aktif

5. Potty Training

Satu lagi stimulasi penting untuk mengoptimalkan kemandirian dan perkembangan anak 3 tahun yaitu potty training

Pada umumnya, anak 3 tahun sudah bisa merasakan kapan ia harus buang air kecil dan buang air besar. Si Kecil juga sudah tahu bagaimana cara mengatakannya. Jadi, Mama bisa mulai melatih anak untuk bisa ke kamar mandi sendiri. 

Tahan reaksi Mama ketika ia masih mengompol. Mama cukup menenangkan si Kecil dan mengajaknya untuk membersihkan tempat tidurnya. Hal ini penting supaya ia tidak merasa malu. 

Jangan lupa juga tanyakan mengapa ia mengompol dengan cara yang lembut dan tidak menghakimi.

Mungkin saja si Kecil sedang menghadapi tekanan tertentu seperti sering mimpi buruk sehingga takut ke kamar mandi dan mengompol.  

6. Teruskan Asupan Gizi yang Optimal

Selain memberikan stimulasi, Mama juga perlu mengimbanginya dengan pemberian nutrisi harian yang cukup dan seimbang lewat susu Nutrilon Royal 4.

Nutrilon Royal 4 hadir dengan formula Actiduobio+, yaitu kombinasi tepat antara prebiotik FOS:GOS dengan rasio 1:9 yang paling tinggi dan telah teruji klinis mampu mendukung daya tahan tubuh si Kecil.

Tidak hanya FOS:GOS, Ma. Nutrilon Royal 4 juga mengandung Omega 3, 6, dan DHA yang lebih tinggi untuk bantu dukung daya tangkap si Kecil.

Tanda-Tanda Keterlambatan Perkembangan di Usia 3 Tahun

Setiap anak berkembang dengan cara dan kecepatan yang berbeda. Beberapa anak memperoleh keterampilan lebih awal atau lebih lambat dari yang lain. 

Jadi, jangan terlalu khawatir. Asalkan semua milestone anak tercapai sesuai usianya, perkembangan si Kecil baik-baik saja. 

Namun, bukan berarti Mama harus “memaklumi begitu saja” semua kondisi si kecil, ya. Ada beberapa tanda keterlambatan tumbuh-kembang yang perlu diwaspadai. 

Baca Juga: Normalkah Anak 3 Tahun Belum Bisa Bicara?

Segera konsultasikan dengan dokter apabila si Kecil menunjukkan tanda-tanda keterlambatan di bawah ini: 

  • Sering terjatuh dan mengalami kesulitan dengan tangga.
  • Kerap meneteskan air liur (ngeces) dan sangat tidak jelas saat berbicara.
  • Tidak bisa membangun menara dari 4 buah balok.
  • Tidak bisa menggambar lingkaran.
  • Tidak bisa berkomunikasi dalam kalimat pendek.
  • Tidak mengerti instruksi yang mudah.
  • Tidak memiliki ketertarikan terhadap anak kecil lainnya.
  • Sangat sulit dipisahkan dengan Mama atau pengasuh utama lainnya.
  • Menghindari kontak mata.
  • Tidak tertarik dengan mainan.
  • Kehilangan keterampilan yang sebelumnya telah dikuasai secara drastis.

Pemeriksaan sangat penting supaya Mama benar-benar mengetahui kondisi si Kecil dan ia dapat segera mendapatkan intervensi yang diperlukan apabila ditemukan gangguan tmbuh kembang. 

Lalu, akan seperti apa ya kira-kira perkembangannya ketika berusia 4 tahun? Cari tahu dari sekarang yuk, untuk siapkan bekal terbaik di setiap langkahnya agar si Kecil tumbuh optimal menjadi pemenang!

comment-icon comment-icon